Ibu Kota Negara

Pengamat Bocorkan Deretan Isu Negatif IKN Nusantara yang Ingin Dicounter Jokowi Lewat Raffi Ahmad Cs

Pengamat bocorkan deretan isu negatif IKN Nusantara yang ingin dicounter Jokowi lewat Raffi Ahmad Cs

Editor: Rafan Arif Dwinanto
TRIBUNKALTIM.CO/HO
Presiden Jokowi bersama rombongan selebriti kendarai motor di jalan tol IKN. Pengamat bocorkan deretan isu negatif IKN Nusantara yang ingin dicounter Jokowi lewat Raffi Ahmad Cs 

TRIBUNKALTIM.CO - Presiden Jokowi membawa sederet influencer berkantor di IKN Nusantara di Kalimantan Timur.

Jokowi terlihat konvoi bersama Raffi Ahmad dkk melintasi jalan tol IKN Nusantara yang belum tuntas dibangun.

Terbaru, Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga membocorkan dugaan alasan Jokowi mengajak sejumlah influencer ke IKN.

Menurut Jamiluddin Ritonga, kehadiran influencer bersama Jokowi di IKN tentu aneh dan mengejutkan.

Baca juga: Hasil Survei Terbaru Pilkada Jakarta 2024, Terjawab Larinya Suara Pendukung Ahok Bila Tak Berlaga

Sebab, tidak jelas relevansi dan urgensi kehadiran influencer dengan rencana Jokowi berkantor tiga hari di IKN.

Namun demikian, ada dua kemungkinan influencer dilibatkan dalam kerja Jokowi selama di IKN.

"Pertama, influencer dilibatkan untuk mengcounter issue negatif terkait IKN.

Isu negatif itu memang sudah mengemuka sejak Jokowi menyatakan ibu kota pindah ke IKN," ucap Jamil dalam keterangannya, Senin (29/7/2024).

Jamil mengatakan, isu negatif itu terus menguat hingga Jokowi gagal berkantor di IKN pada awal Juli 2024.

Pembangunan dasar yang belum selesai dijadikan dasar untuk menyerang ketidakberesan pembangunan IKN.

"Minimnya investor yang mau beinvestasi juga menjadi isu negatif terkait IKN.

Hal itu membuat pesimis sebagian anak bangsa akan keberlanjutan pembangunan IKN," ungkapnya.

Jamil menilai kehadiran influencer diharapkan dapat mengcounter semua isu negatif tersebut.

Untuk itu, Jokowi tampaknya sengaja melibatkan influencer dalam meresmikan jembatan.

Bahkan Jokowi bersama influencer menaiki motor untuk menggambarkan kelayakan IKN.

Baca juga: Iriana Jokowi Habiskan Rp4 Juta Borong Tas dan Aksesori Dayak di Pasar Kebun Sayur Balikpapan

"Para influencer itu tentu akan mengemas informasi peresmian itu menjadi beragam counter.

Substansi isinya, meskipun akan dikemas beragam format penyajian, tentu ingin menyampaikan semua pembangunan di IKN berjalan lancar.

Pesan-pesan itu tentu untuk mengcounter tidak benar pembangunan di IKN mengalami banyak kendala," jelas dia.

Dia mengatakan bahwa pesan-pesan sukses pembangunan di IKN yang dikemas influencer itu diharapkan juga akan memengaruhi investor mau berinvestasi di IKN.

"Kalau ini juga yang menjadi tujuan menghadirkan influencer, tentu relatif keliru.

Sebab, investor kelas kakap tentu tidak mengkonsumsi medsos yang kerap digunakan influencer untuk menyampaikan kontennya.

Bahkan investor juga tidak menjadi pengikut influencer tersebut," ucap dia.

Padahal, kata Jamil, semua mengetahui pesan akan berpeluang menimbulkan efek tertentu minimal pesannya sampai kepada khalayak sasaran.

Baca juga: Jokowi Beri Nama Istana Garuda untuk Kantor Presiden di IKN Kaltim, Bedanya dengan Istana Negara

Karena itu, tentu sulit konten yang dikemas influencer dapat mempengaruhi investor untuk berinvestasi.

"Jadi, kalau kehadiran influencer diharapkan dapat menggugah para inveator, tentu hal itu tindakan yang keliru.

Ini artinya, melibatkan influencer dalam kegiatan Jokowi berkantor tiga hari di IKN sangat tidak efisien dan tidak efektif," ucap dia.

Kemudian, kehadiran influencer diharapkan dapat mengemas konten agar masyarakat Indonesia mendukung IKN.

Hal itu perlu dilakukan karena dukungan masyarakat terhadap pembangunan IKN selama ini relatif rendah.

"Hal itu terjadi karena penetapan IKN dilakukan dengan pendekatan top down, bukan bottom up sebagaimana layaknya di negara demokrasi.

Ini artinya, ibu kota negara dipindahkan semata keputusan elite politik, khususnya Presiden Joko Widodo.

Bahkan Jokowi yang menetapkan tempat ibu kota yang baru," jelas dia.

Baca juga: 50 Persen Warga Jawa Timur Belum Punya Pilihan, 2 Survei Terbaru Elektabilitas Pilkada Jatim 2024

Mantan Dekan FIKOM IISIP Jakarta menuturkan pemindahan Ibu Kota tidak ada dalam janji kampanye Jokowi.

Karena itu, pemindahan ibu kota di luar rencana Jokowi untuk periode 2019-2024.

"Kalau pun DPR dilibatkan, hal itu hanya justifikasi belaka.

Mekanisme ini sengaja tetap dipenuhi untuk menunjukkan demokrasi tetap berjalan di Indonesia.

Di sini berlaku demokrasi prosedural, bukan demokrasi substansi dalam menetapkan pemindahan ibu kota," papar dia.

Jamil menyebut karena rakyat tidak dilibatkan dalam memutuskan pemindahan ibu kota, maka sebagian masyarakat juga masa bodoh. Hal itu membuat IKN seolah tanpa makna.

Sebab, apalah artinya pembangunan IKN bila sebagian rakyatnya saja tidak mendukung.

"Agar masyarakat memberi dukungan, maka dirasa perlu kehadiran influencer di IKN.

Mereka ini diharapkan juga membuat konten untuk meyakinkan masyarakat pentingnya IKN," jelasnya.

Adapun upaya itu bisa jadi efektif untuk meyakinkan masyarakat pentingnya IKN.

Baca juga: 4 Hasil Survei Terbaru Pilkada Sumut 2024, Terjawab Sudah Siapa Cagub Terkuat di Sumatera Utara

Namun efektif itu bisa jadi hanya berlaku pada pengikut influencer yang bersangkutan.

Namun, perlu juga dipahami, efektifnya suatu konten ditentukan juga oleh sikap awal khalayak terhadap konten yang diterimanya.

"Kalau konten yang diterima sama dengan sikap awalnya, maka khalayak akan menyetujuinya.

Ini artinya, pengikut dari influencer akan mendukung ajakannya, yang dalam hal ini mendukung IKN," jelasnya.

Sebaliknya, bila sikap khalayak tidak sama dengan ajakan konten yang disampaikan influencer, maka hal itu dapat menjadi efek bumerang.

Pengikutnya bisa jadi tidak lagi percaya pada si influencer.

Akibatnya, influencer itu akan ditinggalkan pengikutnya.

Sebab, hubungan influencer dengan pengikutnya hanya sebatas faktor kepercayaan.

Bila pengikutnya sudah tidak percaya, maka influencer akan ditinggalkan.

Karena itu, melibatkan influencer dalam IKN bisa jadi dapat menambah dukungan.

Baca juga: Siapa Berminat? Jokowi Cari Kepala dan Wakil Otorita IKN Nusantara Definitif Ganti Bambang dan Dhony

Namun demikian, tak menutup kemungkinan dapat menimbulkan antipati baik terhadap IKN maupun influencer itu sendiri.

"Hal itu tentu bak simalakama bagi influencer. Karena itu, influencer perlu berhati-hati dalam menerima order.

Sebab tidak semua orderan yang akan dikemas dalam konten akan sesuai dengan sikap awal pengikutnya.

Karena itu, berpikirlah sebelum menerima order agar tidak menjadi bumerang," tutup dia. (*)

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Pengamat Sebut Kehadiran Influencer di Ibu Kota Nusantara Bisa Jadi Bumerang

Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim

Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved