Berita Nasional Terkini
Alasan Mahasiswa BEM SI Beri Jokowi Nilai 10 dari 100, Minta Presiden Tak Cawe-Cawe di Pilkada 2024
Alasan mahasiswa BEM SI beri Jokowi nilai 10 dari 100, minta Presiden tak cawe-cawe di Pilkada 2024
TRIBUNKALTIM.CO - Berbagai kebijakan Presiden Jokowi mendapat sorotan dari Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia alias BEM SI.
BEM SI bahkan memberi nilai 10 dari 100 terhadap kinerja Pemerintahan Jokowi selama ini.
Tak hanya itu, BEM SI juga menuntut Presiden Jokowi agar tak cawe-cawe di Pilkada 2024.
Diketahui, BEM SI menggelar unjuk rasa di samping Patung Arjuna Wijaya, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (22/7/2024).
Baca juga: Survei Terkini Pilkada Jatim 2024, PKB Kesulitan Cari Lawan Sepadan Buat Khofifah di Jawa Timur
Baca juga: PKB Dapat Jatah Menteri? Cak Imin Keceplosan Soal Nama Kader yang Didorong Masuk Kabinet Prabowo
BEM SI menilai, pemerintahan Jokowi gagal dalam membuat kebijakan yang menyejahterakan rakyat.
“Kalau kita beri nilai ya dari 100 mungkin penilaiannya 10.
90 persen itu (Jokowi) gagal dalam membuat kebijakan,” ujar Koordinator Pusat BEM SI, Herianto, saat ditemui di tengah aksi unjuk rasa.
BEM SI menilai, pemerintahan Jokowi tidak pernah terbuka ke rakyat ketika merumuskan suatu kebijakan.
Setiap pembuatan kebijakan dinilai minim partisipasi publik.
“Di masa pemerintahan Pak Jokowi ini, tidak pernah membuka ruang diri buat masyarakat, tidak pernah melibatkan pemuda, tidak pernah melibatkan masyarakat,” ujar Heri.
Baca juga: Kantor Presiden di IKN Nusantara Resmi Selesai Dibangun, Terjawab Kapan Jokowi Ngantor di Kaltim
Baca juga: Belajar Family Office di Dubai, Luhut Lapor Jokowi dan Prabowo, Ternyata Sederhana
Alhasil, lanjut Heri, kebijakan-kebijakan yang dihasilkan hanya menguntungkan sejumlah golongan saja, bukan seluruh masyarakat Indonesia.
Adapun dalam demo hari ini, massa menuntut agar bisa bertemu langsung dengan Jokowi.
Jika Jokowi tidak bersedia, massa meminta agar siapa pun dari pihak Istana menemui dan mendengarkan tuntutan mereka secara langsung.
Namun, hingga massa dibubarkan paksa oleh polisi, tidak ada satupun pihak Istana yang menemui massa dari aliansi BEM SI.
Massa yang telah merobohkan satu dinding beton pembatas di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, terpaksa membubarkan diri setelah langkah mereka diadang polisi yang menggunakan water cannon.
Baca juga: Prediksi Calon Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat: Magang Dulu di Pemerintahan Jokowi
Baca juga: Terjawab 5 Alasan Jokowi Pilih IKN Nusantara di Kaltim, Darmono Beber Daerah yang Pas Jadi Ibu Kota
| RKUHAP Disahkan DPR Hari Ini, Ini 14 Poin Perubahan Besar dalam Hukum Acara Pidana |
|
|---|
| Hakim MK Arsul Sani Pamerkan Ijazah Asli dan Foto Wisuda, Enggan Laporkan Balik Penuduh Ijazah Palsu |
|
|---|
| Sosok Syamsul Jahidin yang Gugat UU Polri, 8 Jenderal Kini Terancam Dicopot dari Jabatan Sipil |
|
|---|
| Kapan Kenaikan Gaji Pensiunan PNS Cair? Update Klarifikasi Resmi dan Besaran yang Cair November 2025 |
|
|---|
| Sosok Syamsul Jahidin, Pengacara yang Buat 8 Jenderal Polisi Terancam Dicopot dari Jabatan Sipil |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/BEM-SI-Demo-Lagi-pada-21-April-2022-Ada-4-Tuntutan-termasuk-Tolak-Masa-Jabatan-Presiden-3-Periode.jpg)