Berita Paser Terkini

Tahun ini, Kancapem Bulog Tanah Grogot Target Serap 700 Ton Beras Petani Lokal

Kantor Cabang Pembantu (Kancapem) Badan Usaha Logistik (Bulog) Tanah Grogot menargetkan akan menyerap ratusan ton beras petani lokal di tahun 2024

Penulis: Syaifullah Ibrahim | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/SYAIFULLAH IBRAHIM
Plt. Kepala Kantor Cabang Pembantu (Kancapem) Bulog Tanah Grogot, Lucky Ali Akbar saat menerangkan terkait target serapan beras lokal di tahun 2024.  TRIBUNKALTIM.CO/SYAIFULLAH IBRAHIM 

TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Kantor Cabang Pembantu (Kancapem) Badan Usaha Logistik (Bulog) Tanah Grogot menargetkan akan menyerap ratusan ton beras petani lokal di tahun 2024.

Penyerapan beras tersebut akan dilakukan dengan menyasar dua wilayah, yaitu Kabupaten Paser dan Penajam Paser Utara (PPU).

Plt. Kepala Kancapem Bulog Tanah Grogot, Lucky Ali Akbar mengatakan pihaknya selama ini memang membawahi dua wilayah di Kaltim.

"Kami memang membawahi dua wilayah yaitu Paser dan PPU, target serapan kami tahun ini yaitu 700 ton beras dari petani lokal," terang Lucky di Tanah Grogot, Minggu (2/6/2024).

Sejauh ini serapan beras dari petani lokal yang dilakukan oleh Kancapem Bulog Tanah Grogot, masih jauh dari target yaitu baru mencapai 10 ton.

Baca juga: Tingkatkan Kualitas Beras Lokal, Distanak Berau Bakal Hibahkan Vertical Dryer untuk Buyung-Buyung

Baca juga: Penyebab Produksi Beras Lokal di Kutai Timur Menurun 50 Persen

Hal itu disebabkan, pengusaha penggilingan padi dapat menjual beras mereka ke pasar umum dan Bulog.

"Mungkin di sini (Paser) lebih memilih menjual berasnya ke pasar umum, sebenarnya itu juga tidak menjadi masalah bagi kami," sambungnya.

Rencananya, penyerapan akan dilakukan pada musim panen pertama atau rendengan, dan musim panen kedua atau gadu.

"Saat masa panen nantinya, akan kami maksimalkan kinerja di Kancapem Bulog Tanah Grogot sehingga target serapan beras dari petani lokal tahun ini bisa tercapai," tegasnya.

Untuk pembelian harga beras dari petani lokal hingga akhir Juni, dihargai Rp 11 ribu per kilogramnya.

Penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras medium tersebut, kata Lucky juga mengacu pada surat dari Badan Pangan Nasional (Bapenas).

"Selain dari segi harga beli, sisi lainnya kualitasnya juga terpenuhi," sebutnya.

Baca juga: Cara Tingkatkan Kualitas Beras Lokal di Berau, Andalkan Kampung Buyung-Buyung

Adapun kualitas beras yang dapat dibeli Bulog yaitu, patahan butiran beras (broken) untuk medium maksimal 20 persen dari jumlah yang dijadikan sampel.

"Berapapun hasilnya (panen) kami serap, asalkan sesuai dengan harga dan kualitas yang telah ditentukan oleh Bapenas," pungkas Lucky. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved