Berita Mahulu Terkini
Angka Stunting Tinggi di Mahakam Ulu Kalimantan Timur Bisa Berimbas pada Penyaluran Dana Desa
Pemerintah Desa (Pemdes) yang gagal dalam menangani kasus stunting kemungkinan besar terancam mengalami penurunan anggaran dana desa
Penulis: Kristiani Tandi Rani | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, UJOH BILANG - Pemerintah Desa (Pemdes) yang gagal dalam menangani kasus stunting kemungkinan besar terancam mengalami penurunan anggaran dana desa.
Hal ini disampaikan Kepala Bidang Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) Dinas Kesehatan (Dinkes) Mahakam Ulu (Mahulu), Rita Supratiwingsih.
Ia mengatakan kepala desa perlu memberikan perhatian khusus kepada keluarga tidak mampu yang menjadi korban pernikahan dini dari keluarga tidak mampu.
Baca juga: Kepala BKKBN RI Apresiasi Mahulu Jadi Kabupaten Terendah Stunting di Kaltim
Hal ini perlu menjadi perhatian khusus oleh petinggi desa karena kebanyakan dari mereka cenderung tidak memperhatikan kebutuhan gizi anaknya.
"Keluarganya sudah tidak mampu, terus dia punya anak di luar nikah kan tidak ada suaminya kan. Terus si bayi juga dia tidak mau kasih ASI, malah dikasih susu kental manis. Itu dari kampung harus tanggung jawab karena itu warganya," katanya, Minggu (9/6/2024).
Di lain sisi, tingginya angka stunting dapat menjadi salah satu pemicu menurunnya kualitas keberhasilan pemerintah desa.
Pasalnya, jumlah stunting dapat menyokong angka gizi buruk yang tentunya dapat berimbas ke dana desa.
"Kalau Presiden Jokowi kan kalau ada gizi buruk pasti biaya itukan pasti disorot, dampak dari sorotan itukan banyak. Kita kan ngak tau mungkin dana-dana yang biasa ke kampung itu jadi dikurangi," ujarnya.
Baca juga: Pemberian ASI pada Anak, Salah Satu Langkah Atasi Stunting di Mahakam Ulu Kaltim
"Karena 30 persen dari dana kampung itu untuk penanggulangan stunting arahannya kan begitu, kalau ada gizi buruk kan tipikor turun ngak ada dana untuk penanggulangan stunting," imbuhnya.
Sementara itu, Ia menyebut kesadaran masyarakat Mahulu untuk memeriksakan kandungannya sudah cukup bagus.
Hanya Ia pun mengaku masih ada beberapa masyarakat yang belum memiliki kesadaran akan hal itu meski tidak banyak.
"Mungkin dari sepuluh ibu hamil ada satulah yang suka bandel begitu, namanya juga masyarakat inikan berbagai macam latar belakang ya. Alasannya kebanyakan kadang-kadang sibuk di ladang, atau dia ngak pernah pulang ke kampung, kebanyakan di ladang saja," sebutnya. (*)
Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim
Ikuti berita populer lainnya di Saluran WhatsApp Tribun Kaltim
Alasan SPBU di Tikah Mahakam Ulu Batasi Penjualan, Konsumen Pertanyakan Selisih Harga |
![]() |
---|
Jumat Curhat di Ujoh Bilang, Polres Mahulu Ajak Warga Jaga Kamtibmas Aman |
![]() |
---|
Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh: RPJMD Harus Jadi Gerak Nyata Manfaatnya Dirasakan Masyarakat |
![]() |
---|
Pemkab Mahakam Ulu Komitmen dalam Pencegahan, Penanggulangan dan Pemulihan Karhutla |
![]() |
---|
Sekda Mahakam Ulu Kaltim Ingatkan Bahaya Kebakaran Hutan dan Lahan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.