Berita Nasional Terkini
Persepsi Publik dari Survei INDEF: Kenaikan Utang Jadi Beban, Kabinet Prabowo-Gibran Sulit Tangani
Persepsi publik di medsos berdasarkan survei INDEF, kenaikan utang jadi beban. Warisan utang yang besar bakal sulit ditangani kabinet Prabowo-Gibran.
Namun ini penting, karena lonceng ketidakstabilan ekonomi, referensi kita yang paling dekat adalah sosial media, karena yang demo sudah jarang,” ungkapnya seperti dikutip TribunKaltim.co dari kontan.co.id.
Untuk diketahui, posisi utang pemerintah kembali mengalami peningkatan per akhir Mei 2024.
Posisi utang pemerintah hingga 31 Mei 2024 mencapai Rp 8.353,02 triliun, bertambah Rp 14,59 triliun atau meningkat 0,17 persen dibandingkan posisi utang pada akhir April 2024 yang sebesar Rp 8.338,43 triliun.
Kemudian, berdasarkan data Kemenkeu, per 30 April 2024, total utang jatuh tempo pada tahun depan mencapai Rp 800,33 triliun.
Nilai ini berasal dari utang surat berharga negara (SBN) sebesar Rp 705,5 triliun dan utang pinjaman Rp 100,19 triliun.
Nilai itu jauh lebih tinggi nilai utang jatuh tempo pada tahun ini, yakni sebesar Rp 434,29 triliun.
Baca juga: Tantangan Menkeu Kabinet Prabowo-Gibran, Gambaran APBN Pertama: Beban Utang hingga Defisit Anggaran
(*)
Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim
Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim
Di Hadapan Capaja, Prabowo sebut Untuk Apa Bangun Kereta Cepat, Jalan Raya, Kalau Negara Tidak Aman |
![]() |
---|
Jika Prabowo Menambah Jumlah Kementerian, Rumah Menteri di IKN Kurang, Ini Penjelasan PUPR |
![]() |
---|
Sisi Negatif Penambahan Jumlah Kementerian di Kabinet Prabowo Gibran, Pakar: Tunjukkan 2 Kelemahan |
![]() |
---|
Ekonom Ingatkan Kabinet Prabowo-Gibran agar Ramping Saja, Jumlah Menteri Sedikit, Efektif Efisien |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.