Berita Nasional Terkini

Hasto Tak Tinggal Diam PDIP Dituduh Projo Mainkan Politik Pecah Belah Jokowi dengan Prabowo Subianto

Hasto Kristiyanto tak tinggal diam PDIP dituduh Projo mainkan politik pecah belah Jokowi dengan Prabowo Subianto

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Kolase TribunKaltim.co
Presiden Jokowi dan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto. Hasto Kristiyanto tak tinggal diam PDIP dituduh Projo mainkan politik pecah belah Jokowi dengan Prabowo Subianto 

TRIBUNKALTIM.CO - PDIP dinilai terus melakukan serangan politik ke Presiden Jokowi.

Terbaru, Relawan Projo menilai PDIP memainkan politik belah bambu.

Alias mencoba memecah belah antara Jokowi dengan Presiden Terpilih, Prabowo Subianto.

Tuduhan Projo ini langsung direspons Sekjend PDIP, Hasto Kristiyanto.

Hasto pun menuding balik Projo tidak memahami partai politik sehingga menuduh PDIP ingin memisahkan Jokowi dan Prabowo.

Baca juga: Jokowi Berkantor di IKN Nusantara Kaltim Usai Upacara 17 Agustus, TNI-Polri Siapkan Polres dan Kodim

Baca juga: Bukan Kaesang, Golkar Terjunkan Putri Akbar Tandjung di Pilkada Solo, Survei Calon Pengganti Gibran

"Ya Projo kan bukan partai, jadi kami enggak pernah menerapkan hal-hal tersebut," kata Hasto ditemui di Taman Perenungan Bung Karno, Ende, NTT, Sabtu (1/6/2024).

Hasto pun menegaskan bahwa partainya berpijak pada dua hal, yakni hukum dan demokrasi.

Sehingga ia menolak tudingan Projo yang menyebut PDIP ingin memisahkan Jokowi dan Prabowo Subianto.

"Kami ini tegak lurus pada jalan hukum, pada jalan demokrasi," ucap Hasto.

Diberitakan sebelumnya, Bendahara Umum Projo Panel Barus menuding PDIP ingin memisahkan Jokowi dan Prabowo berkaca dari pidato Ketua Umum PDI-PMegawati Soekarnoputri saat membuka Rakernas PDI-P pada pekan lalu.

Panel menilai, pidato yang disampaikan Megawati banyak berisi serangan kepada Jokowi.

“Kalau dalam bahasa saya dalam Rakernas V kemarin kan, PDI-P memainkan taktik belah bambu begitu,” kata Panel di Kantor DPP Projo, Pancoran, Jakarta, Jumat (31/5/2024).

“Kita menduga ada upaya untuk memisahkan Pak Jokowi dengan Pak Prabowo,” ujar Panel.

Baca juga: Pertarungan PDIP dan Gerindra di Pilkada Jateng 2024, Ulangan Prabowo vs Ganjar, Cek Survei Terbaru

Baca juga: Usai Dikalahkan Gibran di Pilpres, Kini Anies Berpeluang Hadapi Kaesang di Pilkada Jakarta 2024

Projo Sorot Foto Jokowi Tak Dipajang PDIP Sumut

Relawan Pro Jokowi atau Projo tak tinggal diam mengetahui foto Presiden Jokowi tak dipasang di Kantor DPD PDIP Sumatera Utara.

Hanya foto Wapres Maruf Amin yang terpajang di dinding kantor tersebut.

Hal ini terungkap saat DPD PDIP Sumatera Utara menerima pendaftaran Edi Rahmayadi sebagai bakal calon Gubernur Sumut.

Diketahui, hubungan Jokowi dengan PDIP memanas sejak Pilpres 2024 lalu.

Terbaru, Projo mengkritik soal tak adanya foto Presiden Jokowi di ruang rapat Kantor DPD PDI Perjuangan (PDIP) Sumatera Utara.

Menurut Bendahara DPP Projo, Panel Barus hal tersebut kurang pantas dan menyinggung bahwa PDIP Sumut baperan.

Panel menegaskan, bahwa Presiden RI adalah simbol negara. Sehingga, tidak pantas untuk dilecehkan.

Baca juga: Hasto Bongkar yang Dimaksud Maruf Amin Soal Ingin Jadi Anak Presiden, Sekjend PDIP: Itu Sindiran!

Baca juga: Rakernas V PDIP Hari Ini Tidak Undang Jokowi, Hasto: Yang Diundang yang Menjaga Demokrasi Hukum

'Rakyat pasti tidak berkenan Presiden dilecehkan seperti itu," kata Panel Barus, Rabu (8/5/2024).

Panel pun menilai, tak adanya foto Jokowi di Kantor DPD PDIP Sumut bentuk ketidakdewasaan dalam berpolitik.

Bahkan, dia menuding hal itu dilakukan karena PDIP kalah pada Pilpres 2024.

"Menurut saya, sikap baperan Pimpinan PDIP sumut seperti itu menunjukan ketidakdewasaan dalam berpolitik. Sikap ini dampak dari kekalahan PDIP dalam pilpres kemarin," jelasnya.

Ketua Bapilpres Projo ini juga menyebut PDIP bakal dapat balasan di Pilkada 2024 nantinya jika memperlakukan Kepala Negara seperti itu.

"Saya yakin sikap PDIP yang uring-uringan menyerang dan melecehkan Jokowi seperti itu bila diteruskan akan mendapatkan hukuman dari Rakyat pada Pilkada serentak esok," kata Panel.

"Saya khawatir calon calon kepala daerah yg didorong PDIP akan kena imbasnya," sambung dia.

Diberitakan, foto Presiden Jokowi tidak terlihat di kantor DPD PDIP Sumatra Utara (Sumut) pada Senin (6/5/2024).

Di tembok Aula Bung Karno DPD PDIP Sumut hanya terlihat foto Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan lambang negara Garuda Pancasila.

Baca juga: PDIP tak Menyerah, Gugat Hasil Pilpres 2024 ke PTUN, Hasto: MK Gagal Menjalankan Fungsinya

Baca juga: Pengamat Bocorkan Dampak Serangan Tanpa Henti Hasto ke Jokowi dan Keluarga, PDIP Bakal Kena Getahnya

Momen itu tampak jelas ketika Edy Rahmayadi menyerahkan formulir pendaftaran Pilgub Sumut ke kantor DPD PDIP di Jalan Jamin Ginting, Kota Medan.

Wakil Ketua DPD PDIP Sumut, Aswan Jaya menjelaskan foto Jokowi bukan sengaja tidak dipasang.

Dia beralasan foto orang nomor satu di Indonesia itu terjatuh saat pihaknya memasang spanduk.

"Itu jatuh. Jatuh waktu masang backdrop enggak sempat pasang lagi," kata Aswan. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "PDI-P Bantah Ingin Pecah Belah Jokowi-Prabowo"

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved