Berita Mahulu Terkini
Sejarah Singkat Terbentuknya Komunitas SPD Mahulu, Terinsipirasi dari Hobi Main Sapeq
Sejarah singkat terbentuknya komunitas SPD Mahulu, terinsipirasi dari hobi main sapeq.
Penulis: Kristiani Tandi Rani | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM.CO, UJOH BILANG - Komunitas Sapeq Putra Daerah (SPD) Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) adalah komunitas yang bergerak di bidang pelestarian musik sapeq.
Komunitas ini dipelopori oleh Wakil Bupati Mahulu Yohanes Avun pada tahun 2018 lalu.
Terbentuknya komunitas ini berawal dari sang pendiri, Wabup Mahulu Yohanes Avun melihat semangat para pemain musik sapeq yang kala itu mulai berkurang.
Saat ia kembali ke Mahulu setelah menyelesaikan kuliah di kota, ia kemudian mengumpulkan para pemain yang masih tersisa untuk bermain musik sapeq bersama.
Baca juga: Dishub Mahulu Kunjungan ke Sejumlah Pelabuhan di Long Bagun, Perbaiki Fasilitas Rusak Akibat Banjir
Wabup Mahulu, Yohanes Avun mengatakan, ia suka bermain sapeq sejak kecil.
Kesukaannya pada alat musik ini kemudian memacu dia untuk semangat mempelajari sapeq.
"Saya sudah bisa bermain Sapeq saat di bangku SMP. Setelah SMP saya tinggal di kota, saya tinggalkan sapeq," katanya.
Kebiasaan bermain sapeq itu, ia mulai tinggalkan saat di bangku SMA hingga kuliah.
Setelah ia bekerja dan pindah ke Kutai Barat (Kubar), ia mulai kembali menggeluti musik tradisional Dayak ini.
"Di situkan punya alat musik sapeq juga, begitu Mahulu terbentuk akhirnya saya mulai mengembangkannya kembali. Kan Mahulu ini kan dulu sapeq-nya itu terkenal," ujarnya.
Baca juga: Pemkab Mahulu Terbuka dengan Rencana Pengadaan Samsat Mandiri di Mahakam Ulu Kaltim
Dulunya, masyarakat di Mahulu selalu rutin untuk melakukan kegiatan kesenian.
Salah satu musik andalan masyarakat adalah sapeq.
Namun, sejak ia kembali ke Mahulu, kebudayaan ini hampir punah digerus waktu.
"Tidak ada orang muda-muda yang bisa bermain sapeq, yang ada sudah tua. Akhirnya kami berkumpul dan mulai bermain sapeq gitu lah," tuturnya.
Melalui pertemuan singkat para generasi pemain sapeq yang masih tersisa, akhirnya mereka sepakat untuk mendirikan organisasi pemain sapeq.
Awalnya nama komunitas ini adalah Sekolah Sapeq, kemudian berganti nama menjadi Sapeq Putra Daerah (SPD).
"Kami dirikan pada tanggal 15 Juli 2018. Kami tampil perdana itu di festival seni ternyata antusias masyarakat untuk alat musik ini cukup tinggi," sebutnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.