FKMPI Soroti Kekayaan Kaltim yang Belum Dirasakan Penuh Warga Lokal

"Selain untuk mempererat silaturahmi antar politeknik di Kaltim, diskusi ini juga untuk meningkatkan partisipasi mahasiswa sebagai role model dalam pendidikan vokasi," ujar Ketua Panitia Rakoorda FKMPI Kaltim, Anisa Nur Shifah.

Begitupun Koordinator Daerah FKMPI Kaltim, Ahmad Al Fahrul, menekankan FKMPI harus bisa menjadi organisasi independen yang mewadahi seluruh kampus politeknik di Indonesia. 

Terlebih dengan dijadikannya Kalimantan Timur sebagai Ibu Kota Nusantara (IKN) harus menjadi kesempatan untuk mengakselerasi pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia yang merata bagi seluruh masyarakat Indonesia. 

"Mahasiswa harus bangkit dan menunjukkan kemampuan dalam menghadapi tantangan," tegasnya.

Apalagi saat ini muncul kekhawatiran terkait tingginya angka putus sekolah di Kalimantan Timur. 

Ia menjabarkan, menurut data BP BKT, ribuan anak di berbagai jenjang pendidikan putus sekolah.

"Bagaimana kita bisa mewujudkan Indonesia Emas jika rakyatnya saja bodoh?. Ini menjadi tantangan kita mahasiswa untuk terlibat membangun strategi dalam meningkatkan kualitas pendidikan," tegasnya.

Muhammad, Koordinator Wilayah BEM se-Kalimantan menutup acara dengan menyerukan partisipasi aktif mahasiswa. 

"Kita harus ikut serta berpartisipasi dalam meningkatkan peran sumber daya manusia guna mewujudkan Indonesia Emas 2045," tegasnya disambut semangat para mahasiswa politeknik tersebut.

(*)