Ibu Kota Negara

Jadi Kurator IKN, Ridwan Kamil Bicara soal Forest City hingga Investor Banyak Datang karena Prabowo

Jadi kurator IKN di Kaltim, Ridwan Kamil bicara soal forest city hingga investor yang makin banyak datang karena Prabowo menang Pilpres 2024.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Kurator Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang juga Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berpose usai wawancara khusus dengan Tribunnews di Kantor Tribun Network, Jakarta, Selasa (28/5/2024). Jadi kurator IKN di Kaltim, Ridwan Kamil bicara soal forest city hingga investor yang makin banyak datang karena Prabowo menang Pilpres 2024. 

Feeder atau nyewa mobil yang sudah labelnya EV gitu. Jadi kalau mau bebas sendiri, ya dari Balikpapan, nyewa mobilnya udah EV kan. Kira-kira gitu.

Tapi berita baiknya, 2 bulan ini tolnya udah beres. Yang orang dari Balikpapan hampir 2 jam lebih, sekarang hanya 40 menit.

Terus bandaranya udah jadi. Nah ini jarang diberitakan.

Di IKN ada bandara sehingga dari Jakarta, nggak usah ke Balikpapan, langsung ke jantung IKN.

Dari jantung IKN ke istananya Presiden gitu cuma 15 menit.

Nah tapi konsepnya di sana, justru jangan banyak naik mobil pribadi. Di transportasi umum. Maka mobil bus listrik disiapin, jalur perjalan kaki yang kayak Singapura, pohon besar nyaman disiapin, termasuk antar gedung harus ada jembatan.

Jadi misalkan saya ke Kementerian A, mau rapat nih dengan kantor di sebelah, saya nggak usah keluar dulu, ke jalan. Saya naik lantai atas, antar gedung dikasih tembusan jembatan.

Kalikan 10 bangunan, kebayang nggak? Dari bangunan nomor 1 ke nomor 10, nggak perlu naik mobil, cukup jalan kaki. Itulah konsep sehat mobilitas transportasi.

Makanya listrik di IKN, semua sumbernya cuma 2. Dari solar matahari sama dari air.

Dia tidak membakar batu bara, padahal batu baranya di kolong IKN itu batu bara semua. Cuman kalau dipakai jadi sumber kan berarti kotor lagi. Itu yang disebut kelas dunia itu.

Untuk transportasinya sendiri, nanti bakal ada apa aja yang umumnya?

Sama saja, bus sedang, rata-rata mayoritas bis. Busnya ada yang sedang dicoba itu bis tanpa supir. Unmanned vehicle.

Kalau pakai hitungan bulan kan sebentar lagi kita akan merayakan HUT RI ke-79. Apa yakin kita bisa merayakan perayaan kemerdekaan di IKN?

Ibu kota itu nggak akan beres dalam hitungan 5, 10, 15 tahun. Washington DC saja butuh satu abad.

Washington DC itu contoh terbaik ya. Dari 0, disembarakan juga, terus menjadi ibu kota Amerika kan yang kita lihat sekarang. Itu butuh seratusan tahun.

Yang dimaksud itu adalah ring istananya beres. Jadi istana presiden, alun-alunnya, terus beberapa kementerian, dan beberapa hotel. Udah itu yang dimaksud Agustus itu.

Nah baru 5 tahun berikut yang sekarang ada rumah sakit, ada empat dibangun kan, kementerian, kantor BI, itu di tahun-tahun, jadi zaman Pak Prabowo lah kira-kira.

Jadi yang zaman Pak Jokowi itu hanya core-nya aja. Istana, kantor presiden, kantor-kantor Menko, Sesneg, apa gitu kan.

Dan beberapa fungsi publik. Tapi karena segitu pun sudah banyak manusianya, maka berbarengan apartemen buat ASN juga 40 tower sekarang sudah hampir siap.

Sudah ready semua Kang Emil?

Iya. Jadi tantangan IKN itu sebenarnya yang tertinggi ya, adalah gimana memindahkan orang. Karena kan gak ada kelahiran di IKN, ibaratnya, maka IKN itu manusianya kayak Dubai. Impor. Berarti harus merayu orang Jawa, Sumatera apa, untuk ke sana.

Nah itu tantangannya. Gimana memberikan rayuan, insentif, supaya orang mau di sana.

Tamu-tamu negara juga akan hadir HUT RI ke-79 di IKN?

Pastilah. Media harus meliput itu. Ini peristiwa bersejarah dalam Republik ini, upacara pertama kalinya tidak dilaksanakan di Jakarta.

Kalau bicara kapasitas kemungkinan yang akan hadir itu diperkirakan berapa orang?

Nggak bisa sebanyak di Jakarta. Karena fasilitas menginapnya jadi pertimbangan jadi bener-bener VVIP aja.

Tapi visualnya itu sudah keren banget. Dulu Pak Presiden itu ya selama ini kita ini bangsa dijajah kan.

Istana Presidennya saja kan warisan bangsa penjajah. Jadi kalau dari sisi kebangkitan itu momentum bahwa dari konsep, bangunan semua adalah representasi Nusantara.

Maka di istana negara Presiden nanti ya, itu ada ruangan Papua, ruangan Bali, ruangan apa gitu. Tapi kan kalau di istana sekarang kan itu kan Yunani Romawi. Bangunan kolonial yang arsitektur barat. Jadi tanda kutip per hari ini masih kayak terjajah saja kan oleh bangunan warisan itu.

Jadi sekarang pusing karena saking kayanya keragaman budaya kita. Bingung. Batiknya saja udah berapa kali suku bangsa.

Artworknya, patungnya. Jadi makanya saya mengukurasi. Ini oke, ini gak oke. Ini oke, tapi bukan di level istana. Levelnya di sini.

Berarti gak cuma bangunan pemerintah doang? Kalau kayak bangunan-bangunan lain kayak mall, hotel, semua harus representasi Nusantara gitu ya?

Berdiri di IKN harus lewat persetujuan saya mewakili presiden. Baik APBN dananya maupun dana swasta.

Untuk desainnya sendiri juga harus representasikan Nusantara gitu ya?

Nusantara dan harus futuristik. Itu kayak wasit. Kalau tidak salah Pak Jokowi dijadwalkan akan melakukan groundbreaking yang ke-6 ya? Makanya saya di sana tanggal 4, menginap semalam di campingnya. 2 hari sampai tanggal 5.

Lanjutan pembangunannya apa itu Kang Emil?

Sama saja. Ada perbankan baru, ada hotel baru. Tapi mayoritas lebih ke swasta. Swasta itu udah lebih dari Rp40 triliun loh.

Kalau swasta asing memang belum. Tapi kalau disebut investor non-APBN, udah Rp40 triliun lebih. Mohon maaf, saya takut salah. 

Ada tidak sih nanti berdiri universitas negeri di sana?

Saya bilang ke Pak Presiden, salah satu cara bikin populasi IKN itu rame adalah bikin universitas yang banyak asramanya.

Banyak kos-kosannya. Kan saya bilang tadi, teori rahmi itu kan ngimport orang. Sekolah itu salah satu cara mengimport.

Nah sekarang masih belum universitas. Tapi lebih dulu TK, SD, SMP, SMA untuk anak-anaknya PNS itu.

Bersekolah. Nah sambil universitas udah mulai jejaki tapi tidak di tahun ini.

Atau gini, Pak Emil pasti kan juga campaign ke beberapa negara bagaimana responsnya?

Kemarin di Singapura. Saya pidato nih. Ceramah di National University of Singapore. Bicara IKN lebih comprehensive ya. Mulai dari sejarah tadi kan. Yang nanya ada kali 15. Oke juga kan. Jadi kesimpulannya antusiasmenya tinggi, cuma misinformasi.

Makanya pulang ceramah ada yang bilang gini, selama ini saya gak suka mendengar konsep IKN. Karena saya dengarnya itu sepotong-sepotong gitu. Jadi kami ibaratnya emang lebih banyak berburuk sangka.

Tapi setelah Anda jelaskan, akhirnya saya paham. Ternyata Anda menjaga nilai lingkungan kan. Menjaga ini itu. Terus saya diundang lagi.

Saya bilang jadi ingat pepatah ya. Lagunya sama, penyanyinya beda. Jadi dampaknya juga beda.

Orang sampai sekarang masih berdebat apa perlunya IKN? Masih di situ kan. Jadi ya sudah. Kalau saya sebenarnya bela negara kan. Jadi ini kan sudah diputuskan.

Misalkan posisi kurator nggak ada. Kan IKN tetap jalan kan. Tapi tiba-tiba, maaf ya, dibangun tapi berantakan. Ngejar cepat, tidak berkualitas. Kan malu bangsa ini.

Nggak cocok impian dari bangunan. Makanya saya kerja itu sambil bela negara tadi. Saya memastikan emang nggak malu-maluin lah keputusan mahal ini kan.

Kang Emil, pasti investor akan banyak yang akan masuk. Tugasnya kalau Kang Emil diperintahkan oleh Pak Jokowi juga mengkurasi para investor?

Oh nggak. Kalau ngajak-ngajak investor, saya informal. Di mana ada kesempatan, saya kasih tahu.

Tapi saya nggak bikin roadshow investasi ya. Kira-kira begitu. Nah. Jadi saya ngomong politik dulu sedikit ya. Karena ada hubungan. Gara-gara 02 menang, investor jadi banyak.

Jadi waktu sebelum Pilpres itu pada nunggu. Karena kan pasangan yang bukan 02 kan ada yang menentang.

Sehingga investor kan logikanya simpel. Kalau yang itu menang berarti kan ngapain saya siap-siapin duit kan.

Eh ternyata yang menang yang melanjutkan. Jadi kerangkering-kerangkering justru pas ke Pilpres lebih baik.

Menunjukkan bahwa keberlanjutan menjadi ketenangan dalam persepsi investasi. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Katim untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Wawancara Eksklusif - Ridwan Kamil: Prabowo Menang, Investor IKN Makin Banyak Datang

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved