Berita Nunukan Terkini

Pemkab Sempat Tawarkan Bantuan, Bupati Nunukan Laura Menyesal Utang RSUD tak Diselesaikan

Bupati Nunukan, Asmin Laura mengakui telah mengalokasikan Belanja Tidak Terduga (BTT) sebesar Rp6,5 miliar untuk mencicil utang RSUD Nunukan

Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTARA.COM/FEBRIANUS FELIS
PENAMPAKAN RSUD NUNUKAN - RSUD Nunukan terletak di Jalan Sei Fatimah, Desa Binusan, Kecamatan Nunukan, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara. Bupati Nunukan, Asmin Laura mengakui telah mengalokasikan Belanja Tidak Terduga sebesar Rp6,5 miliar untuk mencicil utang RSUD Nunukan di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, yang menumpuk sejak 2021. 

TRIBUNKALTIM.CO, NUNUKAN - Bupati Nunukan, Asmin Laura mengakui telah mengalokasikan Belanja Tidak Terduga (BTT) sebesar Rp6,5 miliar untuk mencicil utang RSUD Nunukan di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, yang menumpuk sejak 2021.

Diketahui total utang RSUD Nunukan sejak 2021 sekira Rp42.287.779.060.

Utang yang menumpuk tersebut berimbas pada tagihan air, listrik, oksigen, jasa pelayanan dokter dan gaji petugas kebersihan.

Bahkan ketersediaan obat-obatan di RSUD Nunukan menjadi terbatas akibat diblacklist sejumlah vendor obat.

Baca juga: Mantan Honorer RSUD Nunukan Ditangkap, Terlibat Pemalsuan Sertifikat Vaksin Covid-19

"Kita sudah alokasi pembayaran utang RSUD melalui BTT sebanyak Rp6,5 miliar. Nanti sisanya geser APBD perubahan. Jadi nanti anggaran perubahan baru pelunasannya," kata Asmin Laura kepada Tribun, Rabu (26/6/2024).

Menurut Laura, persoalan utang RSUD Nunukan sudah diketahui sejak lama.

Untuk menutupi utang tersebut, Laura katakan dirinya sempat menawarkan bantuan keuangan kepada Direktur Utama RSUD Nunukan saat itu.

"Kami sangat menyesalkan kenapa persoalan itu tidak diselesaikan dari dulu. Saya sudah tawarkan bantuan keuangan tapi Direktur Utama saat itu mengatakan kalau dia mampu untuk atasi utang itu," ucapnya.

Kendati sebagai Bupati Nunukan, Laura katakan dirinya tak bisa terlalu jauh mengatur manajemen RSUD Nunukan.

"BLUD itu manajemen sendiri. Kami hanya melakukan pengawasan, memberikan masukan dan saran. Tetapi begitu melihat keadaan rumah sakit mengkhawatirkan, saya mengambil keputusan untuk ganti direktur," ujarnya.

Baca juga: Bendahara Kembalikan Kerugian Rp2,1 Miliar, Polisi Hentikan Kasus Dugaan Korupsi RSUD Nunukan

“Terjadi pergantian direktur dan semuanya harus ada audit, sehingga mencuat masalah utang itu. Saya tidak tahu laporan direktur sebelumnya ke dewan pengawas seperti apa," katanya lagi.

Orang nomor satu di Nunukan itu menegaskan utang RSUD harus diselesaikan tahun ini.

"Caranya seperti apa nanti dirumuskan dan dilaporkan kembali kepada saya. Laporan terakhir dari Sekda Rp6,5 miliar kita selesaikan melalui BTT, sisanya itu nanti APBD perubahan," ungkapnya.

Surplus Rp500 Juta

Sebelumnya, Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Nunukan, Teguh Ananto kaget mendengar hutang RSUD Nunukan mencapai Rp42 miliar.

Halaman
1234
Sumber: Tribun kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved