Tribun Kaltim Hari Ini
Sejumlah Pilkada di Kaltim Berpeluang Lawan Kotak Kosong, Calon Tunggal tak Jaminan Menang
Sejumlah Pilkada di Kaltim berpeluang lawan kotak kosong. Namun pengamat menyebut calon tunggal tak jaminan menang.
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Amalia Husnul A
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Rumor adanya potensi kotak kosong mengemuka dalam kontestasi Pilkada Serentak 2024 di Kaltim.
Dalam pandangan Pengamat Politik Ummul, Budiman Chosiah, meski di Pilkada 2024 ada kotak kosong juga bukan jaminan bagi lawannya langsung menang.
Menyoroti Pilkada 2024 yang diprediksi akan ada kotak kosong, Budiman Chosiah pun membahas Pilkada empat tahun silam di mana ada kota dan kabupaten yang hanya ada satu calon melawan kotak kosong.
“Ketika kotak kosong itu ada yang merepresentasikan atau ada yang menggerakkan, maka otomatis kotak kosong mendapat suara lumayan banyak seperti di Balikpapan dan Kutai Kartanegara dulu, itu pasti akan terjadi,” katanya, Jumat (12/7/2024).
Baca juga: Tambah Lagi, Nasdem Resmi Serahkan Rekomendasi Rudy Masud Maju Pilkada Kaltim 2024, Kabar PDIP?
Baca juga: Keputusan Megawati Jadi Kunci agar Rudy Masud-Seno Aji Tak Lawan Kotak Kosong di Pilkada Kaltim
Baca juga: Sisi Lain Isu Kotak Kosong di Pilkada Kaltim 2024, Kejadian Tak Terduga di Sulsel, Syarat Menang
Ia menilai, jika potensi kotak kosong ada, pemilih cerdas bisa memberikan pelajaran kepada kandidat yang ada.
“Dalam artian jika programnya dianggap tidak membumi atau tidak bisa membawa ke arah kesejahteraan.
Pemilih cerdas akan menang suaranya,” katanya.
Ia menambahkan, konsep demokrasi itu dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat, maka kotak kosong itu otomatis menutup peluang figur–figur.
“Kalau bahasa saya, jika calon tunggal melawan kotak kosong, demokrasi kita di Kaltim tidak sehat sebenarnya,” katanya.
Pengaruhi partisipasi
Angka keterlibatan pemilih diprediksi juga bakal menurun jika fenomena pasangan calon tunggal ini benar-benar terjadi.
Soal rendahnya antusiasme warga datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang ditengarai akibat kotak kosong, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kaltim punya pengalaman.

Tepatnya di Pilkada 2020.
Kepala Badan Kesbangpol Sufian Agus membeberkan pada Pilkada 2020 lalu, tingkat partisipasi pemilih di Kaltim berada di angka 60 persen, berada di bawah target nasional yang seharusnya 77 persen.
Baca juga: Skenario Kotak Kosong di Pilkada Kaltim 2024 Nyaris Terwujud, PDIP Kini Jadi Kunci Utama Isran-Hadi
Hal ini ditengarai karena kontestasi politik yang kurang kompetitif.
Seperti yang terjadi di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kota Balikpapan.
PDIP Pastikan Bobby Nasution Tak Lawan Kotak Kosong di Pilkada Sumut, Djarot: Gajah Lawan Semut |
![]() |
---|
Bakal Calon Pendamping Rahmad Mas’ud di Pilkada Balikpapan Terjawab, DPP Nasdem Beri Rekomendasi |
![]() |
---|
Hasil Survei Pilkada Bogor 2024: Elektabilitas Dedie Rachim Teratas, Bagaimana Sendi Fardiansyah? |
![]() |
---|
Ada Kompromi Tingkat Tinggi, Golkar Geser Dico Ganinduto ke Pilkada Semarang 2024, Kaesang Dukung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.