Pilkada Kaltim 2024

PDIP Beri Isyarat tak Inginkan Pilgub Kaltim 2024 Lawan Kotak Kosong, Demokrat Tunggu Keputusan DPP

Ketua DPD PDIP Kaltim, Irjen Pol (Purn) Safaruddin, menegaskan bahwa partainya tidak menginginkan Pilgub Kaltim hanya melawan kotak kosong

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Nur Pratama
Dok. Tribunkaltim
Ilustrasi surat suara paslon vs kolom kosong. 

Dari pantauan dan informasi yang dihimpun TribunKaltim.co, DPP Partai Demokrat sendiri juga terus berproses dalam memberikan dukungan terkait Pilkada serentak 2024.

Di Kaltim, baru dua paslon yang telah menerima rekomendasi partai mercy, Kutai Barat dan Mahakam Ulu (Mahulu).

Pengumuman dukungan resmi yang disampaikan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) juga disebarluaskan melalui kanal–kanal resmi partai Demokrat.

“Selanjutnya tinggal menunggu keputusan dari DPP Partai Demokrat terkait Rekomendasi Pilkada,” tegas Wibowo Handoko.

 

Perludem: Calon Tunggal Peringatan untuk Demokrasi Kita

Peneliti Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Fadli Ramadhanil menanggapi fenomena calon tunggal atau melawan kotak kosong pada Pilkada 2024 semakin mengkhawatirkan.

Menurutnya, hal ini menunjukkan kualitas demokrasi di tanah air cenderung menurun.

“Hal ini jadi fakta yang mengkhawatirkan bagi demokrasi kita. Karena semakin ke sini, jumlah pasangan calon tunggal semakin meningkat,” jelasnya dalam keterangan tertulis.

Fenomena pasangan calon tunggal melawan kolom kosong atau kotak kosong dianggap sebagai tanda peringatan bahaya bagi kelangsungan demokrasi di Indonesia.

Pasalnya, salah satu fondasi dasar demokrasi ialah terbukanya kemungkinan pilihan yang beragam bagi masyarakat dalam proses memilih calon pemimpin.

Ia menyambung, bahwa ada tiga sebab munculnya fenomena calon tunggal.

Pertama, sistem kaderisasi dan rekrutmen parpol belum berjalan dengan baik dan maksimal.

Kedua, adanya ketentuan ambang batas pencalonan kepala daerah.

Ketiga adalah syarat untuk calon perseorangan yang sangat berat.

“Alarm bahaya sebenarnya bagi demokrasi kita. Esensi dari demokrasi adalah hadirnya alternatif pilihan yang dapat dipilih oleh masyarakat dalam proses dialog dan komunikasi. Paslon tunggal semakin menggerus hal itu,” tandasnya.(*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved