Demo Orangtua Murid di Samarinda

Respons Walikota Samarinda Soal Demo Orangtua Murid, Andi Harun sebut Sejumlah Opsi untuk Buku Paket

Akhirnya Walikota Samarinda, Andi Harun beri tanggapan soal demo orangtua murid yang mengeluhkan biaya pendidikan yang mahal. Sejumlah opsi untuk buku

TribunKaltim.co/Sintya Alfatika Sari/Rita Lavenia
TANGGAPI DEMO ORANGTUA MURID - Walikota Samarinda, Andi Harun. Kanan: Aksi demo orangtua murid, Kamis (1/8/2024). Akhirnya Walikota Samarinda, Andi Harun beri tanggapan soal demo orangtua murid yang mengeluhkan biaya pendidikan yang mahal. Sejumlah opsi untuk buku 

"Sehingga prakteknya mereka diminta membeli buku penunjang sendiri di tempat yang disarankan oleh gurunya.

Tapi tentu yang paling merasakan ini adalah para siswa baru dan orang tuanya," ungkap Andi Harun.

Untuk mengatasi permasalahan ini, Pemkot Samarinda telah merumuskan beberapa opsi solusi sebagai berikut.

1. Pembelian Buku Penunjang oleh Pemerintah

Andi Harun menjelaskan bahwa opsi pertama adalah pemerintah membeli buku penunjang, tentunya dengan kebutuhan anggaran sekitar Rp 62,9 miliar pertahunnya.

 "Memang semua siswa akan dapat, tapi kami kaji lagi di TAPD tentang kemampuan finansial untuk membeli buku penunjang itu, konsekuensinya harus memiliki dana dengan jumlah segitu," ungkapnya.

Baca juga: Tunggu 1 Minggu untuk Pemkot Samarinda Beri Jawaban, Emak-Emak Berdaster Ancam Gelar Demo di IKN

2. Pembelian Buku Penunjang Sebagian

Opsi kedua adalah membeli buku penunjang dalam jumlah terbatas, misalnya hanya satu buku untuk dua siswa dalam satu bangku dan ditempatkan di perpustakaan sekolah.

Dengan opsi ini, anggaran yang dibutuhkan dapat ditekan menjadi sekitar Rp 15-20 miliar.

Namun, opsi ini memiliki sejumlah kendala, seperti tidak semua sekolah memiliki perpustakaan yang memadai dan buku tidak boleh dibawa pulang.

"Dan opsi ini memang harus diidentifikasi kembali," ujarnya.

3. Pemberian Buku Penunjang Khusus Untuk Siswa Tidak Mampu

Opsi ketiga adalah pemerintah kota membeli buku penunjang hanya untuk siswa yang tergolong tidak mampu, yakni sekitar 30 persen dari total siswa di Samarinda.

Opsi ini membutuhkan anggaran sekitar Rp 18 miliar.

"Namun tidak semua siswa akan dapat, hanya siswa yang tidak mampu saja yang akan diberikan," ujarnya.

Baca juga: Viral Emak-emak di Samarinda Demo Mahalnya Buku Sekolah, Pakai Daster, Bawa Panci hingga Wajan

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved