Berita Kukar Terkini
Terseret Arus Sungai Belayan, Buruh Angkut Sembako di Kukar Kaltim Ditemukan Tewas
Tim Sar Gabungan menemukan jasad seorang buruh angkut yang terseret arus Sungai Belayan, Desa Sidomulyo, Kecamatan Tabang, Kabupaten Kutai Kartanegara
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Tim Sar Gabungan menemukan jasad seorang buruh angkut yang terseret arus Sungai Belayan, Desa Sidomulyo, Kecamatan Tabang, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (17/6/2024).
Sebelumnya, seorang laki-laki yang merupakan buruh angkut sembako bernama Arto Tri Utomo (24) tenggelam terseret arus perairan Sungai Belayan, pada Senin (15/7/2024).
Korban memiliki ciri-ciri kulit sawo matang, rambut lurus hitam, telinga bertindik pada bagian kanan dan kiri, serta mengenakan celana kain berwarna hitam.
"Hari ini pukul 07.45 Wita Tim SAR Gabungan berhasil menemukan korban atas nama Arto Tri Utomo dalam keadaan meninggal dunia," ujar Kepala Kantor Pertolongan dan Pencarian (Basarnas Balikpapan), Dody Setiawan dalam keterangannya.
Baca juga: 7 Hari Pencarian Anak Tenggelam di Sungai Mahakam Samarinda Hasilnya Nihil, Keluarga Sudah Ikhlas
Dody menyebutkan tim telah melakukan pencarian sejak hari Senin sore hingga pagi tadi.
Jasad Arto ditemukan berjarak 15 kilometer ke arah hilir Sungai Mahakam atau dari lokasi kejadian.
Tim Basarnas telah melakukan pencarian sejak Senin hingga dilanjutkan pagi tadi menggunakan perahu dan alat pendeteksi sonar di bawah air.
"Tim menerima informasi terkait adanya penemuan jasad di hilir sungai sekitar 15 kilometer dari lokasi awal kejadian," jelas Dody.
"Selanjutnya tim langsung menuju lokasi dan memastikan bahwa penemuan jasad tersebut adalah jasad korban yang dicari selanjutnya tim langsung melakukan evakuasi dan menyerahkan korban kepada pihak keluarga di Loa Duri," sambungnya.
Baca juga: Seorang Karyawan Warung PHP Tewas Usai Tenggelam karena Banjir di Mahakam Ulu Kaltim
Adapun, kronologi tenggelamnya Arto dijelaskan Basuki selaku Kapolsek Tabang. Mulanya, ada sebuah kapal penyeberangan Ferry tradisional dari pelabuhan Desa Bilatalang dengan tujuan penyerangan pelabuhan Desa Sidomulyo.
Kapal Ferry tersebut membawa 1 Unit Mobil Suzuki Traga KT 8258 OU yang bermuatan barang berupa sembako beserta anak buah buruh angkut sebanyak 2 orang, termasuk Arto.
Namun pada saat kapal hendak bersandar, hanya berarak kurang dari 50 meter dari tepi Pelabuhan Ferry Desa Sidomulyo kedua anak buah buruh angkut sembako tersebut bermaksud ingin mandi ke Sungai Belayan, Kukar.
Mereka kemudian melompat dari depan kapal Ferry dan berenang ke tepian sungai. Setelah korban tiba di tepi sungai, kemudian korban hendak kembali ke arah kapal.
"Nahas, saat ingin meraih ban yang berada di samping Kapal Ferry, korban justru terbawa arus sungai dan akhirnya tenggelam," ungkap Basuki.
(*)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.