Tribun Kaltim Hari Ini

Bertaruh Nyawa Lewati Riam, Kisah Motoris Speedboat ke Hulu Mahakam di Kalimantan Timur

Bertaruh nyawa lewati riam, kisah motoris speedboat ke Hulu Mahakam di Kalimantan Timur

Penulis: Kristiani Tandi Rani | Editor: Rita Noor Shobah
TRIBUNKALTIM.CO/KRISTIANI TANDI RANI
TRANSPORTASI AIR - Kendaraan jalur sungai di Kabupaten Mahakam Ulu. Bertaruh nyawa lewati riam, kisah motoris speedboat ke Hulu Mahakam di Kalimantan Timur 

TRIBUNKALTIM.CO - Bekerja sebagai sopir speedboat (perahu cepat) memberi banyak pengalaman berharga dan tantangan tersendiri bagi Lukas Gawing.

Lukas Gawing berprofesi sebagai sopir speedboat dari Long Bagun hingga  Kecamatan paling hulu di Long Apari di kabupaten Mahakamm Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur.

Beragam rintangan harus dilaluinya, mulai dari melewati enam riam setiap harinya hingga terpaksa membatalkan perjalanan akibat derasnya arus. 

Kabupaten Mahulu merupakan kabupaten bungsu di Provinsi Kalimantan Timur.

Baca juga: 80 Persen Sekolah Terdampak Banjir di Mahulu Kaltim

Mahulu berada di daerah perbatasan yang berseberangan langsung dengan Malaysia, sekaligus sebagai daerah terjauh di Kaltim.

Untuk dapat menjangkau Kabupaten Mahulu masyarakat masih mengandalkan kendaraan sungai seperti speedboad, kapal dan Ketinting.

Meski telah berdiri sejak 10 tahun, tapi akses jalur transportasi di daerah ini memang masih jauh dari kata layak.

Hal ini membuat akses kendaraan sungai menjadi sarana transportasi andalan masyarakat sampai sekarang.

Lukas Gawing telah menggeluti profesinya sebagai sopir speedboat sejak empat tahun yang lalu.

Kondisi transportasi sungai di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu).
Kondisi transportasi sungai di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu). (TRIBUNKALTIM.CO/KRISTIANI TANDI RANI)

Saat ditemui di sela kesibukannya mencari penumpang ke hulu Mahakam, ia berkisah profesi ini membuatnya harus terlatih untuk melewati riam yang kadang-kadang dapat mengancam keselamatannya.

Terlebih jika harus melewati enam riam ketika banjir melanda kabupaten Mahulu, khususnya di Riam Udang dan Riam Panjang.

"Dari Long Bagun menuju Kecamatan Lopa menyebut dari enam riam yang kerap ia lalui itu, Riam Udang dan Riam Panjang selalu membuatnya was-was karena saat Sungai Mahakam sedang banjir," katanya pada TribunKaltim, Rabu (17/7).

Ia menyebut, aliran air di dua tempat tersebut sangat deras dan pusaran airnya begitu besar.

Kedua riam ini meski sama-sama deras namun memiliki perbedaan, riam panjang akan sangat deras jika airnya sedang surut.

"Pusarannya besar-besar. Kalau riam panjang tidak begitu deras arusnya kalau banjir," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved