Berita Balikpapan Terkini

Raup Rezeki Penjual Balon Berkah Idul Adha 1445 Hijriah di Balikpapan, Sehari Kantongi Rp600 Ribu

Beberapa masyarakat kerap menantikan momentum Idul Adha 1445 Hijriah. Lebaran kurban, yang bermakna datangnya rezeki berlimpah

TRIBUNKALTIM.CO/ARY NINDITA INTAN
Para penjual balon memanfaatkan momentum Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah, dengan memasarkan dagangannya di Halaman Masjid Balikpapan Islamic Center (BIC).TRIBUNKALTIM.CO/ARY NINDITA INTAN 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Beberapa masyarakat kerap menantikan momentum Idul Adha 1445 Hijriah. Lebaran kurban, yang bermakna datangnya rezeki berlimpah.

Salah satunya Suwito (43), dengan mencoba peruntungan meraup cuan sebagai penjual balon, dan arum manis.

Ia mengaku sudah melakoni profesi sebagai penjual balon, hampir 5 tahun lamanya.

Mulanya, Suwito bercerita, dirinya ialah seorang tukang las di salah satu perusahaan di kota Balikpapan. Kemudian memutuskan menjadi penjual balon, lantaran kalah dengan tantangan ketika bekerja yang berisiko mencederai mata.

"Pernah jadi tulang las dulu, tapi berhenti. Karena capek, kasihan, berpengaruh ke mata kalau ngelas terus. Jadi pilih jualan," tuturnya, kepada TribunKaltim.co, Senin (17/6/2024).

Baca juga: Masyarakat Palaran Samarinda Takbir Keliling di Momen Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah

Baca juga: Doa Ziarah Kubur Idul Adha dan Tata Cara yang Dilakukan Dimulai dari Salam hingga Pulang

Sedari pukul 06.00 WITA, Suwito sudah bergegas berangkat dari rumahnya yang berlokasi di Gunung Bakaran, Balikpapan Selatan, untuk menjual balon-balon miliknya di Masjid Balikpapan Islamic Center (BIC), Kalimantan Timur.

"Biasanya jualan di pasar malam. Tapi kalau hari-hari besar seperti lebaran gini kita ambil momen, dan berjualan di Masjid," ucapnya.

Berkat tekadnya itu, turut mendatangkan pundi-pundi rupiah.

Selama berjualan, Suwito biasanya memajang sekitar 10 balon, dan 5 arum manis buatannya.

Dengan keuntungan per hari, ia bisa mengantongi cuan Rp600 ribu dari hasil penjualan balon, dan arum manisnya.

"Kalau jamaah ini banyak yang minat balon, karena banyak dari mereka yang bawa anak kecil. Jadi mereka belikan balon biar tidak rewel ketika salat," pungkasnya.

Baca juga: Doa Sapu Jagad Hari Tasyrik Setelah Idul Adha, Jangan Lupa Memperbanyak Dzikir dan Membaca Tasmiyah

Dari hasil penjualan balon dan arum manis tersebut, kata Suwito, uangnya ditabung untuk digunakan dalam kebutuhan sehari-hari. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved