Tribun Kaltim Hari Ini
Program Wajib Tanam Pohon Bagi Siswa SMA dan SMK di Kaltim Segera Dilaksanakan, Ada Ulin dan Meranti
Pemprov Kaltim melalui Dinas Kehutanan telah menyiapkan 200 ribu bibit pohon siap tanam yang akan segera didistribusikan ke sekolah-sekolah.
Penulis: Martinus Wikan | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Program wajib tanam pohon bagi siswa siswi SMA dan SMK di Kalimantan Timur (Kaltim) segera direalisasikan di 2024 ini.
Pemprov Kaltim melalui Dinas Kehutanan telah menyiapkan 200 ribu bibit pohon siap tanam yang akan segera didistribusikan ke sekolah-sekolah.
"Sekitar September atau Oktober (2024) akan kita drop (salurkan) semua bibit itu," jelas Kabid Pengelolaan DAS dan RHL M. Subiyantoro saat dikonfirmasi Tribunkaltim.co, Senin (27/5/2024).
Baca juga: Para Pelajar Kaltim Bakal Wajib Tanam Pohon, Dukung IKN yang Ramah Lingkungan dan Lestari
Nanti bibit-bibit tersebut akan dibagi oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim ke seluruh SMA dan SMK yang ada di Benua Etam ini. "Lokasi tanam, berapa sekolah dan berapa pohon per siswa itu yang menyusun adalah Disdik. Teknisnya mereka yang tahu. Kami hanya menyediakan bibit," lanjutnya.
Pihaknya memastikan bibit yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) di perubahan itu seluruhnya pohon endemik khas Kalimantan Timur. "Ada Ulin, Meranti dan beberapa pohon buah. Tugas siswa menanam dan merawat pohon itu," ucapnya.
Program yang bertujuan untuk menjaga Kaltim tetap lestari di tengah pembangunan yang masif ini akan terlaksana secara berkelanjutan. Subiyantoro menambahkan terkait jumlah bibit pohon yang disediakan setiap tahunnya akan disesuaikan permintaan dari Disdik Kaltim.
"Nanti akan kami jelaskan lebih rinci terkait jumlah anggaran dan lain sebagainya. Karena saat ini saya sedang berkegiatan di IKN," ucapnya mengakhiri obrolan.
Sebelumnya Penjabat Gubernur Kaltim Akmal Malik telah mencanangkan program wajib menanam pohon bagi siswa siswi. Selain untuk mendukung Ibu Kota Nusantara (IKN) hijau, program ini juga bertujuan untuk melestarikan alam dan pohon-pohon endemik yang dimiliki Kaltim sehingga tidak hanya menjadi kenangan dalam buku sejarah bagi generasi penerus Benua Etam.
Baca juga: Pelajar SMA dan SMK Kaltim Siap-Siap, Program Wajib Tanam Pohon Segera Diterapkan
"Itu wajib bagi pelajar kita di Kaltim. Kita bangun rasa tanggung jawab mereka sedini mungkin. Karena apa yang kita lakukan hari ini itu yang akan diwariskan kepada generasi penerus kita," tegas Akmal Malik
Sebelumnya, Pro dan kontra masih terus membayangi perpindahan Ibu Kota Nusantara (IKN) ke Kalimantan Timur yang pembangunan tahap I sudah nyaris selesai di 2024 ini.
Meski banyak yang mendukung dan dinyatakan memiliki konsep 'smart city' yang ramah lingkungan, namun tidak sedikit yang menilai IKN sebagai proyek 'pembabat' hutan di Benua Etam ini.
Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik pun memberikan penilaiannya mengenai pandangan orang-orang yang meragukan IKN yang berkonsep smart and sustainable forest city atau kota hijau, maju dan berkelanjutan tersebut.
Memiliki kabupaten dan kota yang menjadi penyangga IKN, Akmal Malik menegaskan pemerintah Provinsi Kalimantan Timur siap mendukung pembangunan bakal ibu kota negara baru tersebut.
Baca juga: Reaksi Orangtua dan Siswa soal Program Wajib Tanam Pohon Bagi Pelajar di Kaltim
Untuk menepis isu bahkan hutan Benua Etam perlahan tergerus pembangunan masif, Akmal Malik mengungkapkan bahwa saat ini Pemprov Kaltim sudah menanam 5 juta pohon baru di Kelurahan Mentawir, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
Pihaknya bahkan sudah meminta agar Dinas Kehutanan Kaltim dapat menyediakan 200 ribu bibit pohon. Rencananya ribuan bibit itu akan mendukung program wajib menanam pohon bagi siswa SMA dan SMK.
"Itu wajib. Mereka (siswa dan siswi) baru boleh ikut ujian kalau pohon yang mereka tanam selama dua tahun terpelihara dengan baik," ujarnya saat menjadi bintang tamu podcast Helmy Yahya.
Namun Akmal Malik menegaskan pohon yang ditanam harus merupakan pohon lokal seperti Ulin, Jabon, kapur dan lain sebagaimnya. "Lokasi tanamnya di mana? Bisa di sekolah. Atau di mana saja, lahan kita luas kok, 15 juta hektare. Nanti pohon-pohon itu diberi chip. Jadi terpantau pertumbuhannya," jelasnya.
Dengan adanya program tersebut, Akmal Malik meyakini dapat menumbuhkan kebiasaan baik dan mendorong kelestarian alam. "Mumpung anak-anak sekolah masih bisa diarahkan. Konsistensi kita yang bisa mewujudkan itu," tegasnya.
"Apakah bisa dijalankan? Tentu. Pemerintah pusat kan sudah buat kebijakan. Tinggal kuncinya ada pada pemerintah daerah sampai kepala desa yang komitmen konsisten menjalankan," tegasnya. (ave)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya
Hasanuddin Mas’ud Berjanji di Atas Mobil Komando, Aliansi Mahasiswa Kaltim Gelar Aksi Demo |
![]() |
---|
Rumah Mewah Ahmad Sahroni Dijarah Massa, Mobil Listrik Turut Dirusak |
![]() |
---|
Teriakan Keadilan Menggema di Pemakaman, Iring-iringan Ojol Antar Affan ke Peristirahatan Terakhir |
![]() |
---|
Fiskal Kaltim Dikebiri Pusat, Dana Bagi Hasil Terpangkas, Daerah Dipaksa Bertahan |
![]() |
---|
Presiden Prabowo Pasang Badan, Tegas Dukung Bahlil Lahadalia di Tengah Isu Munaslub Golkar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.