Berita Bontang Terkini

Proyek Drainase di Jalan Suryanata Disoal Warga, DPRD Bontang Minta Pemkot Peringatkan Kontraktor

Proyek drainase di Jalan Suryanata Bontang Baru disoal warga, DPRD meminta pemerintah peringatkan kontraktor.

Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Diah Anggraeni
TribunKaltim.co/Muhammad Ridwan
Proyek rekonstruksi drainase di RT 19, Jalan Suryanata, Kelurahan Bontang Baru, yang dipermasalahkan warga lantaran dianggap lambat dalam pengerjaan hingga terjadi longsoran yang mengancam rumah di sekitar proyek. 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Anggota Komisi III DPRD Bontang Faizal angkat bicara terkait proyek rekonstruksi drainase di RT 19, Jalan Suryanata, Kelurahan Bontang Baru.

Sebelumnya, konstruksi itu dipermasalahkan warga lantaran dianggap lambat dalam pengerjaan, hingga terjadi longsoran yang mengancam rumah di sekitar proyek.

"Ini (pemerintah-red) mesti ditindaklanjuti segera dengan memperingatkan kontraktornya. Jangan sampai dampak kerusakan semakin meluas masyarakat yang dirugikan dari proyek ini," kata Faizal saat dihubungi Tribunkaltim.co, Minggu (4/8/2024).

Baca juga: Rumah Warga Terancam Ambruk, Proyek Rp7 Miliar di Jalan Suryanata Bontang Utara Dikecam

Dari pantauan awak media di sepanjang Jalan Suryanata eks Jalan Sendawar, pihak penyedia jasa pekerjaaan sudah membongkar parit lama dengan panjang kurang lebih 200 meter mulai dari simpang 4 Bontang Baru sampai di muka Gang Gamelan.

Namun dengan kondisi curah hujan yang tinggi beberapa pekan belakangan ini, parit tersebut penuh dengan air hingga menyebabkan pengikisan yang mengancam rumah warga.

Menurut Faizal, masalah seperti tidak terjadi jika kontraktor memiliki perhitungan matang yang ditunjang dengan finansial yang sehat.

Proyek-proyek bermasalah setiap tahun bermunculan.

Baca juga: Najirah-Aswar Berbagi Sukacita, Ajak 100 Anak Yatim Nobar Film Inside Out 2 di Bontang Citimall

Penyebabnya adalah proses lelang tidak dilakukan dengan seleksi ketat sehingga pemenangan tender bukan perusahaan dengan kapasitas yang mumpuni.

"Saya menduga kontraktornya ini nggak punya modal, nggak bonafide, dampaknya pekerjaan itu lambat," ungkapnya.

Ia pun memastikan akan turun langsung melakukan sidak guna memastikan progres dan kesanggupan pihak penyedia menyelesaikan tanggung jawabnya.

Sebagai tambahan informasi, proyek tersebut dikerjakan PT Tuah Persada Perkasa yang beralamatkan Banda Aceh, Lambaro Aceh Besar, dengan nilai pagu paket Rp 7.069.351.028. (*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved