Banjir di Mahakam Ulu
Masalah Sampah Pasca Banjir, BPBD Mahulu Kaltim Kekurangan Truk Sampah
Banjir bandang yang berhasil melumpuhkan kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur sampai kini masih menimbulkan dampak besar
Penulis: Kristiani Tandi Rani | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, UJOH BILANG - Banjir bandang yang berhasil melumpuhkan kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur sampai kini masih menimbulkan dampak besar.
Salah satunya adalah masalah penumpukan sampah di kabupaten ini yang tak kunjung berhasil diselesaikan setelah seminggu pasca bencana.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Agus Darmawan mengatakan salah satu alasan lambatnya Pemkab dalam menangani masalah sampah ini karena jumlah truk sampah yang kurang.
Sementara itu, hampir seluruh wilayah di Mahulu merasakan dampak dari bencana banjir ini. Lima kecamatan di Mahulu merasakan dampaknya.
Meski begitu, Ia menyebut yang paling merasakan dampak yang berat adalah ibu kota kabupaten Mahulu yaitu kecamatan Long Bagun.
Baca juga: Pascabanjir Mahulu Gelap-gulita, Liora Murid SD di Kabupaten Termuda Kaltim Belajar Pakai Lilin
Baca juga: Pasca Banjir di Mahulu, Sistem Kelistrikan di Datah Bilang Kini Normal 100 Persen
"Masa pemulihan pasca banjir kali ini adalah Long Bagun wilayah perkotaan Mahulu. Secara khusus pada kondisi lingkungan bekas genangan air banjir dan sampah yang berserakan dengan tidak beraturan membuat kita semakin gencar melakukan pembersihan sekitar ibu kota," katanya, Kamis (30/5/2024).
Kepala BPBD Mahulu menyebut saat ini Pemkab sedang menangani masa transisi darurat menuju arah pemulihan kota.
Kegiatan yang saat ini sedang dilakukan adalah melakukan pembersihan sisa-sisa material lumpur bekas banjir.
Selain membersihkan area-area yang bekas banjir, saat ini tim Pengkajian Kebutuhan Pascabencana (Jitupasna) sedang melakukan pencatatan lapangan mengenai besaran kerugian yang dialami masyarakat akibat bencana ini.
Jitupasna adalah suatu rangkaian kegiatan pengkajian dan penilaian akibat, analisis dampak, perkiraan kebutuhan, dan rekomendasi awal terhadap strategi pemulihan yang menjadi dasar penyusunan Rencana Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana.
"Saat ini tim Jitupasna juga melakukan pendataan dan perhitungan pasca bencana kerugian akibat bencana banjir yang menimpa ribuan warga Mahulu," ujarnya.
Ia menyebut kendala dalam tahapan transisi pasca bencana ini adalah kekurangan Dum Truk (DT) untuk membawa sampah ke Tempat Pembuangan Sampah (TPS).
"Kendala kita kekurangan unit DT yang mengangkut sampah yg ada di pinggir jalan ke TPS. Makanya selama ini kita turut melibatkan masyarakat dengan menghimbau masyarakat melalui kepala lembaga setiap kampung untuk bergotong royong membersihan lingkungan," jelasnya.
Dalam penanganan sampah ini, masyarakat dan BPBD bekerjasama agar masyarakat bertanggungjawab atas lingkungannya dibantu mobil pengangkut sampah dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH)
Baca juga: Disalurkan Bertahap, Pemkab Mahulu Beri Bantuan Korban Banjir di Long Apari dan Long Pahangai
"Jadi masing-masing menumpuk sampah disuatu tenpat dan nanti pihak DLH akan menjemput dan mengantar ke TPS," imbuhnya. (*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Katim untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya
Akmal Malik Perkuat Penanganan Banjir di Mahulu Kaltim, Pentingnya Edukasi Bagi Warga |
![]() |
---|
Belajar dari Banjir Mahakam Ulu 2024, Kini Kapolres Mahulu Siapkan Tim Tanggap Bencana |
![]() |
---|
Banjir di Mahakam Ulu Hancurkan Arsip Penting SMPN 1 Long Bagun, Kehilangan Dokumen |
![]() |
---|
Mahakam Ulu di Kaltim Siaga Potensi Banjir, BPBD Beber Curah Hujan Masih Tinggi |
![]() |
---|
Update Banjir Long Apari di Mahakam Ulu Kaltim, BPBD Berikan Pesan Waspada ke Kepala Kampung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.