Ibu Kota Negara

IKN Kaltim Diprediksi Bakal Hidup Segan Mati tak Mau, Ada Warisan Utang Jatuh Tempo sebesar Rp 800 T

IKN Kaltim diprediksi bakal hidup segan mati tak mau mengingat ada kewajiban utang jatuh tempo Rp 800 Triliun yang tidak bisa ditunda.

Editor: Amalia Husnul A
KOMPAS.com/HILDA B ALEXANDER
IKN KALTIM - Visitor Center dengan latar belakang Istana Negara dan Kantor Presiden di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Nusantara (IKN). IKN Kaltim diprediksi bakal hidup segan mati tak mau mengingat ada kewajiban utang jatuh tempo Rp 800 Triliun yang tidak bisa ditunda. 

TRIBUNKALTIM.CO - Pembangunan IKN di Kaltim di era Prabowo Subianto, Presiden terpilih 2024-2025 menjadi perhatian mengingat kondisi keuangan negara. 

Presiden terpilih, Prabowo Subianto memang berkomitmen akan melanjutkan IKN Kaltim yang digagas Jokowi.

Namun, ekonom menilai secara realistis tidak ada uang untuk pembangunan IKN Kaltim yang menelan budget besar ini mengingat ada kewajiban utang jatuh tempo sebesar Rp 800 Triliun.

Inilah yang kemudian membuat pembangunan IKN Kaltim di era Prabowo dinilai tidak akan berjalan maksimal.

Baca juga: Rute Tamu VIP, VVIP dan Undangan HUT RI 17 Agustus 2024 di IKN Kaltim, Kendaraan Dibatasi Mulai H-3

Baca juga: Hanya Untungkan Kalimantan, Ekonom Sarankan Prabowo Subianto Bangun IKN Nusantara Sekadarnya Saja

Baca juga: Nusantara Airport, Bandara VVIP di IKN Kaltim Tidak akan mempunyai Kode IATA, Penjelasan Kemenhub

Direktur Pengembangan Big Data Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Eko Listiyanto menyebutkan secara politik, Prabowo memang memiliki komitmen tidak memangkrakkan IKN.

Namun, bila dilihat secara realitstis, uang yang cukup untuk membangunnya juga tidak ada.

Diketahui, Prabowo pernah mengungkap bahwa ia akan menganggarkan 1 miliar dolar AS atau sekitar Rp16 triliun untuk pembangunan IKN.

"Gimana nasib IKN kalau dengan anggaran yang tinggal Rp 16 triliun dan ke depan seperti apa. Dugaan saya sih gini.

Secara politik ini kan komitmen Pak Prabowo untuk tidak memangkrakkan IKN setelah Pak Jokowi selesai nanti," kata Eko dalam acara diskusi bertajuk 'Warisan Utang Untuk Pemerintah Mendatang' di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (4/7/2024).

"Tetapi di sisi lain, secara realistis, uangnya juga enggak ada.

Enggak banyak uang yang bisa diinvestasikan di situ, sehingga mungkin dugaan saya IKN ini akan hidup segan mati tak mau," lanjutnya.

Eko memprediksi, anggaran Rp16 triliun itu paling tidak bisa untuk membangun kantor para menteri, tetapi bukan infrastruktur lainnya yang sifatnya akseleratif.

IKN KALTIM - Replika taksi terbang atau sky taxi yang dipamerkan di Rumah Teknologi di IKN Kaltim.Unboxing sky taxi atau taksi terbang dilakukan awal Juni 2024. Selanjutnya akan dilakukan uji coba selama satu bulan di bandara APT Pranoto, Samarinda
IKN KALTIM - Replika taksi terbang atau sky taxi yang dipamerkan di Rumah Teknologi di IKN Kaltim. Salah satu yang direncanakan bakal hadir di IKN Kaltim adalah taksi terbang. (TribunKaltim.co/Nevrianto Hardi Prasetyo)

"Enggak akan ada seperti rencana-rencana di awal yang katanya semuanya sangat high tech dan lain-lain itu.

Kayaknya sulit diimplementasikan," tuturnya.

Baca juga: Dilema APBN 2025, Terbebani Program Jokowi, IKN Kaltim hingga Janji Prabowo Makan Siang Gratis

Ia pun menduga bahwa pembangunan IKN nanti tidak akan dimangkrakkan, tetapi hanya diberi anggaran seadanya karena ada kewajiban lain yang harus dilunaskan oleh pemerintah.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved