Berita Berau Terkini
20 Orang Mendapat Sertifikasi Pramuwisata dari Disbudpar Berau
Sebanyak 20 orang mendapat pelatihan dan sertifikasi sebagai guide atau pramuwisata tingkat muda dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Berau
Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Sebanyak 20 orang mendapat pelatihan dan sertifikasi sebagai guide atau pramuwisata tingkat muda dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau.
Tujuannya untuk meningkatkan kompetensi SDM pelaku ekonomi kreatif (Ekraf) agar berdaya saing dalam memanfaatkan peluang pada dunia usaha.
Kepala Bidang (Kabid) Bina Usaha Jasa Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Disbudpar Berau, Nurjatiah menuturkan, berdasarkan Peta Jalan Pengembangan Ekraf Daerah (Talanpekda) Berau tahun 2024-2028, ekraf yang akan dikembangkan di Kabupaten Berau ada 6 subsektor
Yang terdiri dari 3 sub sektor unggulan, yaitu wastra dan kriya, kuliner, seni pertunjukan. Serta 3 sub sektor potensial, yaitu fotografi, video, film, musik, dan aplikasi.
"Adapun kebijakan pemberdayaan pelaku ekraf salah satunya adalah meningkatkan kompetisi SDM untuk memanfaatkan peluang usaha di sektor pariwisata," terangnya kepada Tribunkaltim.co, Senin (8/7/2024).
Baca juga: Disbudpar Berau Target Retribusi Wisata Tahun Ini Rp100 juta Dari 4 Destinasi
Baca juga: Tahun Ini, Disbudpar Berau Upayakan Tracking Mangrove Tanjung Batu Diperbaiki
Kegiatan yang dilakukan selama dua hari tersebut, menyasar peserta yang merupakan pramuwisata yang berada di 13 kecamatan di Kabupaten Berau. Mereka juga telah mendapat rekomendasi dari Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Berau dengan jumlah 20 orang peserta.
Dengan profesi guide yang bersertifikasi maka dapat menjadi prospek yang cerah dengan berbagai kelebihan yang dimiliki antara lain, prestice, financial, prestasi, pengalaman dan relasi.
"Untuk sertifikasi yang dilakukan tahun ini khusus untuk tingkat muda semua," sebutnya.
Sertifikasi tersebut dinilai penting, karena menurut Nurjatiah, ekraf di Indonesia telah memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap perekonomian nasional.
Peran sektor ekonomi kreatif dinilai semakin signifikan menjadi penopang pertumbuhan perekonomian di masa depan.
Sesuai dengan nawacita pertama dan nawacita kedua dalam program pembangunan pemerintahan Presiden Joko Widodo, ekraf diharapkan menjadi tulang punggung perekonomian nasional.
"Tujuannya jelas untuk meningkatkan kompetensi pekerja kreatif agar berdaya saing dalam memanfaatkan peluang pada dunia usaha di bidang pariwisata," ungkapnya.
Selain itu, juga untuk pengembangan standarisasi dengan Meningkatkan Kapasitas pelaku usaha jasa sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI).
Diakuinya, Berau masih kekurangan SDM berkualitas, terutama untuk guide. Minimnya sertifikasi guide menjadi kendala untuk meningkatkan daya saing dalam jasa informasi pariwisata.
"SDM pariwisata kita masih lemah dalam tiga hal, yaitu penguasaan bahasa asing terutama Inggris, teknologi informasi (IT), maupun manajerial. Ini yang jadi masalah utama daya saing bidang pariwisata," jelasnya.
Antara Luka dan Kasih, Korban KDRT di Berau Banyak yang Cabut Laporan karena Kasihan pada Suami |
![]() |
---|
Disbudpar Berau Wajibkan SOP Keselamatan di Semua Destinasi Wisata Air |
![]() |
---|
PKK Berau Kunjungi 4 Anak Terdampak Stunting, Beri Bantuan hingga Edukasi |
![]() |
---|
Tunjangan Profesi Guru di Berau Capai Rp32,2 Miliar, Tersalur Langsung ke Rekening hingga Juni |
![]() |
---|
Khidmat HUT ke-80 RI di Berau, Bupati Sri Juniarsih Ajak Warga Jaga Persatuan dan Nasionalisme |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.