Ibu Kota Negara
Dampak Fenomena Madden Julian Oscillation di IKN Kaltim hingga Menhub Minta Modifikasi Cuaca
IKN di Kaltim mengalami fenomena Madden Julian Oscillation yang menjadi kendala dalam pembangunan infrastruktur.
Fenomena ini dapat dikenali berupa adanya pergerakan aktivitas konveksi ke arah timur dari Samudera Hindia ke Samudera Pasifik yang biasanya muncul setiap 30 sampai 40 hari.
Sementara menurut Climate.gov, fenomena MJO adalah gangguan awan, curah hujan, angin, dan tekanan yang bergerak ke arah timur yang melintasi planet di daerah tropis dan kembali ke titik awal rata-rata dalam 30 hingga 60 hari.
Gangguan atmosfer ini berbeda dengan El Niño Southern Oscillation (ENSO) yang pernah terjadi, dikaitkan dengan fitur persisten yang berlangsung selama beberapa musim atau lebih lama di cekungan Samudera Pasifik.
Terdapat beberapa peristiwa MJO dalam satu musim, sehingga MJO paling tepat digambarkan sebagai variabilitas iklim tropis intramusiman (yaitu bervariasi dari minggu ke minggu).
MJO pertama kali ditemukan pada awal tahun 1970-an oleh Dr Roland Madden dan Dr Paul Julian ketika mereka mempelajari pola angin dan tekanan tropis.
Mereka sering melihat osilasi angin yang teratur (didefinisikan berdasarkan penyimpangan rata-rata) antara Singapura dan Pulau Canton di bagian barat tengah khatulistiwa Pasifik (Madden dan Julian, 1971; 1972; Zhang, 2005).
MJO terdiri dari dua bagian, atau fase.
Bagian satu adalah fase peningkatan curah hujan (atau konvektif) dan yang lainnya adalah fase curah hujan yang ditekan.
Aktivitas MJO yang kuat sering kali membedah planet ini menjadi dua bagian: separuhnya berada dalam fase konvektif yang ditingkatkan dan separuhnya lagi berada dalam fase konvektif yang tertekan.
Kedua fase ini menghasilkan perubahan awan dan curah hujan yang berlawanan dan merambat ke arah timur.
Upacara HUT RI ke 79 Siap Digelar di IKN, Langkah BMKG Modifikasi Cuaca agar Tidak Hujan Terus

Pemerintah memastikan, lapangan di halaman Istana Negara Ibu Kota Nusantara (IKN) sudah siap digunakan untuk upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia (RI) pada 17 Agustus mendatang.
Untuk diketahui, curah hujan memang cukup tinggi di Kalimantan Timur beberapa bulan terakhir ini.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan terus melakukan modifikasi cuaca untuk mengendalikan curah hujan yang menghambat proses pembangunan IKN.
Kendati masih ada beberapa kendala dalam pelaksanaan modifikasi cuaca di IKN tersebut.
Baca juga: Basuki Ungkap Alasan Sepi Investor di IKN Kaltim, Cuma 5 Perusahaan yang Groundbreaking di Juli 2024
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.