Berita Nasional Terkini
Prediksi Kabinet Prabowo-Gibran, dari Titipan Jokowi hingga PKB - Nasdem dapat 2 Menteri, PAN?
Prediksi calon menteri kabinet Prabowo-Gibran. Mulai dari menteri titipan Jokowi hingga peluang PKB dan Nasdem dapat 2 Menteri. Bikin PAN resah?
TRIBUNKALTIM.CO - Presiden dan Wapres terpilih baru akan dilantik beberapa bulan mendatang, namun seperti apa kabinet Prabowo-Gibran menarik untuk disimak.
Bahkan partai-partai pendukung mulai kasak-kusuk soal calon menteri kabinet Prabowo-Gibran, juga munculnya kabar menteri titipan Jokowi.
Parpol di luar Koalisi Indonesia Maju (KIM) yakni Nasdem dan PKB diprediksi akan mendapat jatah 2 menteri di kabinet Prabowo-Gibran, simak update lengkapnya termasuk menteri titipan Presiden Jokowi.
Kabar dan prediksi partai di luar KIM akan mendapat jatah 2 menteri di kabinet Prabowo-Gibran cukup membuat resah PAN.
Baca juga: Kementerian Khusus Program Makan Bergizi Gratis di Kabinet Prabowo-Gibran Sedang Dipertimbangkan
Baca juga: PAN Bakal Makin Resah? Petinggi NasDem Buka Suara Soal Jatah Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran
Baca juga: Yusril Ihza Mahendra Calon Kuat Menko Polhukam di Kabinet Prabowo-Gibran, Respons Demokrat dan PSI
Diketahui PAN termasuk salah satu partai KIM yang mendukung Prabowo-Gibran sejak awal Pilpres 2024.
Barisan partai KIM adalah Gerindra, Golkar, PAN dan Demokrat, sementara Nasdem dan PKB baru menyatakan dukungan kepada Prabowo-Gibran usai ditetapkan sebagai Presiden dan Wapres terpilih.
Namun menurut Pengamat Politik Universitas Al Azhar Ujang Komarudin, Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) diprediksi akan mendapat dua jatah kursi menteri dalam pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Ia mengatakan, kemungkinan itu didasarkan dari kekuatan Nasdem dan PKB di parlemen yang cukup kuat.
"Tergantung jumlah kekuatan di parlemennya, kalau Nasdem dan PKB ini kan menengah ke atas.
Saya melihat proporsional, bisa saja dapat jatah dua kursi masing-masing, Nasdem 2, PKB 2 mungkin," ujarnya Sabtu (25/5/2024) seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com.
Dia menilai, PKB dan Nasdem akan mengalami kerugian jika hanya mendapatkan satu kursi menteri saja.
"Karena dua partai ini menengah ke atas, karena kekuatan di parlemen besar," kata dia.

Ujang juga menilai, Prabowo akan mempertimbangkan asas proporsional dalam bagi-bagi kursi menteri.
Khusus untuk partai politik yang baru bergabung, perhitungan kekuatan politik di parlemen adalah indikator yang paling jelas.
Baca juga: Sandiaga Uno Bicara Soal Peluang Maju Pilkada 2024 dan jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran
"Jadi saya melihat proporsionalitas yang akan dilakukan Prabowo untuk membagi partai-partai dilihat dari kekuatan jumlah kursi di parlemen," ucap dia.
Menteri Titipan Jokowi
Berbeda dengan kursi menteri titipan yang mungkin telah disodorkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ujang menilai, Jokowi kemungkinan juga akan menitipkan dua menteri karena terlalu banyak akan mengganggu hubungan antara Jokowi dan Prabowo.
"Jadi proporsional ya nitip misalnya dua, kalau sampai 4-6 ya enggak bagus juga.
Jadi saya melihat dalam konteks akomodasi titipan Jokowi, tengah-tengah saja, terlalu banyak ya nggak bagus dengan hubungan Jokowi.
Tengah-tengah saja sesuai kebutuhan Prabowo," ujar dia.
Nasdem: Bisa Saja Partai Baru dapat Lebih dari 3 Menteri
Sebelumnya, Bendahara Umum Partai Nasdem Ahmad Sahroni merespons Partai Amanat Nasional (PAN) yang tidak mau partai-partai yang baru bergabung dengan koalisi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tiba-tiba mendapatkan jatah tiga kursi menteri.
Sahroni menyebut bisa saja partai-partai yang baru bergabung justru mendapat lebih dari tiga menteri.
Baca juga: Kabinet Prabowo-Gibran, PAN Resah Jatah Menteri Berkurang, Demokrat Serahkan pada Presiden Terpilih
Adapun Nasdem merupakan salah satu partai yang baru bergabung ke koalisi Prabowo-Gibran usai Pilpres 2024 selesai digelar.
Nasdem tadinya merupakan pendukung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
"Menarik untuk ditanyakan balik ke partai PAN ya.
Memang benar ya partai yang baru gabung dapat 3 menteri? Rasanya malah dapat lebih deh," ujar Sahroni saat dimintai konfirmasi Kompas.com, Jumat (24/5/2024).
Sahroni menyampaikan, sejauh ini belum ada pembicaraan antara Prabowo dan Nasdem terkait berapa kursi menteri yang akan mereka dapatkan.
Menurut dia, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh hanya menyampaikan bahwa Nasdem akan mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran tanpa pamrih.
Tanpa mendapat jatah menteri pun, kata Sahroni, Nasdem akan tetap mensukseskan pemerintahan selanjutnya.
"Iya itu prinsip Ketua Umum Surya Paloh, dukungan ke Pak prabowo untuk negara makin hebat, makin maju ke depannya," kata dia.
Keresahan PAN
Politisi PAN Saleh Partaonan Daulay mengungkap keresahannya terkait isu Nasdem dan PKB bakal mendapat jatah 3 menteri.
Baca juga: Jumlah Menteri Perempuan di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Menurun Drastis Dibanding Era Jokowi
Sebab, isu yang beredar NasDem dan PKB bisa mendapat jatah tiga kursi menteri.
Menurut Saleh, itu tak adil mengingat NasDem dan PKB tak ikut 'berdarah-darah' saat mengusung dan memperjuangkan keenangan Prabowo-Gibran.
Legislator Komisi IX DPR RI tersebut, mengatakan hal itu kurang tepat.
"Yang kurang tepat itu yang tidak mendukung malah dapat tiga (kursi menteri)," kata Saleh kepada wartawan, Rabu (22/5/2024).
Menurutnya, partai-partai yang baru bergabung ke pemerintahan itu tidak ikut membantu pemenangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024.
"Itu kan enggak tepat, bener nggak? Atau misalnya ngotot lebih banyak dapat, itu nggak tepat," tegasnya.
"Kami mengerti urusan struktur kabinet, kemudian juga urusan berapa jumlah menteri masing masing partai, itu adalah urusan hak prerogatif presiden," ucapnya.
Sebelumnya, Saleh Partaonan Daulay juga mengatakan pihaknya memiliki harapan bisa mendapat lebih dari empat kursi menteri di Kabinet Prabowo-Gibran.
Pernyataan Saleh itu bukan tanpa alasan, menurutnya PAN menjadi partai yang paling loyal dengan Prabowo Subianto.
Ia menjelaskan, PAN bukan hanya pada Pilpres 2024 ini saja mendukung Prabowo, melainkan juga sejak Pilpres 2014 dan 2019.
"Karena gini, selama ini kan PAN sudah 3 periode nih kita dukungnya Pak Prabowo. Kita 2 periode kosong loh nggak dapat apa apa mendukung, kita berada di luar pemerintahan."
"Kemudian kita kan konsisten nih, paling loyal dengan Pak Prabowo," ujar Saleh saat ditemui awak media di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (21/5/2024).
Oleh sebab itu, ia menilai wajar apabila PAN memperoleh lebih dari empat kursi menteri.
Meski demikian, Saleh menyebut, pihaknya akan menyerahkan sepenuhnya kepada Prabowo Subianto selaku presiden terpilih
"Kalau PAN itu memang sudah harus dapat mestinya dalam sistem demokrasi yang ada di Indonesia wajar kalau misalnya dapat, persoalannya apakah 4,5,6 diserahkan ke Pak Prabowo."
"Itu ada di dalam konstitusi hak di dalam UUD 1945," ujar Saleh.
Respons Gerindra
Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan ini ketika ditanya soal Partai Nasdem yang menyebut bisa saja partai-partai yang baru bergabung mendapat jatah lebih dari tiga Menteri.
Adapun partai yang baru bergabung dengan koalisi Prabowo-Gibran adalah Nasdem dan PKB setelah Pilpres 2024.
Mereka tadinya merupakan pendukung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
“Nasdem itu sama dengan partai koalisi yang lebih dahulu ada, yang menyatakan menghormati bahwa persoalan kabinet adalah hak prerogatif dari presiden terpilih atau Pak Prabowo Subianto,” kata Dasco saat dihubungi, Sabtu (25/5/2024).
Menurut Dasco, Partai Nasdem sama seperti partai koalisi lainnya telah menyatakan untuk menghormati hak prerogatif Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
Dasco juga menekankan bahwa komunikasi antara Nasdem dengan Gerindra selama ini mengalir dengan baik, tanpa membahas soal jumlah jatah menteri.
“Bahwa komitmen mendukung pemerintah Pak Prabowo itu sudah disampaikan dengan lugas dan tegas oleh Pak Surya Paloh (Ketum Partai Nasdem).
Tanpa kemudian ada ngomong soal berapa menteri berapa menteri,” ucap Dasco seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com.
Wakil Ketua DPR RI ini pun meminta agar persoalan jatah menteri jangan sampai menjadi polemik di media massa.
“Saya rasa tidak perlu ada polemik di media soal jatah menteri,” ucap Dasco.
Baca juga: Pilih Maju Pilgub Kaltim 2024, Isran Tolak Tawaran Masuk Kabinet, Demokrat dan PAN Resmi Mendukung
(*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Katim untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Jokowi tak Diundang, Daftar Menteri hingga Ketua Umum Partai yang Hadiri Rakernas PDIP |
![]() |
---|
Profil Isran Noor, Eks Gubernur yang Tolak Tawaran Prabowo Jadi Menteri, Pilih Maju Pilkada Kaltim |
![]() |
---|
Ada Tim Khusus Telusuri Rekam Jejak Calon Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, 2 Kriteria harus Dipenuhi |
![]() |
---|
Pengamat Nilai Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran Dominan oleh KIM, Bagaimana Partai di Luar Koalisi? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.