Berita Balikpapan Terkini

Meski Ada Penolakan Sopir Angkot, Pemkot Balikpapan Pertimbangkan Tambah Armada Bacitra 

Pemerintah Kota Balikpapan telah mempertimbangkan untuk menambah armada Bus Bacitra meskipun mendapat penolakan keras dari para sopir angkot

Penulis: Zainul | Editor: Samir Paturusi
TribunKaltim.co/Dwi Ardianto
BUS BALIKPAPAN CITY TRANS - Masyarakat menggunakan bus Balikpapan City Trans beberapa waktu lalu. Rencananya jumlah armada akan ditambah 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN  – Pemerintah Kota Balikpapan telah mempertimbangkan untuk menambah armada Balikpapan City Trans (BCT) meskipun mendapat penolakan keras dari para sopir angkutan kota (angkot).

Tingginya respon positif dan animo masyarakat yang telah menggunakan transportasi angkutan massal BCT tersebut, menjadi alasan Pemkot Balikpapan untuk melakukan pertimbangan penambahan Armada BCT yang beroperasi di wilayah kota Balikpapan.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Balikpapan, Edward Skenda Putra, mengungkapkan bahwa animo masyarakat terhadap BCT sangat tinggi. Menurutnya, transportasi ini telah menjadi solusi alternatif yang efektif, terutama bagi mereka yang membutuhkan sarana transportasi yang nyaman dan terjangkau.

"Berdasarkan perhitungan, Kota Balikpapan sebenarnya membutuhkan setidaknya 32 unit armada BCT. Namun, karena masih dalam tahap uji coba dan difasilitasi oleh Kementerian, saat ini baru disediakan 19 unit," ujar Edward pada Rabu (4/9).

Ia juga menambahkan, jika uji coba operasional berjalan lancar, penambahan koridor dan armada akan menjadi pertimbangan selanjutnya.

Baca juga: Konflik Sopir Angkot dan Bus Balikpapan City Trans Berdamai

Baca juga: Bus Balikpapan City Trans Beroperasi Lagi, Jadwal Baru Operasional Mulai Lebih Pagi Pukul 05.30 Wita

Edward menegaskan, dari segi kesiapan operator, Kota Balikpapan sudah cukup matang. Bahkan, jumlah armada yang disiapkan bisa mencapai 100 unit. "Minat masyarakat untuk menggunakan BCT ini sangat tinggi, terutama saat jam sibuk seperti pagi ketika pergi ke sekolah dan sore saat pulang kerja," jelasnya.

Sebagai respon terhadap tingginya permintaan, jam operasional BCT dimajukan dari pukul 06.00 Wita menjadi 05.30 Wita. Namun, terkait tarif yang akan dikenakan, Edward menyatakan bahwa hal tersebut masih dalam tahap perhitungan, termasuk subsidi dari kementerian.

Di sisi lain, Edward juga menyoroti para pelaku usaha dan sopir angkot yang diminta untuk segera melengkapi KIR dan izin perusahaan yang telah habis masa berlakunya. "Jika tidak melengkapi semua, siap-siap saja jika nanti kena razia," tegasnya.

Sebelumnya, ketegangan antara sopir angkot dan pemerintah kota semakin memanas setelah sebuah video beredar di media sosial.

Dalam video tersebut, Hendra, seorang koordinator sopir angkot, membacakan hasil pertemuan dengan Pemkot Balikpapan yang menyatakan bahwa BCT tidak dapat beroperasi tanpa izin dari para sopir angkot.

Pernyataan ini disampaikan saat aksi damai di depan Balai Kota pada Jumat (23/8/2024).

Meski demikian, Pemerintah Kota Balikpapan tetap optimis bahwa BCT akan memberikan dampak positif bagi transportasi kota.

“BCT ini sangat bermanfaat dan membantu memberikan kenyamanan. Kami berharap semua pihak dapat mendukung program ini,” ujar Edward.

Baca juga: Balikpapan City Trans Kembali Beroperasi dengan Jadwal Baru, Layanan Dibuka Lebih Awal 

Rencananya, BCT juga akan dialihkan ke jalan-jalan baru yang sedang dibangun, seperti Jalan Mukmin Faisyal yang tembus ke Km 8 atau ke Manggar.

Langkah ini diharapkan dapat semakin memperluas jangkauan dan memudahkan mobilitas warga Balikpapan.

Dengan rencana penambahan armada BCT, Pemerintah Kota Balikpapan tampaknya bertekad untuk terus mengembangkan sistem transportasi umum yang lebih modern dan efisien, meski harus menghadapi tantangan dan penolakan dari para sopir angkot.(*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved