Berita Nasional Terkini
Peluang Anies-Cak Imin Masuk Kabinet Prabowo-Gibran Ternyata Sangat Besar, Pengamat Ungkap Alasannya
Peluang Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin masuk Kabinet Prabowo-Gibran ternyata masih sangat besar.
TRIBUNKALTIM.CO - Peluang Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin masuk Kabinet Prabowo-Gibran ternyata masih sangat besar.
Menurut Direktur Eksekutif Trias Politika, Agung Baskoro, kemungkinan Anies-Cak Imin dilibatkan dalam kabinet pemerintahan baru nanti sangat besar.
Pasalnya, secara institusional, partai-partai yang mengusung keduanya pada Pilpres 2024 lalu kini sudah mulai merapat ke Prabowo-Gibran.
"Kemungkinan Anies-Cak Imin dilibatkan itu sangat besar, dan itu sudah dibuktikan oleh Pak Prabowo sendiri sebenarnya ketika kemarin menjadi Menteri Pertahanan-nya Pak Jokowi," tutur Agung dalam acara On Focus, dilansir YouTube Tribunnews, Rabu (1/5/2024).
Baca juga: Dudung Abdurachman Tolak Maju Pilkada 2024, Pilih Bantu Kabinet Prabowo-Gibran
Menurutnya, kontestasi pada Pilpres 2019 lalu jauh lebih keras dibandingkan Pilpres 2024 ini.
"Artinya ruang-ruang negosiasi, ruang-ruang Anies-Muhaimin menjadi bagian dari pemerintahan Prabowo-Gibran sebagai menteri terbuka cukup lebar," sambungnya.
Oleh sebab itu, tinggal melihat apakah Anies-Cak Imin bersedia untuk terlibat ke pemerintahan.
Pasalnya, selama gelaran Pilpres 2024, keduanya begitu sengit menyuarakan narasi perubahan.
"Tinggal apakah Anies bersedia bersama Cak Imin, untuk terlibat. Karena kan kemarin saat mereka berdebat begitu sengit ya menyuarakan narasi perubahan."
"Pun ketika memang tidak, mungkin NasDem akan mengirimkan nama-nama lain sebagaimana PKB. Dan di mana akhirnya Cak Imin fokus Ketum PKB, kemudian Anies misalkan fokus dengan Pilkada Daerah Khusus Jakarta (DKJ)," terangnya.
Tak Ingin Buru-buru
Sementara itu, Anies Baswedan mengaku tak ingin terburu-buru memutuskan apakah akan maju dalam Pilkada Jakarta 2024 atau tidak.

Ia menyampaikan hal ini ketika ditanya mengenai langkah politik ke depan usai pembubaran Tim Nasional Pemenangan Anies-Muhaimin (Timnas AMIN).
"Semua yang menyangkut langkah berikutnya, kasih jeda sebentar," kata Anies ditemui di kediamannya, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (30/4/2024).
Di tempat yang sama, Sekretaris Jenderal (Sekjen) NasDem Hermawi Taslim menyebut partainya belum memutuskan siapa yang akan diusung pada Pilkada Jakarta.
Ia sepakat dengan Anies bahwa satu per satu pekerjaan harus diselesaikan terlebih dahulu.
"Pokoknya satu-satu, tadi kan dia bilang satu-satu pekerjaan diselesaikan ini bubar dulu, nanti diurus lagi," tuturnya.
Enggan Berandai-andai
Terpisah, setelah NasDem dan PKB menyatakan dukungannya kepada Prabowo, Anies enggan berandai-andai mengenai peluangnya ditawari kursi menteri.
Anies menyatakan hal ini seusai menghadiri acara Halalbihalal dan Tasyakuran Milad PKS ke-22 di kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Sabtu (27/4/2024).
"Saya udah bilang kemarin (soal responsnya jika ditawari kursi menteri), kita tidak berandai-andai."
"Kalau saya jawab 'tidak', nanti akan dibilang 'emangnya ditawarin?'. Saya bilang 'iya', 'emangnya ditawarin?," ucap Anies.
Eks Gubernur Jakarta itu mengatakan untuk saat ini dirinya akan menjalani situasi yang ada.
Namun, ia menegaskan akan meneruskan gagasan perubahan, jika ada kesempatan lain yang didapatkannya.
"Jadi sekarang kita jalani saja dulu. Setiap ada kesempatan untuk meneruskan gagasan perubahan, ya, teruskan," ungkapnya, seperti dilansir Tribunnews.com di artikel berjudul Pengamat Nilai Kemungkinan Anies-Cak Imin Masuk Kabinet Prabowo-Gibran Sangat Besar.
Baca juga: AHY Diprediksi Tetap Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Jubir Demokrat: Beliau Kader Terbaik
Nasdem dan PKB Diprediksi Dapat Jatah 2 Kursi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran
Partai koalisi dan juga partai yang baru bergabung dengan kubu 02, diprediksi bakal sama-sama mendapatkan jatah kursi menteri di kabinet Prabowo-Gibran.
Partai yang baru bergabung dengan kubu Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB diprediksi juga bakal kebagian jatah kursi menteri.
Bahkan, PKB dan Nasdem diprediksi bakal mendapatkan dua kursi menteri di kabinet Prabowo-Gibran.
Pengamat Politik Universitas Al Azhar Ujang Komarudin mengatakan, kemungkinan itu didasarkan dari kekuatan Nasdem dan PKB di parlemen yang cukup kuat.
"Tergantung jumlah kekuatan di parlemennya, kalau Nasdem dan PKB ini kan menengah ke atas. Saya melihat proporsional, bisa saja dapat jatah dua kursi masing-masing, Nasdem 2, PKB 2 mungkin," ujarnya kepada Kompas.com, Sabtu (25/5/2024).
Dia menilai, PKB dan Nasdem akan mengalami kerugian jika hanya mendapatkan satu kursi menteri saja.
"Karena dua partai ini menengah ke atas, karena kekuatan di parlemen besar," kata dia.
Ujang juga menilai, Prabowo akan mempertimbangkan asas proporsional dalam bagi-bagi kursi menteri.
Khusus untuk partai politik yang baru bergabung, perhitungan kekuatan politik di parlemen adalah indikator yang paling jelas.
"Jadi saya melihat proporsionalitas yang akan dilakukan Prabowo untuk membagi partai-partai dilihat dari kekuatan jumlah kursi di parlemen," ucap dia.
Berbeda dengan kursi menteri titipan yang mungkin telah disodorkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ujang menilai, Jokowi kemungkinan juga akan menitipkan dua menteri karena terlalu banyak akan mengganggu hubungan antara Jokowi dan Prabowo.
"Jadi proporsional ya nitip misalnya dua, kalau sampai 4-6 ya enggak bagus juga. Jadi saya melihat dalam konteks akomodasi titipan Jokowi, tengah-tengah saja, terlalu banyak ya nggak bagus dengan hubungan Jokowi. Tengah-tengah saja sesuai kebutuhan Prabowo," ujar dia.
Sebelumnya, Bendahara Umum Partai Nasdem Ahmad Sahroni merespons Partai Amanat Nasional (PAN) yang tidak mau partai-partai yang baru bergabung dengan koalisi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tiba-tiba mendapatkan jatah tiga kursi menteri.
Sahroni menyebut bisa saja partai-partai yang baru bergabung justru mendapat lebih dari tiga menteri.
Adapun Nasdem merupakan salah satu partai yang baru bergabung ke koalisi Prabowo-Gibran usai Pilpres 2024 selesai digelar.
Nasdem tadinya merupakan pendukung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
"Menarik untuk ditanyakan balik ke partai PAN ya. Memang benar ya partai yang baru gabung dapat 3 menteri? Rasanya malah dapat lebih deh," ujar Sahroni saat dimintai konfirmasi Kompas.com, Jumat (24/5/2024).
Sahroni menyampaikan, sejauh ini belum ada pembicaraan antara Prabowo dan Nasdem terkait berapa kursi menteri yang akan mereka dapatkan.
Menurut dia, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh hanya menyampaikan bahwa Nasdem akan mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran tanpa pamrih.
Baca juga: Makan Siang Bareng Jokowi Sambil Bahas Kabinet Prabowo-Gibran? Begini Penjelasan Menteri Pertahanan
Tanpa mendapat jatah menteri pun, kata Sahroni, Nasdem akan tetap mensukseskan pemerintahan selanjutnya.
"Iya itu prinsip Ketua Umum Surya Paloh, dukungan ke Pak prabowo untuk negara makin hebat, makin maju ke depannya," kata dia.
Partai Demokrat Pede dapat Jatah Menteri
Partai Demokrat yakin Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menjadi satu dari banyak tokoh yang akan menjadi menteri di kabinet Prabowo-Gibran.
Sosok ketua umum Partai Demokrat itu memang masuk dalam bursa menteri di kabinet Prabowo-Gibran.
AHY dinilai sosok yang tepat sebagai wakil dari Partai Demokrat di pemerintahan mendatang.
Soal ini, Partai Demokrat mengaku telah ada komunikasi antara AHY dengan presiden terpilih Pilpres 2024, Prabowo Subianto.
"Pembicaraannya sudah dilakukan antara Pak Prabowo dengan Mas AHY seperti apa bentuk dukungan dari Partai Demokrat untuk pemerintahan ke depannya," kata Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra kepada Kontan, Selasa (30/4/2024).
Soal susunan kabinet, Herzaky mengaku partainya tengah menyiapkan kader terbaik untuk mengisi posisi menteri.
"Pak Prabowo sendiri sudah menyampaikan, beliau sudah menyampaikan ke Partai Demokrat melalui Mas AHY untuk menyiapkan putra-putri terbaik, kader-kader terbaik Partai Demokrat untuk membantu Prabowo berjuang di pemerintahan nantinya," ungkapnya.
Menurutnya, kader terbaik Partai Demokrat saat ini tidak lain adalah AHY sendiri.
"Berbicara mengenai posisi Mas AHY, saat ini kader terbaik adalah Mas AHY," tegasnya.
Herzaky menganggap AHY layak mengisi posisi menteri di kabinet Prabowo-Gibran nanti.
Terlebih, menurutnya, AHY telah membuktikan kinerjanya sebagai menteri selama dua bulan terakhir.
"Kami menyakini bahwa enam bulan ke depan menjadi masa yang sangat-sangat krusial dan sangat penting, nih bangsa Indonesia bisa melihat rekam jejak beliau sebagai menteri yang punya prestasi, yang punya akselerasi, punya semangat determinasi sehingga yang menjadi cita-cita dari kami bisa dapat terwujud nantinya," jelas Herzaky.
Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim
Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.