Pilkada Balikpapan 2024
Harapan Pilkada Balikpapan 2024 tanpa Kotak Kosong, 2 Calon Penantang Rahmad Mas'ud Jajaki Koalisi
Harapan Pilkada Balikpapan 2024 tanpa kotak kosong. 2 calon penantang Rahmad Mas'ud menjajaki koalisi untuk bisa ikut berkontestasi.
Penulis: Zainul | Editor: Amalia Husnul A
TRIBUNKALTIM.CO - Bursa calon walikota di Pilkada Balikpapan 2024 masih terus dinantikan publik mengingat ada kekhawatiran terkait kemungkinan kembalinya kotak kosong.
Kini, ada dua kandidat bakal calon Walikota yang diharapan menjadi penantang Rahmad Mas'ud, calon petahana di Pilkada Balikpapan 2024.
Dua bakal calon Walikota di Pilkada Balikpapan 2024 yakni Syukri Wahid (mantan Anggota DPRD Balikpapan) dan Joy Nashar Utamajaya (tokoh masyarakat sekaligus pengusaha Balikpapan).
Baik Syukri Wahid maupun Joy Nashar Utamajaya sama-sama telah menerima surat rekomendasi penugasan dari DPP Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) untuk maju sebagai calon Walikota di Pilkada Balikpapan 2024.
Baca juga: Pantarlih untuk Pilkada Balikpapan 2024 Berjumlah 1.939 Orang, Digaji Rp 1 Juta per Bulan
Baca juga: PDIP di Pilkada Balikpapan 2024, Sodorkan Kader Internal, Buka Jalur Komunikasi dengan Partai Lain
Baca juga: Pandangan Pengamat Politik soal Risiko Terulangnya Kembali Kotak Kosong di Pilkada Balikpapan 2024
Meski mengaku siap berkontestasi di Pilkada Balikpapan 2024 dan sudah mengantongi surat rekomendasi dari Hanura, Syukri Wahid dan Joy Nashar Utamajaya masih punya pekerjaan rumah.
Baik Syukri Wahid maupun Joy Nashar Utamajaya masih harus mencari pasangan dan menjajaki koalisi untuk bisa maju di Pilkada Balikpapan 2024.
Saat ditemui TribunKaltim.co di Kantor DPC Partai Hanura Balikpapan belum lama ini, Syukri Wahid menegaskan bahwa surat penugasan dari DPP Partai Hanura adalah merupakan bentuk keseriusannya untuk turut meramaikan kontestasi Pilkada Balikpapan 2024.
"Inti dari surat tugas ini ada dua, yaitu membangun koalisi dan menetapkan pasangan dalam waktu satu bulan," ujarnya.
Lebih lanjut, Syukri Wahid menjelaskan bahwa Partai Hanura dengan dua kursinya akan menjadi poros koalisi untuk membentuk 9 kursi yang dibutuhkan.
Dua hal itu menjadi krusial dalam Pilkada Balikpapan 2024, jadi sadar bahwa pengurus Hanura memiliki satu pesan bahwa dua kursi ini harus dijadikan satu poros untuk membentuk satu perahu.
Berbekal surat mandat itu, kata Syukri, bisa menjadikan bahan untuk positioning dengan beberapa kandidat atau kursi-kursi partai di luar yang juga membutuhkan koalisi.
"Kan dalam Undang-undang Pilkada itu adalah diusung oleh partai atau gabungan partai.

Nah, posisi Hanura kan dua, maka dia masuk ke dalam domain gabungan partai dalam hal ini untuk membentuk 9 kursi," ujarnya.
Selain telah mendaftar di Partai Hanura, Syukri Wahid juga sudah mendaftar di beberapa partai politik lainnya seperti Demokrat dan Nasdem, serta sedang menjalin komunikasi intensif dengan PKB.
Baca juga: Tantangan Biaya Politik di Pilkada Balikpapan 2024, Partai Nasdem Tegaskan Komitmen tanpa Mahar
"Politik itu dinamis. Tugas saya sekarang adalah mencari pendamping dan melengkapi koalisi.
"Dari delapan partai yang saya daftar, Hanura sudah lebih maju karena telah mengeluarkan surat tugas.
Saya tinggal mencari enam kursi lagi," ungkap Syukri.
Sementara, Joy Nashar Utamajaya juga menyatakan kesiapan dirinya untuk maju sebagai bakal calon walikota pada Pilkada Balikpapan 2024.
Bahkan dirinya telah membangun komunikasi yang intens kepada beberapa pihak perihal pencalonannya sebagai penantang kandidat petahana pada Pilkada mendatang.
"Saya sudah melakukan konsolidasi dengan beberapa pihak.
Mudah-mudahan dalam satu bulan ini, surat tugas bisa dilaksanakan untuk mencari pasangan dan melengkapi koalisi menjadi sembilan kursi," ungkapnya.
Joy Nashar juga menekankan bahwa pentingnya membawa Kota Balikpapan ke arah demokrasi yang lebih baik.
"Balikpapan butuh demokrasi yang bagus. Dengan surat tugas ini, saya akan berusaha maksimal untuk menghindari kotak kosong seperti yang terjadi sebelumnya," jelasnya.
Dari surat rekomendasi penugasan yang ia terima, Joy juga menyebut bahwa dirinya direkomendasikan sebagai bakal calon walikota oleh Partai Hanura.
Surat penugasan tersebut, kata dia, akan benar-benar dimanfaatkan secara baik agar pada Pilkada Balikpapan 2024 tidak lagi terjadi calon tunggal melawan kotak kosong.
"Bekal dari Partai Hanura ini akan kami manfaatkan untuk suara masyarakat Balikpapan agar tidak ada lagi kotak kosong di 2024.
Baca juga: Hanura Serahkan Surat Tugas ke Bakal Calon Pilkada Balikpapan 2024, Syukri Wahid Tafsirkan 2 Poin
Saya pernah menjadi bagian dari kotak kosong, tapi kali ini saya siap bertanding melawan petahana," tambahnya.
Dengan kedua kandidat yang sudah mengantongi surat tugas dari Partai Hanura, persaingan Pilkada Balikpapan 2024 nampaknya mulai semakin ketat.
Perlu diketahui, Rahmad Mas'ud menjadi calon tunggal yang mendapat rekomendasi langsung dari Partai Golkar untuk melanjutkan pencalonan dirinya sebagai Walikota Balikpapan untuk periode yang kedua ini.
Partai Golkar adalah pemenang Pileg 2024 di Balikpapan dengan meraih 16 kursi dari total 45 kursi di DPRD Balikpapan periode 2024-2029.
Dengan jatah itu, sudah cukup bagi Partai Golkar untuk mendaftarkan Rahmad Mas'ud ke KPU.
Dosa Pimpinan Parpol
"Jika kotak kosong kembali muncul, dosa itu ada pada beliau-beliau ini (para pimpinan partai politik).
Mereka yang memutuskan rekomendasi," ujar Pengamat Politik Balikpapan, Piatur Pangaribuan saat menjadi narasumber pada program podcast Tribun Kaltim Menuju Pilkada: Siapa Berani Lawan Petahana?, Rabu (19/6/2024).
Selain Piatur, hadir pula dua pemimpin partai politik di Balikpapan yakni Ketua DPD Partai NasDem, H. Ahmad Basir dan Ketua DPC PDIP Kota Balikpapan, Budiono, dan dimoderatori oleh Koordinator Digital Activity Tribun Kaltim, Januar Alamijaya.
Piatur berharap program podcast ini didengar para pimpinan parpol level pusat, sehingga mereka tidak hanya fokus pada kepentingan nasional tetapi juga memperhatikan kepentingan daerah-daerah.
"Mudah- mudahan diskusi kita ini bisa didengar oleh DPP sehingga juga bisa membantu daerah-daerah.
Jangan DPP mementingkan kepentingan nasional saja, tetapi harus mementingkan kepentingan daerah-daerah ini juga dan bisa menjawab keresahan masyarakat Kota Balikpapan," ungkapnya.
Baca juga: Bagus Susetyo Dapat Tugas DPP Gerindra Maju Pilkada Balikpapan, Jalin Komunikasi ke PKB dan PKS
Dia menjabarkan, Pilkada Balikpapan 2021, kotak kosong memperoleh 38 persen suara.
Perolehan suara tersebut, menurutnya, menunjukkan bahwa masyarakat bergerak sendiri karena ketidakpuasan terhadap kinerja pemerintahan saat itu.
Mantan Rektor Universitas Balikpapan itu juga menilai ketidakmampuan pemerintahan dalam memenuhi harapan masyarakat menjadi faktor utama munculnya kotak kosong.
“Kalau pemerintahan kinerjanya bagus, tidak mungkin lahir kotak kosong. Fakta bahwa kotak kosong muncul menunjukkan banyak persoalan yang tidak terjawab,” tegasnya.
Piatur juga mengkritisi praktik politik uang yang seringkali menjadi penghalang bagi calon potensial untuk maju dalam pemilihan.
“Balikpapan sudah menjawab bahwa tidak selalu begitu (mahar politik) lewat kotak kosong juga bisa” katanya.
Dia juga menyebut, meskipun ada upaya untuk mendorong politik uang, masyarakat mampu memberikan suara mereka untuk pilihan alternatif. Pentingnya pilihan yang beragam dalam pemilihan tidak bisa diabaikan.
“Jika ada banyak pilihan, harus dibuka. Jangan ditutup. Kalau ditutup lagi, demokrasi juga tidak baik,” jelasnya.
Ia mengibaratkan pilihan yang terbatas sebagai anak yang lahir prematur dan kurang gizi, namun tetap berusaha agar sehat.
Fenomena kotak kosong, yang memperoleh 38 persen suara pada pilkada sebelumnya, dianggap sebagai indikator penting bahwa masyarakat membutuhkan pembanding untuk menilai kinerja calon pemimpin.
Baca juga: Figur Internal PKS Tidak Didorong untuk Ikut dalam Pilkada Balikpapan 2024
(TribunKaltim.co/Zainul)
Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim
Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim
Pilkada Balikpapan 2024
kotak kosong
Rahmad Masud
koalisi
Syukri Wahid
Joy Nashar Utamajaya
TribunKaltim.co
Partai Demokrat Kutim akan Usung Irwan Fecho di Pilkada 2024 |
![]() |
---|
Pasangan Petahana Edi Damansyah - Rendi Solihin Percaya Diri Bertarung di Pilkada Kukar 2024 |
![]() |
---|
Nama Anang Hermansyah Mencuat di Survei Pilkada Jember 2024, Petahana Hendy Siswanto Belum Teratas |
![]() |
---|
Sandiaga Uno Berharap Gamalis Berpasangan Lagi dengan Petahana Sri Juniarsih di Pilkada Berau 2024 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.