Ibu Kota Negara
Ini Sederet Ancaman IKN di Kaltim, Masuk Radius Rudal Hypersonic, Dekat Aliansi Pertahanan FPDA
Ternyata ada sederet ancaman IKN Nusantara ada di Kaltim, salah satunya lokasi IKN masuk dalam radius rudal Hypersonic negara besar.
Ketua Bidang Perencanaan Penataan Kawasan dari Satgas Perencanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Dwityo Akoro Soeranto menuturkan, multistakeholders terlibat dalam pembangunan infrastruktur IKN.
Menurut Dwityo, mereka bekerja sesuai detail engineering design (DED), ada perencana desain, arsitek, teknik sipil, ada pengendalian pembangunan, dan ada konsultan yang mendampingi untuk mengawasi pekerjaan.
"Tahapannya berjenjang, mulai dari yang tertinggi Presiden, Sekretariat Presiden Kementerian Sekretariat Negara, Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), Menteri PUPR, Satgas Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, Manajemen Konstruksi Induk (MKI), hingga Kontraktor Pelaksana," jelas Dwityo.
Jadi, tambah Dwityo, walaupun punya basic design, pada saat eksekusi harus sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Adapun spesifikasi Istana Negara yang paling menonjol selain bentuknya yang merefleksikan burung Garuda, juga kecanggihan teknologi, serta dinding beton setebal 20 cm, dan kaca antipeluru yang menjadi elemen arsitektural.
"Ini untuk memenuhi standar keamanan dan pengamanan. Karena Istana Negara merupakan obyek vital Nasional yang memerlukan security system yang ketat," imbuh Dwityo, seperti dilansir Kompas.
Untuk diketahui, bangunan Istana Negara dirancang dengan tampilan monumental dan simetris yang dominan, diimplementasikan pada wajah depan Istana dengan pilar-pilar tinggi sejumlah 34 pilar.
Baca juga: Puan Sentil Pemerintah soal Proyek IKN di Kaltim, dari Anggaran hingga Sengketa Tanah Adat
Konsep keseimbangan bukan hanya pada tampilan bangunan namun juga secara keseluruhan kawasan.
Selain itu, bangunan juga didesain tanggap iklim dan meminimalisasi perubahan terhadap bentuk dan kondisi topografi tapak.
Lantai bangunan Istana Negara dilapisi marmer, parket, dan homogenous tile (HT).
Dan khusus lantai lobby, dilapisi marmer hijau Juparana.
Sedangkan, marmer Ujungpandang digunakan sebagai pelapis lantai.
Pada sebagian dinding beton, dilapisi kayu ukiran hasil karya seniman dari Pulau Jawa dan Bali dengan craftmanship tinggi, kemudian sebagian dinding lainnya dilapisi anyaman pisang, HT, marmer, granit, dan labradorite.
Tak hanya itu, pada ornamen dinding terdapat artwork dan cat tekstur.
Berlanjut ke plafon Istana Negara yang terbuat dari gypsum, kayu solid, veneer, ukiran kayu dan tembaga.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.