Berita Nasional Terkini

Sikap Puan Beda Soal Isu Pengambilalihan PDIP dari Megawati, Hasto Sindir Orang Penting yang Dibuang

Sikap Puan Maharani beda soal isu pengambilalihan PDIP dari Megawati, Hasto Krisiyanto sindir orang penting yang dibuang

Editor: Rafan Arif Dwinanto
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
PIDATO MEGAWATI - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bersama Ketua DPP PDIP Puan Maharani, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Bendahara Umum PDIP Olly Dondokambey. Sikap Puan Maharani beda soal isu pengambilalihan PDIP dari Megawati, Hasto Krisiyanto sindir orang penting yang dibuang 

TRIBUNKALTIM.CO - Isu pengambilalihan PDIP dari Megawati mencuat.

Hal ini seiring kabar mundurnya Airlangga Hartarto dari kursi Ketua Umum Golkar.

Meski demikian, rupanya petinggi PDIP tak satu suara soal isu upaya pembegalan partai berlambang banteng moncing putih tersebut.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sempat mengungkapkan pihak yang ingin mengambil PDIP adalah Presiden Jokowi.

Sebelumnya, Ketua Umum  PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan pernyataan bakal batal pensiun lantaran mendengar ada pihak yang ingin mengambil alih PDIP.

Baca juga: 2 Survei Terbaru Pilkada Jakarta 2024, Lawan Ridwan Kamil Bereaksi Disebut Sebagai Pasangan Boneka

Hal itu disampaikan Megawati saat memberi sambutan dalam pengumuman resmi calon kepala daerah (cakada) PDIP pada Pilkada 2024 di Kantor DPP PDIP, Jakarta pada Rabu (14/8/2024).

"Eh gitu dengar ini akan diambil nih kayaknya PDI Perjuangan, saya mau jadi ketua umum lagi," kata Megawati dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV, Kamis (15/8/2024).

Lebih lanjut, ia meminta kepada para kadernya agar patuh pada perintahnya, apabila ia menjadi ketua umum PDIP lagi.

"Keren apa enggak, hayo? bener enggak? Tapi mesti nurut perintah saya. Ya makanya manis-manis aja sama saya," kata Megawati.

Dalam pernyataannya, ia juga menegaskan bahwa dirinya tidak takut dengan pihak-pihak yang ingin mengambil PDIP.

Pernyataan itu mendapat respons dari Ketua DPP PDIP Puan Maharani hingga Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto. 

Baca juga: Anggaran Pembangunan IKN Nusantara Ternyata Membengkak, Sri Mulyani Beber Peruntukannya Untuk Apa

Reaksi Puan Maharani

Puan justru mengatakan, tak ada pihak yang ingin mengambil alih partainya dari kepemimpinan Megawati

"Enggak ada. Kalau ada pun, ya enggak (bisa)," kata Puan di gedung DPR, Jakarta, Kamis (15/8/2024). 

Puan pun meminta awak media menanyakan langsung ihwal tersebut kepada ketua umum PDI-P yang juga sang ibu, Megawati.

"Tanya ke Bu Mega," kata Puan. 

Hasto Singgung Habis Manis Sepah Dibuang

Berbeda dengan Puan, Hasto seolah memvalidasi pernyataan Megawati itu. 

Menurutnya, awak media sudah bisa merasakan adanya upaya untuk mengonsolidasikan kekuasaan ambil alih PDIP.

"Ya teman-teman pers kan sudah bisa merasakan ada upaya untuk melakukan konsolidasi kekuasaan," kata Hasto, Kamis (15/8/2024). 

Baca juga: Akhirnya Hasto Bongkar Alasan Megawati Ngebet Bertemu Kapolri, Ketum PDIP: Bapak Udah, Insaf Dong!

Ia menyinggung sosok penting yang berjuang menjalankan perintah "penguasa", namun akhirnya dibuang.

Namun, ia tidak menyebut siapa sosok penguasa itu dan siapa yang dimaksud telah dibuang.

"Ada sosok penting yang berjuang menjalankan perintah dari pemimpin itu, tetapi kemudian orang mengatakan habis manis sepah dibuang." 

"Padahal segala cara sudah coba dilakukan untuk memenuhi kehendak pemimpin. Maka ini menjadi bukti bahwa hukum ketika tidak lagi mengabdi pada Merah Putih akan terjadi pergerakan rakyat," ujarnya.

Hasto pun mengatakan, seluruh kader partai bakal siap melawan semua pihak yang mengganggu kedaulatan PDIP di kepemimpinan Megawati

Hasto menilai, Megawati bukan hanya Ketua Umum PDI Perjuangan, tetapi juga Putri Proklamator RI Soekarno.

Artinya, Megawati adalah juga saksi sejarah berdirinya NKRI.

Dalam proses bernegara selama ini, Megawati juga menjadi menjadi bagian dari ide serta gagasan-gagasan besar tentang Indonesia Raya. 

Baca juga: Rencana Megawati Pensiun dari Ketua Umum Gagal, Ada Orang Mau Ambil Alih PDIP, Gile

Bahkan dalam hal tertentu, Mega juga kerap dianggap telah menjadi suatu ide dan simbol serta legacy di dalam melawan hukum otoriter.

Simbol perlawanan tergadap pemerintahan yang penuh dengan kolusi, korupsi, dan nepotisme. 

"Bu Mega juga menjadi ide dan gagasan terhadap demokratisasi yang menempatkan hak kedaulatan Rakyat untuk melakukan pemilihan secara langsung. Bu Mega menjadi legacy di dalam jalan demokratisasi itu." 

"Sehingga ketika ada pihak-pihak yang mau mencoba mengganggu kedaulatan Partai, baik secara langsung ataupun tidak langsung, dan akan mencoba mengambil alih kepemimpinan Ibu Megawati Soekarnoputri."

"Maka kemarin seluruh kader Partai menyatakan siap bergerak dengan taruhan nyawa sekalipun di dalam menjaga kedaulatan Partai. 

Kami ini Partai Militan," kata Hasto, Kamis (15/8/2024). (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Beda Respons Puan dan Hasto soal Pernyataan Megawati Sebut Ada Upaya Ambil Alih PDIP

Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim

Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved