Berita Nasional Terkini
Sindir KPK, Refly Harun Sebut Penanganan Kasus Harun Masiku Tergantung Pesanan
Sindir Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Refly Harun sebut penanganan kasus Harun Masiku tergantung pesanan.
"Yang gila tuh kasus timah mestinya kan. Kasus yang kemarin emas palsu, kasus pajak, dan lain-lain sebagainya. Kalau kasus Harun Masiku nih sebenarnya kasus ecek-ecek," ucapnya.
Baca juga: Komentari Putusan MA Soal Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Refly Harun: Sontoloyo!
Adapun belum lama ini KPK melakukan pemeriksaan terhadap Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto terkait kasus Harun Masiku.
Hasto diperiksa selama empat jam. Di sela-sela pemeriksaan, KPK menyita 2 handphone (HP) milik Hasto dan catatan partai melalui stafnya bernama Kusnadi.
Selain itu, 1 milik Kusnadi, serta buku tabungan ATM berisi Rp 700.000 juga disita penyidik KPK.
Hasto Gugat Praperadilan Imbas Ponselnya Disita KPK
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto akan melakukan gugatan praperadilan, ia menuding cara penyidik KPK tidak profesional saat sita ponselnya.
Ponsel dan tas milik Hasto Kristiyanto disita Komisi Pemberantasan Korupsi terkait kasus Harun Masiku.
Hasto menyebut ponselnya disita dengan cara tidak profesional dengan diduga menjebak staf Hasto, Kusnadi.
Kini, tim kuasa hukum Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyiapkan gugatan praperadilan atas penyitaan telepon genggam oleh penyidik KPK.
Baca juga: Sosok Penyidik KPK yang Dituding Sita Sepihak HP Hasto Sekjen PDIP, Rekam Jejak Rossa Purbo Bekti
Tim akan menyertakan bukti soal sosok penyidik yang diduga menjebak staf Hasto untuk menyerahkan ponsel.
Kuasa hukum Hasto menyebut, penyidik KPK menjebak staf Hasto bernama Kusnadi saat Hasto diperiksa KPK.
Ponsel Sekjen PDIP disita saat Hasto diperiksa sebagai saksi kasus Harun Masiku di KPK.
Hasto akan menggugat praperadilan karena penyidik KPK dinilai bersikap tidak profesional.
Kuasa hukum juga menilai pemanggilan dan penyitaan barang milik Hasto kental nuansa politis.

"Kami sedang mengumpulkan bukti-bukti. Salah buktinya adalah ketidakprofesionalan oknum penyidik bernama AKBP Rossa Purbo Bekti. Terlihat di screenshot, mengendap-endap, kenakan masker dan memakai topi saat menjebak Kusnadi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.