Tribun Kaltim Hari Ini

'Ini Kemenangan Kita', Massa Aksi Tolak RUU Pilkada di Balikpapan Video Call dengan Abdulloh

BEM SEBA terjun menggelar aksi unjuk rasa, di gedung DPRD Kota Balikpapan, Kalimantan Timur pada Jumat (23/8).

Editor: Heriani AM
Tribun Kaltim
HL Tribun Kaltim hari ini. Badan Eksekutif Mahasiswa se- Balikpapan (BEM SEBA) terjun menggelar aksi unjuk rasa, di gedung DPRD Kota Balikpapan, Kalimantan Timur pada Jumat (23/8). 

TRIBUNKALTIM.CO - Badan Eksekutif Mahasiswa se- Balikpapan (BEM SEBA) terjun menggelar aksi unjuk rasa, di gedung DPRD Kota Balikpapan, Kalimantan Timur pada Jumat (23/8).

Ini sebagai bentuk evaluasi 10 tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo, serta menanggapi langkah anggota DPR
RI yang menganulir putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang Pilkada.

Tepat pukul 09.00 WITA, massa mulai berkumpul di persimpangan Plaza Balikpapan, Jl Jenderal Sudirman.

Massa lalu bergerak menuju titik aksi di depan Kantor DPRD Kota Balikpapan, pada pukul 11.00 WITA.

Baca juga: Temui Massa Aksi, Wakil Ketua DPRD Balikpapan Budiono Ajak Kawal Putusan MK

Dengan membawa berbagai atribut spanduk yang menyoroti isu-isu kritis selama era kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

Tak hanya dari mahasiswa yang tergabung dalam BEM SEBA, gelombang dukungan kawal putusan MK ini juga datang dari aliansi masyarakat penyelamat demokrasi.

HL Tribun Kaltim hari ini.
HL Tribun Kaltim hari ini. (Tribun Kaltim)

Aksi dimulai dengan menyanyikan lagi Indonesia Raya. Kemudian dilanjutkan dengan seruan orasi secara bergantian oleh beberapa perwakilan mahasiswa.

Seruan aksi ini juga diwarnai dengan membakar ban bekas. Tampak kobaran api merah kehitaman pekat menyala tepat di depan Gedung DPRD Balikpapan.

Sementara itu, petugas dari aparat kepolisian telah siaga berjaga untuk mengamankan kelancaran dari unjuk rasa.

Sekira pukul 14.48 WITA, massa demonstrasi menaiki pagar untuk membuka kunci besi. Mereka berupaya menrobos pagar gedung DPRD Balikpapan.

Baca juga: Mahasiswa Jebol Pagar DPRD Balikpapan, Aksi Demonstrasi Kawal Putusan MK Memanas

Beberapa di antaranya berupaya merobohkan, dengan menendang besi-besi yang membentengi pagar gedung DPRD tersebut hingga mengalami kerusakan.

Tak berselang lama, pagar tersebut berhasil jebol.

Para massa demonstransi berhasil masuk ke halaman Gedung DPRD Balikpapan. Mereka tidak berhasil masuk gedung lantaran diadang personel kepolisian yang melakukan barikade penjagaan.

"Biarkan kami masuk Pak. Harusnya Bapak berada di barisan kami, dan mendukung aksi kami," teriak koordinator yang disambut para massa demonstran.

Para massa mendesak masuk, hingga terjadi aksi dorong mendorong antara pengunjuk rasa dengan aparat kepolisian. 

"Tetap rapatkan barisan. Hati-hati, hati-hati provokasi," seruan aksi serentak para demonstran. 

Personel kepolisian pun berusaha menghadang massa agar tetap berada di halaman luar Gedung DPRD Balikpapan. "Sabar, sabar. Sebentara lagi perwakilan rakyat keluar," kata petugas.

Baca juga: BREAKING NEWS: Gelombang Aksi Kawal Putusan MK, BEM se-Balikpapan Geruduk Kantor DPRD

Budiono Temui Massa

Wakil Ketua DPRD Balikpapan, Budiono pun menemui massa aksi. Ketua DPC dari fraksi PDI-P itu menemui massa sekira pukul 15.00 WITA.

Ia lantas berdialog dengan para demonstran, memberi kesempatan massa berbicara secara bergantian.

Budiono kemudian mengajak peunjuk rasa untuk mengawal putusan MK bersama-sama. Ia menjelaskan, sebagai anggota legislasi yang menampung aspirasi rakyat.

"Saya sebagai wakil rakyat, dan saya juga rakyat. Terima kasih atas aspirasinya, saya pastikan, saya akan mengawal putusan MK, setuju? Saya menolak RUU Pilkada, setuju?" tandasnya, dibalas seruan kata setuju oleh para massa.

Pada kesempatan tersebut, massa menanyakan keberadaan Ketua DPRD Balikpapan.

Baca juga: Gelombang Aksi Kawal Putusan MK di Bontang, Demonstran Labeli DPR dengan Kata Favorit Rocky Gerung

Kemudian, Budiono menjelaskan bahwa kehadirannya di tengah-tengah massa untuk mewakili para legislatif yang tak bisa hadir.

"Saya mewakili anggota DPRD Balikpapan dengan mengawal semua aspirasi rakyat Balikpapan. Hari ini DPRD Balikpapan sedang mengadakan rapat paripurna. Sementara Bapak Ketua kondisinya sedang sakit, dan tidak di Balikpapan, jadi mohon dimaklumi," pungkasnya.

Namun Budiono tetap memfasilitasi komunikasi dengan Abdulloh melalui video call di hadapan massa aksi.

Ketua DPRD Balikpapan pun mendengar langsung tuntutan dan aspirasi yang disampaikan.

Abdulloh juga diminta untuk membuat video pernyataan yang akan disampaikan ke pusat.

Sebagai simbol kemenangan, mahasiswa diizinkan untuk mengibarkan bendera aliansi mereka masing-masing di lantai dua Gedung DPRD.

“Ini adalah kemenangan kita,” ujar Hendrikus, koordinator aksi dari Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI).

Hendrikus menyampaikan sejumlah tuntutan yang diklaim krusial. Antara lain menolak Revisi UU Pilkada, kemudian meminta Presiden untuk mengawal dan menyepakati putusan Mahkamah Konstitusi (MK).

Selanjutnya, meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk turut menyikapi, serta segera mengambil keputusan yang sudah diputuskan oleh MK.

"Yang menjadi tuntutan poin utama itu terkait putusan MK Nomor 60 dan 70, tentang ambang batas pencalonan kepala daerah dan pasal 70 soal persayaratan usia," imbuh Hendrikus.

Meski DPR telah memutuskan untuk membatalkan Revisi UU Pilkada, ia menyebut para massa akan terus mengawal putusan MK sampai benar-benar tuntas.

"DPR sudah membatalkan Revisi UU Pilkada. Kami baru melakukan gerakan sekarang, karena yang kami takutkan ada gerakan tiba-tiba ke depan. Jadi kami mengawal sampai benar-benar tuntas," tandasnya.

Kaca pecah

Kapolresta Balikpapan, Kombes Pol Anton Firmanto, menjelaskan bahwa insiden dorong mendorong tidak menimbulkan luka baik di pihak mahasiswa maupun aparat kepolisian.

Akibat dorong-dorongan yang terjadi, kaca di sisi kanan pintu masuk DPRD pecah.

“Sempat ada sedikit insiden dorong-dorongan, tetapi tidak ada yang terluka. Kami melakukan tindakan preventif dalam pengamanan aksi ini,” ujarnya. Kapolres pun turun langsung ke lapangan untuk memastikan aksi yang berlangsung di Jalan Jenderal Sudirman berjalan lancar.

“Alhamdulillah, kegiatan berjalan aman dan lancar, serta sudah menemui kata sepakat,” tambahnya.

Untuk mengamankan jalannya aksi, sebanyak 250 aparat kepolisian dikerahkan. (*)

Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim

Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved