Pilkada Bontang 2024

Neni Moerniaeni Diperiksa 3 Jam Usai Laporkan Udin Mulyono terkait Dugaan Pencemaran Nama Baik

Bakal calon Walikota, Neni Moerniaeni diperiksa 3 jam usai laporkan Udin Mulyono, Timses Basri Rase-Chusnul Dhihil terkait dugaan pencemaran nama baik

Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Amalia Husnul A
TribunKaltim.co/Muhammad Ridwan
DUGAAN PENCEMARAN NAMA BAIK - Bakal calon walikota di Pilkada Bontang 2024, Neni Moerniaeni didampingi suaminya, Andi Sofyan Hasdam usai membuat laporan dugaan pencemaran nama baik terhadap Udin Mulyono, Ketua Dewan Penasihat Tim Pemenangan Basri Rase-Chusnul Dhihin. 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG – Kasat Reskrim Polres Bontang AKP Hari Supranoto memastikan mulai mendalami laporan dugaan pencamaran nama baik yang dilayangkan bakal calon walikota Bontang Neni Moerneni.

Pemeriksaan pelapor Neni Moerniaeni dilakukan Polres Bontang hari ini, Kamis (5/9/2024).

Sebelumnya, Neni Moerniaeni diketahui melaporkan Udin Mulyono, Ketua Dewan Penasihat Tim Pemenangan Basri Rase-Chusnul Dhihin atas dugaan pencemaran nama baik.

Diketahui, Neni Moerniaeni yang berpasangan dengan Agus Haris maju di Pilkada Bontang 2024.

Baca juga: Polres Bontang Bakal Memanggil Udin Mulyono Terkait Laporan Neni Moerniaeni

Baca juga: Buntut Dugaan Ujaran Kebencian Dinasti Politik Klan Neni Moerniaeni, Timses Basri Dipanggil Polisi

Baca juga: Gaduh Dinasti Politik Jelang Pilkada Bontang 2024, Neni Moerniaeni Laporkan Udin Mulyono ke Polisi

Selain Neni Moerniaeni-Agus Haris, pasangan Basri Rase-Chusnul Dhihin juga berkontestasi di Pilkada Bontang 2024.

Hari Supranoto saat dihubungi Tribunkaltim mengungkapkan, kasus ini sudah masuk dalam ranah penyelidikan.

Diawal pihaknya memanggil pelapor dan saksi untuk dimintai keterangan.

“Hari ini baru meminta keterangan pelapor dan saksi. Untuk lain-lain belum,” kata Hari, Kamis (5/9/2024). 

Menurutnya, untuk pemanggilan terlapor Udin Mulyono akan dijadwalkan dalam waktu dekat. 

Tetapi pihaknya perlu lebih dahulu mendalami kronologi atas pelaporan dugaan pencemaran nama baik.

"Kalau terlapor belum. Nanti juga akan dipanggil.

Kita akan tindaklanjuti semua apakah ada unsur pidana atau tidak," sambungnya.

Andi Sofyan Hasdam saat memberikan keterangan pers usai mendampingi Neni Moerniaeni menyerahkan laporan pencemaran nama baik di Polres Bontang, Selasa (3/9/2024).
DUGAAN PENCEMARAN NAMA BAIK - Andi Sofyan Hasdam saat memberikan keterangan pers usai mendampingi, istrinya Neni Moerniaeni menyerahkan laporan dugaan pencemaran nama baik di Polres Bontang, Selasa (3/9/2024). Bakal calon Walikota, Neni Moerniaeni diperiksa 3 jam usai laporkan Udin Mulyono, Timses Basri Rase-Chusnul Dhihil terkait dugaan pencemaran nama baik (TribunKaltim.co/Muhammad Ridwan)

Terpisah, Kuasa Hukum Neni Moerniaeni Kim Samuel membenarkan jika kliennya diminta keterangan oleh pihak Polres Bontang hari ini.

Ia menyebut, Neni diperiksa kurang lebih 3 jam.

Baca juga: Respons Timses Basri Rase Dilapor Neni Moerniaeni ke Polisi, Lengkap Transkrip Video Udin Mulyono

Materinya seputar laporan yang dilayangkan, pencemaran nama baik dan kabar bohong.

"Ia tadi bunda sudah memenuhi panggilan Polres, keperluannya mendalami laporan.

Pemeriksaan dilakukan sekitar 3 jam," ungkapnya.

Buntut Video yang Singgung Dinasti Politik

Untuk diketahui, Neni Moerniaeni didampingi suaminya, Andi Sofyan Hasdam mendatangi Polres Bontang, Selasa (3/9) lalu.

Neni melaporkan Udin Mulyono, terkait dugaan pencemaran nama baik atas beredarnya rekaman video pertemuan sejumlah orang berdurasi lebih 2 menit, di RT 27, Kelurahan Lok Tuan, Bontang Utara.

Dalam video tersebut Udin Mulyono menyinggung soal dinasti politik.

Andi Sofyan Hasdam mengungkapkan, narasi yang disampaikan Udin Mulyono yang diketahui dilakukan dalam sebuah pertemuan masyarakat, di Kelurahan Lok Tuan, pada Senin (2/9) malam adalah fitnah.

"Ini kan penghinaan bagi saya," kata Andi Sofyan yang ditemui di Polres Bontang usai mendampingi istrinya melaporkan Udin Mulyono.

Baca juga: Polres Bontang Tindak Lanjuti Laporan Pencemaran Nama Baik yang Dilayangkan Neni Moerniaeni 

Udin Mulyono: Yang Saya Sampaikan Fakta

Sebelumnya, saat dimintai komentarnya terkait laporan Neni Moerniaeni, Udin Mulyono mengakui dirinya ada dalam video tersebut.

Udin Mulyono mmbenarkan bahwa dirinya yang menyampaikan narasi politik dalam suatu pertemuan dengan warga RT 27, Kelurahan Loktuan.

Meski demikian, Udin mengungkapkan tidak mengetahui pasti kapan waktu tepatnya pertemuan tersebut.

"Kalau di kalau yang bicara itu emang saya, cuman waktunya apakah kemarin malam atau tadi malam itu yang saya belum tahu (tidak ingat, Red), yang jelas saya yang bicara," kata Udin Mulyono saat ditemui Sekretariat PHM, di Perumahan Halal Squre, Selasa (3/9/2024) sore.

Tokoh utama yang mengantarkan Basri Rase dan Chusnul Dhinin maju lewat jalur independen pada Pilkada Bontang ini pun dianggap mencemari nama baik keluarga Neni Moerniaeni dengan narasi dinasti politik.

Udin Mulyono melanjutkan, apa yang ia sampaikan dan kemudian tersebar di masyarakat itu adalah sebuah fakta.

Keluarga Andi Sofyan Hasdam, kata Udin, tidak bisa dipungkiri akan membangun kerajaan politik.

Baca juga: Neni Bantah Bangun Dinasti Politik, Sudah Prediksi Isu Kembali Mencuat saat Pilkada Bontang

Anak keduanya Andi Faizal Sofyan Hasdam kembali terpilih sebagai anggota DPRD dari Partai Golkar dengan suara tertinggi dan jumlah kursi terbanyak.

Kemudian Neni Moerniaeni, sang ibu, juga mencalonkan diri sebagai bakal calon wali kota Bontang berpasangan dengan Agus Haris.

Sedangkan Andi Sofyan Hasdam sendiri terpilih sebagai anggota DPD RI.

dr Andi Satya Adi Saputra dan menantunya Shemmy Faizal Hasdam terpilih sebagai anggota DPRD Kaltim periode 2024-2029.

Menurutnya, sebagai manusia biasa, sulit untuk tidak mempercayai bahwa orientasi politik tersebut lepas dari kepentingan.

"Terserah jika dianggap ini sebagai fitnah segala macam. Yang jelas 5 (orang keluarga) ini kan saya anggap dinasti," terangnya.

"Tidak bisa dihindari apapun itu. Sudah pasti tidak bisa dihindari, itu mungkin kalau yang merasa itu tidak melakukan itu hanya malaikat. Kalau manusia sudah.

Apalagi namanya anak sama bapak, anak sama ibu, anak sama saudara.

Itu sudah tidak mungkin kalau dia menyatakan fitnah ya terserah. saya sebagai masyarakat nyatakan untuk pastinya ada manfaat," jelasnya.

Udin Mulyono balik mempertanyakan jika penilaian tersebut dianggap sesat pikir.

"Dimana yang saya dianggap melakukan pencemaran nama baik. Yang sampaikan itu fakta," jelasnya.

Disinggung salah satu delik yang jadi bahan laporan Neni Moerniaeni adalah kampanye hitam, Udin mengatakan bahwa persoalan tersebut akan terjawab oleh Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu).

Namun, menurutnya, apa yang ia pahami dari black campaign adalah kegiatan yang dilakukan secara diam-diam dan di ruang tertutup.

"Soal dianggap kampanye hitam, kalau ini pada saat masuk ranahnya Bawaslu, kemudian dibilang kampanye hitam. Ini kan saya sampaikan terbuka di muka umum, di muka masyarakat. Apa yang saya kampanye hitam kan?," tuturnya.

Lebih lanjut, mantan Ketua Koni Bontang itu mengaku akan menghadapi laporan tersebut dan tidak berniat untuk membuat laporan balik.

Pasalnya, ia juga sadar risiko yang dihadapi, namun ia menegaskan pernyataan tersebut atas nama pribadi, tidak ada hubungannya dengan bapaslon yang didukung.

Walau pun faktanya di lokasi pertemuan itu, jelas tergambar dalam rekaman ada baliho bergambar wajar Basri-Chusnul.

"Saya secara pribadi, iya, Jadi begini, setiap saya melakukan itu selalu ada spanduknya independen. Oke, kebetulan saya pencetus independen itu.

Nah, soal itu, orang nyatakan itu kampanye gelap, terserah saya akan terima saja.

Dan kalau memang ada aturan hukum saya melakukan itu kesalahan dan polisi yang proses.

Kalau toh ada saya kesalahan di masalah masuk kampanye politik, kan ada Bawaslu. 

Nah, saya melakukan ini kan belum masuk kepada tahap-tahap-tahapan kampanye," bebernya.

Baca juga: Beda Gaya! Basri-Chusnul Pilih Naik Rubicon Daftar ke KPU Bontang, Neni-Agus Haris Pilih Jalan Kaki

(TribunKaltim.co/Muhammad Ridwan)

Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved