Berita Mahulu Terkini

Kisah Pilu Warga Mahulu Kaltim Belum Merdeka Listrik, Andalkan Genset yang Nyala Cuma 6 Jam Sehari

Kisah pahit warga Kabupaten Mahulu di Kalimantan Timur yang belum merdeka listrik. Andalkan genset yang menyala cuma 6 jam sehari.

Penulis: Kristiani Tandi Rani | Editor: Muhammad Fachri Ramadhani
Kolase Tribun Kaltim
Mahulu krisis listrik - Kisah pahit warga Kabupaten Mahulu di Kalimantan Timur yang belum merdeka listrik. Andalkan genset yang menyala cuma 6 jam sehari. 

"Cuma yang pasti itu antara sebelum natal dan menjelang natal, kayaknya selama natalan dan malam tahun baru itu nyala cuma itu batas waktunya cuma memang enam jam aja. Jadi waktu lampunya mati ya kami kesusahanlah," tuturnya.

Salah satu dampak yang sangat terasa adalah kekurangan air. Dengan terpaksa, akibat tidak adanya air maka masyarakat tidak bisa memompa air dari sungai.

Pasalnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, masyarakat masih mengandalkan mesin Alkon untuk menyedot air dari sungai.

Sementara untuk mengaktifkan alkon butuh tegangan listrik yang memadai.

"Nah itu mesin sanyo kan butuh bantuan listrik yang besar. Jadi waktu itu kami ngak bisa, jadi kami harus pakai genset lagi," tuturnya mengingat pahitnya hidup di kabupaten paling bungsu ini.

Tak hanya itu, masyarakat pun sangat kesusahan untuk mengisi daya baterai HPnya.

Parahnya untuk memenuhi kebutuhan tersebut, mereka terpaksa harus menumpang untuk mengecas HP di Puskesmas Laham.

Karena hanya di puskesmas tersebut yang menyediakan listrik 24 jam.

"Kebetulan disitu ada listriknya yang 24 jam kan namanya juga fasilitas umum jadi harus tersedia listrik yang memadai. Nah pergilah kami kesitu," ucapnya.

Baca juga: 2 Usulan Asisten 1 Pemkab Mahulu saat Kegiatan Sosialisasi Beasiswa Indonesia Emas Daerah Kaltim

Cas HP di Puskesmas

Kisah pilu masyarakat Mahulu sangat terasa karena tidak adanya listrik.

Ada kisah menarik namun cukup menyayat hati yang dirasakan masyarakat Laham, jika pada umumnya masyarakat berobat ke Puskesmas masyarakat Laham harus mengantri di puskesmas untuk mengecas HP.

Julika berkisah Ia dan masyarakat di Kecamatan Laham terpaksa menumpang mengecas HP di Puskesmas.

Hal ini terpaksa mereka lakukan karena listrik hanya menyala enam jam di kecamatan ini. Sementara di Puskesmas listrik menyala 24 jam.

"Kebetulan disitu ada listriknya yang 24 jam kan namanya juga fasilitas umum jadi harus tersedia listrik yang memadai. Nah pergilah kami kesitu," sebut wanita usia 24 tahun ini.

Meski tak mudah bagi mereka untuk sampai di Puskesmas itu, karena Puskesmas terletak di atas gunung sementara pemukiman warga terletak di bawah.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved