Prabowo Subianto Jalani Operasi Kaki, Media Asing Soroti Kondisi Kesehatan Presiden Terpilih

TRIBUNKALTIM.CO - Menteri Pertahanan dan presiden terpilih, Prabowo Subianto baru usai menjalani operasi kaki yang merupakan dampak dari cedera yang dialaminya saat masih menjadi prajurit aktif TNI.

Usai menjalani operasi kaki pekan lalu, kondisi Prabowo sudah kembali pulih bahkan ia terlihat menghadiri Upacara HUT Ke-78 Bhayangkara, Senin (1/7/2024) kemarin.

Operasi kaki yang dijalani Prabowo membuat media asing menyoroti kondisi kesehatan Presiden terpilih.

Sejumlah media asing memasang foto ketika Presiden Jokowi menjenguk Prabowo dan momen ketika Presiden terpilih tersebut menghadiri Upacara HUT Ke-78 Bhayangkara. 

Baca juga: 5 Fakta Prabowo Subianto Operasi Besar di Kaki, Penyebab Cidera hingga Dijenguk Presiden Jokowi

Baca juga: Prabowo Ungkap Kondisinya Usai Jalani Operasi Cedera Kaki, Jokowi: Doakan Proses Pemulihan

Baca juga: Terjawab Penyebab Kaki Prabowo Cedera, Jalani Operasi Besar di RSPPN PB Soedirman

South China Morning Post artikel yang berjudul Is Prabowo Subianto fit to lead Indonesia? Surgery sparks health speculation yang dirilis 1 Juli 2024 lalu menyoroting kekhawatiran mengenai kondisi kesehatan Prabowo.

Selain kondisi kesehatan Prabowo, scmp juga mengulas kemungkinan Gibran Rakabuming Raka, selalu Wakil Presiden jika harus menggantikan Presiden terpilih.

SCMP memulai artikelnya dengan menuliskan unggahan Prabowo yang menceritakan kondisi kesehatannya. 

Dalam tulisannya, SCMP menuliskan ulasan dari Analis Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang berbasis di Jakarta, Wasisto Raharjo Jati terkait masalah kesehatan Prabowo memang telah menjadi perhatian utama di kalangan politik dalam beberapa bulan terakhir.

Namun di saat yang sama, menurut Wasisto, Prabowo mencoba menepis rumor tersebut dengan memamerkan aktivitas olahraganya seperti berenang dan menunggang kuda di akun media sosialnya.

Peneliti senior di Pusat Penelitian Indo-Pasifik Universitas Murdoch di Perth, Ian Wilson mengatakan desas-desus yang lebih luas seputar kesehatan Prabowo “mencerminkan kekhawatiran atas kapasitasnya untuk memerintah dan apa yang mungkin terjadi jika ia tidak mampu.”  

“Hal ini diperburuk oleh kurangnya pengalaman wakil presiden terpilih, yang secara otomatis akan menjadi presiden jika tidak ada Prabowo,” tambahnya.

Jika Prabowo tidak mampu atau tidak dapat menyelesaikan masa jabatan lima tahunnya, pasangannya, wakil presiden baru, Gibran Rakabuming Raka diharapkan akan menggantikannya.

SCMP juga menyoroti perjalanan Gibran menjadi cawapres Prabowo yang diwarnai kontroversi dan dugaan nepotisme.

Baca juga: TKN Bantah Kabar Prabowo Sakit dan Dirawat di RSPAD, Capres 02 Masih Enerjik, Kampanye Bareng SBY

"Gibran awalnya tidak memenuhi syarat untuk posisi tersebut karena persyaratan usia yang ditetapkan dalam konstitusi, namun keputusan kedua terakhir oleh pengadilan tinggi negara tersebut – yang saat itu dipimpin oleh saudara ipar Widodo – menciptakan pengecualian yang memungkinkan pencalonannya.

Pasangan Prabowo-Gibran terlihat mendapat manfaat besar selama pemilu dari dukungan diam-diam terhadap Widodo, yang telah mempertahankan peringkat dukungan yang tinggi pada akhir masa jabatannya," seperti ditulis di scmp. 

Meskipun rumor tentang kesehatan Prabowo terus menghantuinya, Wasisto mengatakan masih terlalu dini untuk berspekulasi tentang apa yang mungkin terjadi selanjutnya.

Namun jika Gibran yang relatif kurang berpengalaman bisa menduduki posisi puncak, ia diharapkan akan bergantung pada bimbingan ayahnya, Widodo.

Pada tahap ini, ketika Prabowo sedang bersiap untuk mengambil alih kursi kepresidenan dari Widodo dalam beberapa bulan mendatang, para analis juga mencatat potensi ketegangan antara keduanya karena kekhawatiran bahwa Widodo ingin mempertahankan pengaruhnya di bidang politik.

“Banyak rumor yang mengatakan bahwa hal ini akan berdampak pada kelanjutan kepresidenan Jokowi, dan juga mencerminkan ketidakpastian tentang apa peran Jokowi dalam pemerintahan baru,” tambah Wilson, mengacu pada Widodo dengan nama panggilan populernya.

Mengingat bahwa “kesehatan Prabowo telah menjadi perhatian publik yang utama sejak sebelum pemilihan presiden dimulai”, Dedi Dinarto, analis utama Indonesia di firma penasihat strategis Global Counsel, mengatakan bahwa konstitusi negara akan “menjamin transisi yang lancar jika masalah kesehatan menghalanginya untuk menjabat.” sebagai presiden”.

Jika kondisi kesehatan Prabowo memburuk menjelang pelantikannya, Dedi mengatakan UU Pemilu 2017 mengharuskan wakil presiden dilantik sebagai presiden.

“Parlemen yang melibatkan majelis tinggi dan majelis rendah kemudian akan memilih wakil presiden baru dari dua calon yang diusulkan presiden baru.

“Dalam skenario ini, Gibran akan berada dalam posisi yang sangat diuntungkan dalam menentukan arah politik Indonesia di masa depan,” kata Dedi.

Baca juga: Efektivitas Gemuknya Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat: Jangan Sampai Kepercayaan Publik Menurun

“Di sisi lain, skenario seperti itu akan merugikan lingkaran dalam dan anggota keluarga Prabowo, yang siap menduduki posisi strategis dalam pemerintahan Prabowo.”

Dedi juga mencatat bahwa mengambil alih kursi kepresidenan oleh Gibran hampir pasti berarti bahwa Widodo akan mempertahankan peran penting dalam pemerintahan berikutnya.

“Jika Gibran menjadi presiden, Joko Widodo kemungkinan akan menjadi penasihat utama pemerintahannya, mengambil peran apa pun yang diberikan putra sulungnya.”

Selain SCMP, Channel News Asia juga menyoroti kondisi kesehatan Prabowo di artikel berjudul Prabowo's leg surgery sparks speculation over health, but could help him perform presidential duties better, say analysts.

Tulisan tersebut dirilis CNA, 2 Juli 2024. 

CNA membuka artikelnya dengan memuat unggahan Presiden Jokowi saat menjenguk Prabowo Subianto.

CNA mengutip penjelasan Wakil Ketua Umum Gerindra, Habiburokhman terkait operasi kaki yang dijalani Prabowo. 

Selanjutnya, CNA mengulas sejumlah rumor terkait kesehatan Prabowo yang sudah berkembang sejak kampanye Pemilihan Presiden 2024 lalu.

Termasuk isu yang menyebut Prabowo sudah pernah 2 kali terkena stroke. 

Namun isu ini dibantah oleh Keponakan Prabowo Subianto, Budisatrio Djiwandono. 

CNA mengutip pernyataan Budisatrio Djiwandono di salah satu media di Indonesia yang mengatakan Prabowo tidak pernah terkena stroke atau penyakit serius lainnya.

"Itu tidak benar, sangat tidak benar," kata Budisatrio. 

Baca juga: PKS Belum Pilih jadi Oposisi atau Gabung Kabinet Prabowo-Gibran, Tunggu Keputusan Presiden Terpilih

CNA kemudian juga menyoroti pernyatan Connie Rahakundini Bakrie yang ramai berkembang saat kampanye Pilpres 2024 kemarin.

Di dalam tulisannya, CNA juga menyebutkan mengenai tes kesehatan yang harus dijalani setiap kandidat capres dan cawapres sebelum dinyatakan bisa berkontestasi di Pilpres 2024.

Kepada CNA, Dr Cecep Hidayat, pengamat politik dari Universitas Indonesia, mengatakan tes tersebut untuk memastikan apakah calon presiden dan wakil presiden sehat jasmani dan rohani.

“Ini salah satu syarat yang harus dipenuhi sebelum dinyatakan lolos mengikuti pemilu.

Keenam calon tersebut lolos tes,” kata Dr Cecep kepada CNA merujuk pada tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada pemilu 2024. .

Selanjutnya, CNA juga menuliskan terkait kondisi kesehatan yang lebih fit setelah operasi dan juga terkait hukum konstitusi apabila Presiden tidak bisa melaksanakan tugasnya di mana Gibran sebagai wakil presiden akan berperan.

Masih di tanggal 2 Juli 2024, Strait Times juga menyoroti kondisi kesehatan Prabowo.

Strait Times merilis artikel berjudul Indonesia President-elect Prabowo recovering from leg surgery: Spokesman.

Strait Times memilih memasang foto ketika Prabowo menghadiri Upacara HUT Ke-78 Bhayangkara usai menjalani operasi cedera kaki.

Baca juga: Sinyal Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran? Kongres III Nasdem Undang Jokowi dan Presiden Terpilih

(TribunKaltim.co)

Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim

Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim