Berita Kaltim Terkini
FKMPI Soroti Kekayaan Kaltim yang Belum Dirasakan Penuh Warga Lokal
Sejumlah mahasiswa dari Politeknik se Kalimantan Timur hadir di Kota Samarinda, tepatnya di Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kaltim
Penulis: Rita Lavenia | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Sejumlah mahasiswa dari Politeknik se Kalimantan Timur hadir di Kota Samarinda, tepatnya di Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kaltim, sejak Sabtu 6 Juli 2024 lalu.
Selain untuk melaksanakan rakoorda ke-I mereka, kehadiran mahasiswa yang tergabung dalam Forum Komunikasi Mahasiswa Politeknik Indonesia (FKMPI) Daerah Kalimantan Timur ini juga sebagai ajang diskusi membahas isu-isu strategis di Benua Etam.
Seperti isu kemiskinan, stunting, dampak sosial ekonomi, tambang ilegal dan kerusakan lingkungan.
Diskusi publik bertema "Kesiapan Sumber Daya Manusia dalam Akselerasi Pendidikan Kaltim" ini dibuka langsung Wakil Direktur 3 Poltekkes Kemenkes Kaltim dr. Dini Indo Virawati dengan panduan Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman (Unmul), Purwadi.
Baca juga: Hendak Gali Potensi Kekayaan Alam di Kalimantan-Sulawesi, SKK Migas-KKKS Bertemu Stakeholders
Dalam paparannya, Purwadi menyoroti pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan pentingnya peran ekonomi dalam kesejahteraan masyarakat Kalimantan Timur yang diselingi kritikan ketergantungan pada industri tambang.
Sebab ulasnya, meski menjadi provinsi dengan kontribusi ekonomi terbesar di Kalimantan, namun Benua Etam ini masih dihantui oleh perusahaan tambang.
"Kita harus mempertanyakan kemana hasil tambang itu pergi. Terutama ketika kita melihat 46,17 persen distribusi dari tambang," ungkapnya di hadapan mahasiswa.
Dari penjabaran data perekonomian Kalimantan di 2023, Kaltim menyumbang 48,38 persen dalam pertumbuhan ekonomi 6,22 persen.
Sayangnya kontribusi ini belum dirasakan secara merata oleh masyarakat.
"Nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dari sektor pertambangan mencapai 248 miliar, tapi dampaknya pada masyarakat masih minim. Penurunan kemiskinan hanya 0,01persen yang hampir tidak ada artinya," tambah Purwadi.
Beliau juga menyoroti adanya degradasi (penurunan) organisasi kampus. Padahal 80 persen pembelajaran banyak terdapat di luar kampus.
"Kampus hanya menyediakan 20 persen teori, sisanya harus Anda cari di luar," tegasnya.
Oleh sebab itu, melalui forum ini Purwadi menegaskan bahwa kampus seharusnya menjadi suara rakyat, bukan sekadar penerus pemimpin kapitalis.
Rakoorda ini diharapkan menjadi awal yang baik bagi kolaborasi yang lebih erat antara kampus politeknik di Kalimantan Timur dalam menghadapi tantangan pendidikan dan sosial ekonomi, serta dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045.
Para mahasiswa ini juga diharapkan dapat memahami dampak sosial dan ekonomi mempengaruhi akses, kualitas dan hasil pendidikan.
5 Daerah dengan Angka Penemuan Kasus Penyakit Menular TBC Terbanyak di Kalimantan Timur |
![]() |
---|
Satbrimob Polda Kaltim Gelar Sholat Gaib dan Doa Bersama untuk Almarhum Affan Kurniawan |
![]() |
---|
Polda Kaltim Gelar Sholat Gaib untuk Driver Ojek Online Almarhum Affan Kurniawan |
![]() |
---|
POPULER KALTIM: Bakwan Batal Ketemu Rahmad Mas'ud, Petani PPU Tanam Kopi, Kekerasan Guru di Bontang |
![]() |
---|
5 Daerah dengan Jumlah Sepeda Motor Terbanyak di Kalimantan Timur, Samarinda Peringkat 1! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.