Berita Kaltim Terkini

DPRD Kaltim Minta Manajemen RSUD AWS Samarinda Harus Dievaluasi Kinerja dan Pelayanan

Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Wahab Sjahranie Samarinda kini tengah disorot setelah dua peristiwa mendera institusi ini

TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY
Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Akhmed Reza Fachlevi, menyatakan kekecewaannya terhadap pelayanan rumah sakit milik Pemprov Kaltim RSUD AW Sjahranie, setelah dua peristiwa mendera institusi pelayanan kesehatan ini.TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY 

TRIBUNKALTIM.CO,SAMARINDA - Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Wahab Sjahranie Samarinda kini tengah disorot setelah dua peristiwa mendera institusi pelayanan kesehatan ini.

DPRD Kaltim pun menyoroti hal ini pasca mencuatnya kasus korupsi dan meninggalnya bayi berusia 6 bulan asal Muara Badak yang diduga akibat kelalaian pihak rumah sakit.

Reaksi keras datang dari Komisi IV DPRD Kaltim yang memang membidangi salah satunyaterkait kesehatan dan kesejahteraan sosial.

Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Akhmed Reza Fachlevi, menyatakan kekecewaannya terhadap pelayanan rumah sakit milik Pemprov Kaltim tersebut.

Ia mendesak agar ada evaluasi menyeluruh untuk memastikan perbaikan kualitas pelayanan kesehatan bagi seluruh warga tanpa ada diskriminasi.

Baca juga: Penjelasan Direktur RSUD AWS Samarinda Terkait Terungkapnya Kasus Dugaan Korupsi 3 Pegawainya

Baca juga: Diminta Mundur dari Jabatan Direktur RSUD AWS Samarinda, David: Saya tak akan Pertahankan Jabatan

Tentu bukan kasus pertama yang menunjukkan kurang maksimalnya pelayanan di RSUD AW Sjahranie.

“Sudah ada juga kasus sebelumnya terkait kurang maksimalnya pelayanan di rumah sakit milik Pemprov Kaltim ini,” kata politisi Gerindra Kaltim ini, Senin (22/7/2024).

Kekecewaan dan keprihatinan Reza terhadap kondisi ini, tentunya agar manajemen RSUD AW Sjahranie transparan dan mematuhi prosedur pelayanan serta penanganan pasien yang seharusnya.

Ia menekankan pemerintah wajib memberikan pelayanan kesehatan yang adil tanpa diskriminasi kepada semua warga.

Keselamatan dan kesembuhan pasien harus menjadi prioritas utama, tanpa membedakan antara pasien BPJS dan non-BPJS, miskin atau kaya.

“Manajemen harus mengikuti prosedur pelayanan dan penanganan pasien yang seharusnya,” sebutnya.

Ketidakpuasan masyarakat terhadap pelayanan RSUD AW Sjahranie, Reza mendesak Pemprov Kaltim segera evaluasi menyeluruh terhadap rumah sakit tersebut agar memastikan kualitas pelayanan yang lebih baik bagi seluruh pasien.

“Segera evaluasi tentunya,” tandasnya.

Reza juga menegaskan sebelumnya terkait kasus korupsi di RSUD AW Sjahranie harus diusut tuntas.

Tepatnya pada bulan September 2023 lalu, Komisi IV memanggil Direktur RSUD AW Sjahranie terkait kasus ini.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved