Tribun Kaltim Hari Ini

Tarif Penginapan dan Kos-kosan di Sepaku Melonjak Jelang HUT RI di IKN, Kementerian tak Dapat Kamar

Dari sedikitnya 54 hotel dan penginapan yang ada di kawasan luar Ibu Kota Nusantara (IKN) ini, seluruh kamarnya rata-rata sudah habis disewa.

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Heriani AM
Tribun Kaltim
HL Tribun Kaltim. Mencari penginapan di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, belakangan ini lumayan sulit. Dari sedikitnya 54 hotel dan penginapan yang ada di kawasan luar Ibu Kota Nusantara (IKN) ini, seluruh kamarnya rata-rata sudah habis disewa atau dibooking. 

TRIBUNKALTIM.CO - Mencari penginapan di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, belakangan ini lumayan sulit.

Dari sedikitnya 54 hotel dan penginapan yang ada di kawasan luar Ibu Kota Nusantara (IKN) ini, seluruh kamarnya rata-rata sudah habis disewa atau dibooking.

Bukan tanpa sebab, namun rencana pemerintah menggelar upacara Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan ke-79 RI di IKN menjadi salah satu pemicunya.

Tribun Kaltim yang bertugas di Sepaku untuk melaporkan kondisi jelang upacara di IKN, juga mengalami sulitnya mencari tempat menginap.

Baca juga: Bertemu Presiden Jokowi, Pengusaha Lokal Kaltim Berharap Ikut Andil dalam Pembangunan IKN

Dari tanggal 23 hingga 30 Juli di Sepaku, empat kali Tribun Kaltim harus pindah penginapan.

Itupun harus mendatangi lima sampai enam penginapan baru mendapatkan ada satu kamar yang kosong.

Rata-rata kosongnya pun hanya sehari, karena kesesokannya sudah ada tamu yang menyewa.

Tingginya kebutuhan menginap di Kecamatan Sepaku, membuat harga sewa kamar kos dan penginapan di wilayah Kecamatan Sepaku mengalami lonjakan.

Kenaikan harga ini mulai terasa sejak awal Juli 2024.

Dari pantauan Tribun Kaltim, harga sewa penginapan atau guest house yang biasanya berkisar antara Rp 300 ribu hingga Rp 350 ribu per malam, kini naik menjadi Rp 400 ribu hingga Rp 550 ribu per malam.

Sementara itu, tarif sewa kos-kosan yang sebelumnya sekitar Rp 3,5 juta per bulan, sekarang melonjak menjadi Rp 5 juta hingga Rp 6 juta per bulan.

HL Tribun Kaltim.
HL Tribun Kaltim. (Tribun Kaltim)

Wirawan (45), pemilik kos-kosan di wilayah Kecamatan Sepaku, mengungkapkan bahwa kenaikan harga ini sudah mulai terlihat sejak akhir Juni.

"Juni akhir itu sebenarnya sudah mulai naik, tapi di bulan Juli ini kenaikan sudah merata di seluruh pelaku usaha kos-kosan," ujarnya, Jumat (26/7).

Ia menjelaskan kenaikan harga ini disebabkan oleh tingginya permintaan kamar kos dari masyarakat yang datang dari luar daerah dan bekerja di proyek konstruksi IKN.

"Karena kan banyak yang nyari memang kos-kosan, apalagi sekarang banyak pekerja proyek IKN itu gak mau tinggal di HPK (Hunian Pekerja Konstruksi) sana, tak tahu juga kenapa mereka lebih milih tinggal di luar," tambahnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved