Tribun Kaltim Hari Ini

Dosen Prodi Psikologi Unmul Samarinda Beri Tips Menghindari FOMO

Fenomena FOMO dapat memicu ketakutan melewatkan momen, pengalaman, atau aktivitas yang sedang populer di lingkungan kerap beri dampak negatif

Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Mathias Masan Ola
HO/DOKUMENTASI PRIBADI
Dosen Prodi Psikologi Unmul Samarinda Ayunda Ramadhani, M.Psi. 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Fenomena FOMO dapat memicu ketakutan melewatkan momen, pengalaman, atau aktivitas yang sedang populer di lingkungan kerap beri dampak negatif.

Mulai dari pemicu perasaan haus validasi, khawatir dan cemas berlebihan, hingga mengganggu kualitas hidup.

Untuk itu, Dosen Prodi Psikologi Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda, Ayunda Ramadhani, M.Psi memberikan beberapa tips untuk menghindari dampak negatif dari Fomo.

Baca juga: Sisi Negatif Tren FOMO Dinilai Mengurangi Kinerja dan Mengganggu Konsentrasi Belajar

Mulai dari melakukan pembatasan durasi pemakaian gadget secara perlahan, hingga mengisi waktu luang dan kegiatan dengan hal-hal yang positif.

Baik berupa hobi yang bermanfaat, hingga mengembangkan skill atau bakat yang dimiliki.

"Meski ini sulit dilakukan, namun perlu, kalau biasanya 3 atau 4 jam perhari pakai gadget, dikurangi per-15 menit. Usahakan memperbanyak rutinitas, dan bukan hanya scroll media sosial aja setiap harinya," jelasnya Sabtu (22/6/2024).

Selain itu, menanamkan mindset bahwa tak semua konten di media sosial harus diikuti demi menjadi pusat perhatian atau trensetter bagi orang lain.

"Jika membutuhkan pertolongan profesional saat merasa cemas berlebih, bisa datang ke psikolog. FOMO bukan diagnosis resmi, tapi ini adalah psikologi populer yang tak terhindarkan karena ketakutan kehilangan akses internet," pungkasnya. (ardiana kinan)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved