Idul Adha 2024
Bolehkah Menggabung Hutang Puasa dengan Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah? Ini Kata Buya Yahya
Mendekati bulan Dzulhijjah, bulan yang penuh berkah bagi umat Islam di seluruh dunia, banyak dari kita mulai merencanakan ibadah puasa yang khusus
Penulis: Dzakkyah Putri | Editor: Nisa Zakiyah
TRIBUNKALTIM.CO -Mendekati bulan Dzulhijjah, bulan yang penuh berkah bagi umat Islam di seluruh dunia, banyak dari kita mulai merencanakan ibadah puasa yang khusus di bulan ini.
Namun, sering kali kita juga memiliki kewajiban puasa yang tertunda atau hutang puasa dari bulan-bulan sebelumnya.
Di tengah semangat untuk menunaikan ibadah puasa sunnah seperti puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah, muncul pertanyaan yang seringkali mengganjal: apakah boleh menggabungkan puasa sunnah dengan hutang puasa?
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi pandangan agama dan fatwa ulama terkait dengan permasalahan tersebut.
Dengan pemahaman yang jelas, kita akan memperoleh arahan yang bermanfaat untuk mengambil keputusan yang bijak dalam menjalankan ibadah puasa di bulan yang mulia ini.
Baca juga: Niat Puasa Idul Adha dan Qadha Ramadhan, Apakah Boleh Digabung Mana yang Wajib Didahulukan?
Menurut Buya Yahya, saat seseorang masih mempunyai hutang puasa Ramadhan, maka dianjurkan untuk menyelesaikan hutangnya terlebih dahulu sebelum melakukan puasa sunnah.
Apalagi jika puasa qadha Ramadhan itu batal terlaksana karena hal-hal yang bukan udzur.
Namun jika masih punya utang puasa qadha Ramadhan karena hal udzur seperti haid, hamil, melahirkan, atau sakit, maka boleh untuk tidak menyegerakannya.
Ketika memilih puasa sunnah di bulan dzulhijjah, boleh melaksanakan puasa sunnah dzulhijjah terlebih dahulu tanpa membayar puasa qadha Ramadhan.
Namun yang terlebih baik adalah mendahulukan untuk membayar puasa qadha Ramadhan terlebih dahulu karena puasa qadha adalah puasa fardhu yang memiliki pahala lebih besar.
Dilanjutkan oleh Buya Yahya, niat puasa fardhu dan niat puasa sunnah tidak boleh digabung.
Sementara itu, niat puasa sunnah yang satu, boleh digabung dengan puasa sunnah yang lain.
Jadi, jika ingin membayar puasa qadha Ramadhan di bulan dzulhijjah, cukup untuk membaca niat qadha Ramadhan.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ رَمَضَانَ لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an qadha-i fardhi ramadhaana lillaahi ta'aalaa
Artinya: "Saya niat berpuasa untuk mengganti puasa Ramadhan karena Allah Ta'ala."
Ketika melaksanakan puasa qadha Ramadhan ini di jadwal puasa dzulhijjah, maka akan mendapat dua pahala sekaligus, yaitu pahala puasa qadha Ramadhan dan puasa dzulhijjah.
Begitu pula jika melakukan puasa qadha Ramadhan di jadwal puasa tarwiyah atau arafah.
Jadwal Puasa Dzulhijjah, Arafah dan Tarwiyah 2024
Hari Raya Idul Adha 2024 pada 10 Dzulhijjah diperkirakan jatuh pada pada hari Senin, 17 Juni 2024.
Puasa Dzulhijjah bisa dilaksanakan mulai tanggal 1 hingga 9 Dzulhijjah, berikut ialah jadwal dan rinciannya.
• Puasa 1 Dzulhijjah – Sabtu, 8 Juni 2024
Mendapat limpahan ampunan dosa seperti yang diterima Nabi Adam AS.
• Puasa 2 Dzulhijjah – Ahad, 9 Juni 2024
Diberi pahala ibadah selama setahun penuh dan terhindar dari perbuatan maksiat.
• Puasa 3 Dzulhijjah: Senin, 10 Juni 2024
Doa yang dipanjatkan dikabulkan, serupa dengan doa Nabi Zakaria AS.
• Puasa 4 Dzulhijjah: Selasa, 11 Juni 2024
Dibebaskan dari kesusahan, kefakiran, dan sifat nifak. Selain itu, kelak di akhirat akan mendapatkan tempat bersama para perantau yang mulia (Safaratul Kiraa-mil Bararah).
• Puasa 5 Dzulhijjah: Rabu, 12 Juni 2024
Terbebas dari siksa kubur, sebagaimana limpahan rahmat yang diterima Nabi Musa AS di hari kelahirannya.
• Puasa 6 Dzulhijjah: Kamis, 13 Juni 2024
Allah SWT akan memandang dengan penuh rahmat dan menjamin terhindar dari siksa neraka selamanya.
• Puasa 7 Dzulhijjah: Jumat, 14 Juni 2024
Seluruh pintu neraka Jahanam ditutup, menjauhkan pelakunya dari 30 pintu kesulitan dan membukakan 30 pintu kemudahan.
• Puasa 8 Dzulhijjah (Puasa Tarwiyah): Sabtu, 15 Juni 2024
Mendapatkan pahala yang amat besar, jumlahnya hanya diketahui oleh Allah SWT.
• Puasa 9 Dzulhijjah (Puasa Arafah): Minggu, 16 Juni 2024
Pahala yang didapat mampu menghapus dosa selama setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.
• Puasa Tarwiyah
Puasa Tarwiyah dikerjakan setiap tanggal 8 Dzulhijjah, artinya dapat dilaksanakan umat muslim pada Sabtu, 15 Juni 2024.
• Puasa Arafah
Puasa Arafah dilaksanakan pada 9 Dzulhijjah, artinya berdasarkan kalender masehi dilaksanakan pada Minggu, 16 Juni 2024.
Niat Puasa Sunnah Dzulhijjah, Arafah dan Tarwiyah 2024
• Niat Puasa Dzulhijjah
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shouma syahri dzil hijjah sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: "Saya niat puasa sunah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta'ala."
• Niat Puasa Tarwiyah
نويتُ صومَ تَرْوِيَة سُنّةً لله تعالى
Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillahi ta’ala
Artinya, "Saya niat puasa sunah Tarwiyah karena Allah Ta'ala."
• Niat Puasa Arafah
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى
Nawaitu shouma arafata sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: “Saya niat puasa Arafah, sunah karena Allah ta’ala.” (*)
Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim
Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.