Tribun Kaltim Hari Ini
Berulang Tiap Tahun, KPPU Samarinda Dorong Pemasangan Jargas Atasi Kelangkaan LPG di Kaltim
Warga Kota Samarinda kembali resah dengan kelangkaan tabung gas melon. Harganya pun melambung tinggi, mencapai Rp 30 - Rp 50 ribu per tabung
Penulis: Geafry Necolsen | Editor: Mathias Masan Ola
SAMARINDA, TRIBUN - Warga Kota Samarinda kembali resah dengan kelangkaan tabung gas melon. Harganya pun melambung tinggi, mencapai Rp 30 - Rp 50 ribu per tabung, jauh melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) yang hanya Rp 18 ribu.
Berdasarkan pemantauan Kantor Wilayah (Kanwil) Komisi Pengawas Persaingan Usaha atau KPPU Samarinda, kelangkaan gas melon di Kaltim rupanya sudah terjadi sejak Januari 2024 lalu.
Saat itu, kelangkaan dipicu oleh peningkatan permintaan, terutama pada saat Natal dan Tahun Baru.
Baca juga: Soal Proyek Pemasangan Jargas Rumah Tangga Lanjutan, Pemkot Balikpapan Tunggu Kebijakan Pusat
Pasalnya, agen tak mendapatkan pasokan gas melon saat hari libur nasional. Bahkan kelangkaan seperti ini selalu berulang setiap tahun.
"Karena ini bukan kelangkaan pertama. Makanya perlu ada pengaturan distribusi gas melon agar kebutuhan masyarakat terpenuhi," tegas Kepala Bidang Kajian dan Advokasi Kanwil V KPPU Samarinda, Ratmawan Ari Kusnandar.
Sebab itu, Kanwil V KPPU Samarinda mendorong solusi pemasangan jaringan gas rumah tangga (jargas) sebagai alternatifnya. Solusi jangka panjang ini, kata Ari, dinilai lebih efektif untuk menggantikan gas melon.
Namun, berdasarkan data yang pihaknya kantongi, pemasangan jargas nyatanya telah terhenti sejak tahun 2021.
Atas hal inilah, Ari berharap pembangunan jargas untuk rumah tangga dapat berjalan secara efektif dengan memperhatikan prinsip-prinsip persaingan usaha yang sehat.
Baca juga: Ketua DPRD Kukar Sorot Kelangkaan LPG Subsidi, Sebut Pemasangan Jargas Jadi Solusi
Menanggapi solusi ini, salah satu warga Kelurahan Masjid Samarinda Seberang, Ernawati, justru mendukung jika jargas kembali digencarkan. Lantaran dirinya kerap kali kesulitan menemukan keberadaan gas melon.
Sebab itu, Ernawati berharap ada titik terang di balik fenomena ini. “Daripada setengah mati mencari, bagus aja kalau ada pasang jargas,” tuturnya. (snw)
Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim
Ikuti berita populer lainnya di Saluran WhatsApp Tribun Kaltim
Alasan Walikota Balikpapan Tunda Kenaikan PBB 2025, Jangan Sampai Ada Istilah Pati Kedua |
![]() |
---|
Pemkot Klaim Salah Catat, PBB Warga Balikpapan Melonjak Drastis: Orangtua Saya tak Sanggup Bayar |
![]() |
---|
Lisa Mariana vs Ridwan Kamil Berlanjut di KPK, Kasus Dugaan Korupsi BUMD Jawa Barat |
![]() |
---|
Beras Bulog Masuk Indomaret dan Alfamart, Harga Paling Mahal Rp65.500 untuk 5 Kilogram |
![]() |
---|
4 Bulan Kasus DBON Tanpa Tersangka, Kejati Kaltim Periksa 43 Saksi Dugaan Korupsi Hibah Rp100 Miliar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.