Berita Viral
Update Kasus Vina Cirebon, Sosok Basari Ketua RW yang Kenal dengan 7 Terpidana, Yakin tak Bersalah
Update kasus Vina Cirebon terbaru hari ini, ketua RW ngaku kenal dan yakini 7 terpidana tidak bersalah.
TRIBUNKALTIM.CO - Update kasus Vina Cirebon terbaru hari ini, ketua RW ngaku kenal dan yakini 7 terpidana tidak bersalah.
Sosok Basari, seorang ketua RW kini ramai disorot di kasus Vina Cirebon.
Tujuh dari delapan terdakwa kasus Vina Cirebon adalah warga Kampung Saladara, Kelurahan Karyamula, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon.
Sementara satu terpidana beralamat Perumahan BCA Pamengkang, Kabupaten Cirebon.
Baca juga: 7 Terpidana Kasus Vina Cirebon Bisa Bebas Jika Iptu Rudiana Terbukti Rekayasa Kasus? Penjelasan IPW
Sosok ketua RW RW 10 Kampung Saladara, Basari, tempat di mana asal alamat mayoritas terpidana kasus Vina muncul memberikan kesaksiannya.
Dalam kesaksiannya, Basari meyakini bahwa para terpidana kasus Vina Cirebon tidak bersalah.
Basari mengaku kenal secara pribadi ke delapan terpidana, khususnya terpidana atas nama Sudirman.
Ia bilang, Sudirman merupakan pria yang taat beribadah sehingga menurutnya tak mungkin jika anak itu melakukan perbuatan yang keji.
“Saya jujur, warga asli, saya pribumi di kampung ini, saya tahu kepribadiannya (Sudirman). Yang saya katakan tadi, Dirman anak yang taat dan patuh, setiap salat tepat waktu, selalu berjamaah."
"Musala kebetulan posisinya di sebelah utara warung saya,” ungkap Basari dalam dialog Kompas Malam di KompasTV, Selasa (18/6/2024).
Basari merupakan pengurus RW sejak 2002 hingga 2014 dan kembali menjabat tahun 2017 hingga awal 2025.

Ia menyatakan bahwa selama bertahun-tahun dirinya sering berinteraksi dengan masyarakat, termasuk para terpidana dan keluarganya.
"Ya kenapa saya sangat tidak percaya bahwa mereka (7 terpidana kasus Vina) bukan pelakunya, karena saya jujur secara pribadi tahu persis kondisi mereka dan kepribadian mereka," ujar Basari saat diwawancarai Tribunjabar.com di rumahnya di Gang Bhakti Mulya 3, Selasa (18/6/2024) malam.
"Artinya apa, selama itu saya sering berinteraksi dengan masyarakat, termasuk para terpidana dan keluarganya. Apalagi dari mereka, masih ada yang ikatan saudara," ucapnya.
"Seperti ibunya Sudirman itu, kalau manggil saya Kang Bas atau Uwa," ucapnya.
Mengenai terpidana Rivaldy, Basari menegaskan bahwa ia tidak memiliki informasi apa pun.
"Secara kepribadian juga saya tidak kenal, temannya siapa, saya juga gak tahu," jelas dia.
"Dia juga tidak tinggal di Kampung Saladara, Kelurahan Karyamula, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon juga," ujar Basari saat diwawancarai media, Selasa (18/6/2024) malam.
Lebih lanjut, Basari juga menyebut bahwa ia tidak mengenal salah satu nama lain yang muncul dalam kasus ini, yaitu Pegi Setiawan.
"Kalau soal Sudirman kenal dengan Pegi Setiawan itu saya kurang tahu."
"Mungkin mereka teman kecilnya atau gimana, saya kurang tahu."
"Soalnya, saya juga gak kenal dengan nama Pegi Setiawan," katanya.
Basari juga memberikan gambaran tentang kondisi keluarga masing-masing terpidana.
Ia mencontohkan Jaya yang sekarang yatim piatu, Eka Sandi dan Hadi yang orang tuanya bekerja sebagai buruh bangunan, serta Eko yang meskipun secara ekonomi cukup, namun memiliki kepribadian yang baik dan pendiam.
"Kalau terpidana Eko, orang tuanya secara ekonomi cukup, bapak ibunya sudah naik haji, karena mereka punya usaha berdagang."
"Tapi secara kepribadian, Eko itu orangnya baik, pendiam, suka jajan," katanya.
Basari Ungkap Awal Mula Terdakwa Ditangkap karena Geng Motor
Basari menceritakan bahwa ia mendengar delapan terpidana ditangkap polisi dari seorang warga sekitar 2-3 hari setelah pembunuhan Vina dan Eki terjadi.
Saat itu, informasi yang beredar menyebutkan bahwa mereka ditangkap karena terlibat geng motor.
Soal geng motor ini, Basari yakin jika mereka bukan anggota geng motor.
“Nggak mungkin, saya yakin nggak mungkin (anggota geng motor). Kondisi ekonominya pun, mohon maaf, menengah ke bawah."
"Bagaimana dia bisa beli motor. Saya tahu ada yang nggak punya motor, bahkan kalau jajan pun, mohon maaf, uangnya receh. Kasihan,” beber dia.
Saat peristiwa pembunuhan Vina dan Eki terjadi, Basari belum menjabat sebagai Ketua RW.
Ia mengaku tak dilibatkan dalam kasus ini.
Barulah pada awal 2018 setelah dia menjabat sebagai Ketua RW, Basari sempat mengunjungi delapan terpidana kasus Vina di lapas.
Saat itu, ia kembali menanyakan kepada mereka, apakah benar mereka melakukan pembunuhan dan pemerkosaan. Basari bilang, mereka mengaku tak terlibat.
“Demi Allah, demi Rasulullah, saya tidak melakukan itu,” kata Basari menirukan perkataan salah satu terpidana.
“Saya memotivasi mereka. Saya yakin warga saya, saudara saya, tidak melakukan itu,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Vina dan Eki dibunuh pada 27 Agustus 2016 lalu. Sebanyak delapan pelaku kini telah ditangkap dan diadili.
Tujuh di antaranya dihukum penjara seumur hidup, sedangkan satu lainnya dihukum delapan tahun penjara dan kini bebas usai mendapatkan remisi.
Delapan tahun berlalu, kasus Vina kembali ramai usai kasusnya diadaptasi ke dalam film berjudul Vina: Sebelum 7 Hari yang tayang pada 8 Mei 2024.
Selasa (21/5/2024), jajaran Polda Jawa Barat berhasil menangkap buron atas nama Pegi Setiawan alias Pegi Perong.
Saat ini, Pegi telah ditetapkan sebagai tersangka terakhir dan diduga menjadi otak pembunuhan Vina dan Eki. (*)
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Sosok Basari Pak RW yang Kenal dengan 7 Terpidana Kasus Vina Cirebon, Yakini Tak Bersalah.
Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim
Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.