Polisi Ungkap Insiden Pecah Kaca Mobil di Depan Mie Gacoan Samarinda Ulah Preman

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Tindakan premanisme yakni pecah kaca mobil di Jalan Wahid Hasyim II, Kota Samarinda yang viral di medsos pada Minggu (11/8/2024) lalu rupanya bukan ulah juru parkir (jukir) liar.

Hal itu terungkap dalam press release di Mapolresta Samarinda, Rabu (14/8) sore.

Rupanya kejadian itu diawali kecelakaan lalu lintas di depan Kampus Widya Gama Mahakam Samarinda.

Dimana, kala itu sebuah mobil berkelir merah menabrak seorang pejalan kaki yang sedang menyeberang.

Kebetulan saat itu mobil xpander berplat KT 1764 IG atau yang menjadi bulan-bulanan tindakan premanisme yang viral itu berada di belakang kendaraan roda empat yang terlibat insiden tersebut.

Karena pejalan kaki yang tertabrak tak segera tertolong, maka pengemudi xpander itupun membunyikan klakson cukup keras.

Baca juga: Terungkap Insiden Pecah Kaca Mobil di Depan Me Gacoan, Pelaku Bukan Jukir Liar, Tetap Ditahan Polisi

Baca juga: Polresta Samarinda Periksa 5 Jukir Liar Terkait Kasus Pecah Kaca Mobil di Salah Satu Rumah Makan

"Maksudnya supanya orang-orang bukan cuma bergerombol, tapi segera menolong korban kecelakaan itu," jelas Kombes Pol Ary Fadli.

Namun mendadak dari seberang jalan datang dua pria yang langsung memecahkan kaca mobil dan sempat menganiaya sang pengemudi.

"Mereka memecahkan kaca mobil dengan tangan kosong dan kaki," imbuhnya.

Korban yang tak terima akan tindakan anarkis itu langsung melakukan pelaporan ke Polsek Sungai Pinang.

Pasca menerima laporan, Unit Jatanras Satreskrim Polresta Samarinda dan Polsek Sungai Pinang bergerak cepat melakukan penyelidikan.

Tak butuh waktu lama polisi berhasil menangkap dua pelaku yakni MP dan RM.

"Jadi pelaku (pecah kaca mobil yang viral) bukan jukir liar yah. Tapi memang tindakan premanisme dari dua pelaku ini. Mereka warga biasa," jelas Kombes Pol Ary Fadli.

Dalam rilis ini korban yang juga pemilik mobil xpander yang awalnya viral sebagai pengunjung warung makan dan diduga enggan membayar biaya parkir turut hadir.

Pria bernama Yoshi Meidi Siregar ini mengatakan mereka bukan pengunjung warung makan.