Berita Samarinda Terkini
Bubur Peca Khas Samarinda Seberang Siap Dipatenkan Pemkot Samarinda
Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda juga memikirkan aset-aset budaya dan berkomitmen untuk melestarikan kebudayaan lokal
Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Selain memfokuskan pembangunan infrastruktur, rupanya Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda juga memikirkan aset-aset budaya dan berkomitmen untuk melestarikan kebudayaan lokal.
Hal ini dibuktikan dengan langkah terbaru Pemkot untuk mematenkan Bubur Peca sebagai makanan tradisional khas Samarinda.
Bubur Peca merupakan hidangan istimewa yang dihidangkan di Masjid Tua Shirathal Mustaqiem, Kecamatan Samarinda Seberang.
Khususnya dalam momentum Ramadan, tak lengkap rasanya tanpa mencicipi Bubur Peca. Tradisi yang sudah berlangsung sejak tahun 60-70an ini menjadi momen hangat untuk mempererat silaturahmi antar jemaah dan warga sekitar.
Dalam bahasa Bugis, Peca memiliki arti lembek dan bisa dikatakan nasi lembek. Berbahan dasrar beras dan santan yang dilengkapi dengan ayam suwir, rempah, ikan tongkol dan udang ini dicetuskan oleh H. Salehuddin Pemma.
Baca juga: Bukan hanya Sup Miso, Ini 5 Makanan Khas Jepang yang Cocok untuk Menu Sarapan
Baca juga: Resep Sayur Labu Siam Enak dan Simple, Makanan Khas Lebaran yang Tak Boleh Dilewatkan
Bubur Peca awalnya dimasak oleh Hj. Salma, pemilik resep generasi pertama, yang dimasak bersama-sama warga sekitar masjid. Bubur bercita rasa gurih ini tak hanya mengenyangkan, tetapi juga menjadi simbol kebersamaan dan kegotongan royongan.
Seiring waktu, Bubur Peca tak hanya dinikmati di lingkungan Masjid Tua Shiratal Mustaqiem saja, tetapi juga menjadi ikon kuliner khas Samarinda Seberang. Resep Bubur Peca sudah bergulir dari generasi ke generasi. Saat ini, resep Bubur Peca masih terjaga hingga ke tangan Mardiana, cucu dari pemilik resep Bubur Peca generasi ketiga yang saat ini menjabat sebagai ketua juru masak Bubur Peca.
Bak permata yang sangat bernilai dengan cita rasa dan historisnya inilah, Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda tak ragu untuk mematenkan Bubur Peca sebagai makanan khas yang diakui.
Hal ini dipastikan oleh Barlin Hadi Kesuma selaku Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Samarinda, usai membahasnya di Rumah Adat Budaya Daerah Samarinda Jalan Kadrie Oening Kecamatan Samarinda Ulu.
"Selama ini belum dimunculkan sebagai warisan tak benda yang diakui, karena selama ini hanya ada berada di tengah-tengah masyarakat dan kita ingin tidak hanya di masyarakat tapi kami ingin pemerintah juga hadir," ungkapnya hari ini, Jumat (31/5/2024).
Barlin menjelaskan bahwa pihaknya akan mengkaji lebih lanjut, sebelum nantinya dipopulerkan baik dalam bentuk buku hingga pameran.
Baca juga: 10 Makanan Khas Balikpapan, Bisa jadi Pilihan Oleh-oleh yang Mencerminkan Kebudayaan Lokal
"Terkait budaya yang ada di masyarakat juga, nanti kita usulkan hasilnya ke pemerintah untuk dijadikan pengakuan apakah dari Kaltim dulu baru ke nasional hingga harapannya sampai Unesco," ujar Barlin.
Tak sampai di situ saja, pihaknya pun akan menilik makanan khas tradisional Samarinda lainnya seperti amplang, nasi kuning iwak haruan, hingga nasi bekepor.
"Akan kita patenkan juga. Tapi saat ini kita pelan-pelan, satu-satu dulu agar fokus. Kita pertama coba dulu untuk Bubur Peca," pungkasnya.
Komisi IV DPRD Samarinda Minta Pemkot Petakan Ulang Sekolah Prioritas untuk Dibangun |
![]() |
---|
Astra Honda Racing Team Siap Tampil Kompetitif di ARRC Mandalika |
![]() |
---|
Dilema Terminal Bayangan Jalan APT Pranoto, Jadi Pilihan Warga Samarinda, Ditegur Satpol PP Kaltim |
![]() |
---|
Penumpang dan Pengelola Bus Anggap Terminal Bayangan Samarinda Mudahkan Akses, Harga Tiket Sama |
![]() |
---|
Sistem Tilang ETLE di Samarinda Belum Berfungsi, Ribuan Pengendara Masih Melanggar Lalulintas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.