Andi Harun Pikat Parpol, Ketua Gerindra: Banyak Ingin Ajak Koalisi di Pilkada Samarinda

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Jelang Pilkada Kota Samarinda 2024 tampak komunikasi politik antar partai kini mulai menghangat terjalin.

Tak hanya itu, bursa bakal calon (bacalon) wakil wali kota juga namanya turut berseliweran.

Salah satu partai pemenang di Kota Samarinda pada Pemilu Februari 2024 lalu, Partai Gerindra misalnya, jadi rebutan untuk dirangkul berkoalisi.

Faktor lain yakni petahana Pilkada, tak lain kader Gerindra yaitu Andi Harun.

Partai Gerindra sendiri meraih 9 kursi dan bakal mengisi posisi Ketua DPRD Samarinda.

Disusul Golkar dengan raihan 8 kursi, kemudian PDIP dengan 6 kursi, Nasdem 5 kursi, PKS 5 kursi.

Baca juga: 3 Tahun Bersama, Andi Harun Sebut Rusmadi Menunjukkan Kinerja yang Baik, Maju Pilkada Samarinda 2024

Baca juga: 13 Nama Bakal Calon Daftar Pilkada Samarinda di Gerindra, Ada Mantan Rival Andi Harun di Politik

Selanjutnya, ada PAN 4 kursi, Partai Demokrat 4 kursi, PKB dengan raihan 2 kursi dan PPP 1 kursi.

Kejutan datang dari partai pendatang baru yakni Partai Gelora yang berhasil mendudukkan 1 kadernya.

Bukan saja mantan rival yang ingin mendampingi, ada pula figur birokrat hingga politisi parpol yang berharap bisa kawin dengan Gerindra dan memasangkan dengan figur petahana.

Ketua DPC Partai Gerindra Kota Samarinda, Helmi Abdullah terkait penjaringan telah rampung diselesaikan, sejak 18–22 Mei 2024 bertempat di Fox Hotel, dan memang hanya untuk menjaring bakal Calon Wakil Wali Kota.

"Kenapa hanya wakil, karena kita punya kader terbaik bernama Andi Harun, dari hasil data dan survei masih menginginkan beliau maju," tegasnya.

Tak bisa dipungkiri, berbagai figur baik dari Politik, Birokrat (ASN) dan Tokoh di Kota Samarinda kepincut untuk mendaftarkan diri karena melihat petahana yang masih sangat kuat, serta masih diinginkan memimpin di periode keduanya.

"Sampai hari ini kita buka dan ditutup, siapa pun warga Kota Samarinda baik dari kalangan Politisi, Birokrat, ASN, termasuk tokoh–tokoh, kita akan welcome. Terbukti banyak yang mendaftar," ungkapnya.

Untuk mekanisme sendiri DPD akan meneruskan ke DPP Partai Gerindra.

Sepengalaman Helmi, biasanya DPP akan menurunkan tim tanpa sepengetahuan kader.