Bisnis Migas Berikan Kontribusi 30 Persen pada Okupansi Blue Sky Hotel Balikpapan 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Awal tahun 2025 cukup menyesakkan bagi bisnis perhotelan dengan maraknya kebijakan efisiensi dari pemerintah pusat. 

Meski begitu, General Manager Blue Sky Hotel Balikpapan I Nyoman Bandisa Sastika membeberkan, bisnis mining seperti minyak dan gas di Kota Minyak cukup memberikan kontribusi signifikan pada okupansi hotel tersebut. 

"Kalau untuk oil dan gas terbilang relatif stabil bisa sampai 20 sampai 30 persen," ujarnya, Selasa (11/11/2025). 

Baca juga: Blue Sky Hotel Balikpapan Mencetak Laju Positif, Okupansi Capai 70 Persen di Oktober

Nyoman juga mengatakan, proyek RDMP juga menjadi salah satu penopang bagi bisnis hotel di sekitar area proyek tersebut. Terlebih, lokasinya yang strategis membuat hotel ini tetap diminati oleh tamu bisnis dan pekerja proyek.

Ia juga membeberkan, okupansi hotel di kawasan Balikpapan Barat tersebut sempat anjlok hingga 45 persen pada September 2025 lalu. 

Sementara itu, tingkat hunian hotel ini mulai menanjak di angka 70 persen pada Oktober 2025. 

"Dari statistik kita, bulan-bulan yang ada "ber"-nya, seperti bulan September, Oktober, November, Desember itu selalu menunjukkan peningkatan dibanding bulan-bulan sebelumnya" jelasnya. 

Untuk diketahui, hotel legendaris di Kota Minyak tersebut memiliki 168 kamar dengan berbagai fasilitas. 

Salah satunya, ballroom berkapasitas hingga 500 orang dalam format teater, serta 11 meeting room. 

Selain itu, Blue Sky Hotel Balikpapan juga menyediakan kolam renang, serta berbagai aktivitas seperti kelas renang, zumba, dan aerobik yang dikelola bersama pelatih profesional. 

Bahkan, 3 restoran yang berada di area hotel untuk memenuhi kebutuhan tamu. Diantaranya, Golden Palace Restaurant, Garden Restaurant, hingga Sushi Ten. 

"Kami optimis karena tren tahun-tahun sebelumnya pun menunjukkan peningkatan di kuartal akhir. Harapannya, tahun ini juga bisa menutup dengan performa positif," pungkasnya. (*)