Tribun Kaltim Hari Ini

Pengusaha Waswas PHK, Imbas Melemahnya Nilai Tukar Rupiah, Sudah Enam Perusahaan Tutup Pabrik

Semakin melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS membuat pengusaha waswas terjadi PHK. Sementara ini, sudah 6 perusahaan tutup pabrik

|
Editor: Amalia Husnul A
TribunKaltim.co
TRIBUN KALTIM HARI INI - Halaman depan Tribun Kaltim edisi hari ini, Rabu (19/6/2024). Simak sejumlah ulasan menarik hari ini, salah satunya terkait ancaman PHK sebagai imbas semakin melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. 

Terakhir, ada PT Pulomas di Bandung sekitar 100 pekerja.

Ristadi menjelaskan, PHK massal ini sejatinya sudah dimulai sejak 2021 dan hingga kini masih berjalan terus.

"Kalau dari awal 2021, catatan kami ada sekitar 70 ribuan. Ini yang data KSPN saja. Yang enggak melaporkan banyak," ujarnya.

Ristadi menjelaskan ada perusahaan dari kecil, menengah, dan besar yang tengah melakukan efisiensi.

"Nah untuk yang (perusahaan) besar lokasinya di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah. Itu kan basis-basis industri TPT kan di situ," katanya.

Untuk perusahaan tekstil yang raksasa, Ristadi menyebut daftarnya bisa dilihat dari beberapa emiten tekstil yang melantai di bursa.

Ia mengatakan, di antaranya ada PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex dan PT Pan Brothers Tbk (PBRX).

"Ya diantaranya itulah raksasa yang sekarang sedang berjuang.

Semuanya sedang berjuang untuk tetap bisa survive, tetapi diantara perusahaan raksasa itu kan sudah banyak melakukan efisiensi PHK puluhan ribu pekerjanya  sampai sekarang.

Sekarang juga masih puluhan ribu," ujar Ristadi.

Menurut dia, perusahaan-perusahaan tekstil ini masih akan mencicil pengurangan karyawan mereka.

Baca juga: Terjawab Nasib Investasi IKN Nusantara di Tengah Ancaman Tren Melemahnya Rupiah Jelang Pilpres 2024

Ini tak lepas dari kemampuan arus kas perusahaan yang terbatas untuk membayar pesangon karyawan.

Ia memandang, gelombang PHK ini masih akan berlangsung hingga September. Jika masih berjalan sampai akhir bulan tersebut, ada kemungkinan pabrik-pabrik punya perusahaan raksasa itu akan tutup.

"Ya kita lihat lah sampai sekitar bulan September akhir ya, bisa melewati masa-masa sulit ini enggak. Kalau tidak, ya tutup itu perusahaan yang tekstil raksasa itu," tutur Ristadi.

Ia kemudian membeberkan alasan pabrik-pabrik ini tutup.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved