Tribun Kaltim Hari Ini

Rudal Israel Hantam Warga Gaza saat Sholat Subuh, Korban Tewas Bertambah 100 Orang

Badan Pertahanan Sipil Gaza mengatakan, jumlah korban tewas akibat serangan terbaru Israel ke sebuah sekolah yang menampung para pengungsi Palestina

Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Nur Pratama
HO/AA.COM
LULUH LANTAK - Kondisi Kota Gaza yang luluh lantak akibat serbuan Israel. 

TRIBUNKALTIM.CO, GAZA - Badan Pertahanan Sipil Gaza mengatakan, jumlah korban tewas akibat serangan terbaru Israel ke sebuah sekolah yang menampung para pengungsi Palestina telah meningkat menjadi sekitar 100 orang.

"Jumlah korban tewas saat ini antara 90 hingga 100 orang dan ada puluhan orang lainnya yang terluka. Tiga roket Israel menghantam sekolah yang menjadi tempat penampungan pengungsi Palestina,

" kata Juru bicara badan tersebut, Mahmud Bassal dikutip dari Kompas.com yang disadur dari Kantor berita AFP, Sabtu (10/8).  

Kantor media pemerintah di Gaza yang dikuasai Hamas melaporkan, serangan tersebut menewaskan lebih dari 100 orang. 

Baca juga: Jokowi Beri 2 Tugas untuk Prabowo soal Gaza, TNI Siapkan RSPAD untuk Rawat 1.000 Warga Palestina

"Serangan tersebut mengakibatkan lebih dari 100 orang syahid dan puluhan orang terluka, yang sebagian besar dalam kondisi parah dan kritis," jelas Direktur Jenderal Kantor media pemerintah Gaza, Ismail al-Thawabta.  

Saat shalat subuh Jihad Islam, kelompok yang berperang bersama Hamas mengatakan serangan Israel kali ini terjadi saat warga sedang melaksanakan shalat subuh. 

Sejak perang Gaza pecah pada Oktober lalu, sebagian besar dari 2,4 juta penduduk bagaimanapun telah dipaksa mengungsi dan banyak dari mereka mencari perlindungan ke gedung-gedung sekolah. 

Serangan Israel pada Sabtu ini menambah jumlah sekolah yang diserang di Gaza menjadi 14 sekolah sejak 6 Juli lalu dan menewaskan lebih dari 280 orang.

Jumlah itu berdasarkan penghitungan jumlah korban yang sebelumnya diberikan oleh para pejabat di wilayah tersebut. 

Sumber-sumber media pemerintah Gaza mengatakan bahwa sekolah yang dihantam roket Israel kali ini menampung sekitar 250 orang. 

Sekitar setengahnya adalah perempuan dan anak-anak.

Sementara itu, Militer Israel mengatakan menyerang "pusat komando dan kontrol" Hamas yang berada di sekolah Al-Tabieen di lingkungan Daraj. 

"Sejumlah langkah telah diambil untuk mengurangi risiko melukai warga sipil, termasuk penggunaan amunisi yang tepat, pengawasan udara, dan informasi intelijen," kata Militer Israel dalam sebuah pernyataan.

Militer Israel telah berulang kali melontarkan tuduhan serupa setelah serangan terhadap tempat penampungan sekolah.

Hamas sebelumnya telah membantah klaim Israel bahwa mereka menggunakan sekolah, rumah sakit, dan fasilitas sipil lainnya untuk tujuan militer. 

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved