Berita Balikpapan Terkini

Disdikbud Balikpapan Anggarkan Rp 50 Miliar Secara Bertahap untuk Program Kelas Pintar

Anggaran tersebut secara keseluruhan mencakup pengadaan papan interaktif, laptop, chrome book, serta jaringan sistem informasi

|
Penulis: Ary Nindita Intan R S | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Balikpapan, Irfan Taufik. 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Balikpapan mengucurkan anggaran senilai Rp 50 miliar untuk melengkapi sarana dan prasarana yang termuat dalam program Kelas Pintar.

Anggaran tersebut secara keseluruhan mencakup pengadaan papan interaktif, laptop, chrome book, serta jaringan sistem informasi.

Kepala Disdikbud Balikpapan Irfan Taufik mengatakan, realisasi program Kelas Pintas ini merupakan salah satu wujud dari rencana aksinya kepada Walikota Balikpapan.

Baca juga: Bawaslu Balikpapan Ajak Perempuan Berperan Aktif Tangkal Money Politics dan Hoaks pada Pilkada 2024

Rencana aksi ini meliputi peningkatan sumber daya manusia (SDM) dalam dunia pendidikan, dengan konsen melaksanakan bimbingan teknis (Bimtek).

Kemudian pembelajaran-pembelajaran lainnya, untuk mengupgrade pengetahuan para guru.

Selain itu, peningkatan sarana prasarana. seperti menambah ketersediaan bangunan sekolah. Guna mengatasi jumlah sekolah yang tidak berbanding lurus.

"Salah satunya program Kelas Pintar ini. Menjadi upaya pemerintah untuk mengoptimalkan sarana dan prasana di bidang pendidikan.

Dengan sentuhan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)," kata Irfan, Kamis (18/7/2024).

Ia mengatakan, anggaran Rp50 miliar yang digelontorkan untuk menyokong program Kelas Pintar ini disalurkan secara bertahap.

Dengan rincian, Rp25 miliar dikucurkan pada tahun 2023, kemudian Rp25 miliar dilanjutkan pada tahun 2024 ini.

Kini, sebanyak 5.000 unit laptop telah diserahkan ke seluruh sekolah jenjang SD dan SMP di Balikpapan. Sementara untuk TK diwadahi dengan smart table, yakni media pembelajaran meja visualisasi.

"Jadi mekanismenya itu nanti guru mengajarkan dengan cara melihat visualisasinya melalui papan interaktif, agar ketika menerangkan jadi lebih mudah dipahami oleh anak-anak kita," terang Irfan.

Kemudian laptop yang diberikan hanya tersambung dengan chrome book, sebagai platform pembelajaran khusus untuk selama kegiatan belajar mengajar.

Selain platform kelas pintar, Disdikbud Balikpapan juga menjalin kerjasama dengan platform kandidat sekolah rujukan Google (KSRG), media pembelajaran learning management system (LMS) secara online atau daring.

"Tahun 2025 kita anggarkan lagi untuk pengadaan sarana prasarana TIK. Kurang lebih Rp30-40 miliar, itu bertahap," pungkasnya. (*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved