Tribun Kaltim Hari Ini

Diduga Terjerat Pelecehan Seksual di Klinik, Dokter di Balikpapan Mengaku Kerap Diperas

seorang wanita berusia 20 tahun, diduga mengalami pelecehan seksual oleh seorang dokter berinisial FT saat menjalani medical check-up

Penulis: Geafry Necolsen | Editor: Nur Pratama
TribunKaltim.co/Dwi Ardianto
DUGAAN PELECEHAN SEKSUAL - Tim kuasa hukum dari oknum dokter berinisial FT saat dijumpai di Mapolresta Balikpapan, Jumat (6/9/2024). 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Kasus dugaan pelecehan seksual yang melibatkan oknum dokter berinisial FT tidak hanya berdampak pada dirinya, namun juga keluarganya.

Kuasa hukum dokter FT, Mangara Tua Silaban, menyampaikan bahwa keluarga kliennya kini mengalami tekanan akibat dugaan yang beredar.

“Keluarga klien kami mengalami tekanan yang luar biasa hingga depresi. Anak dari klien kami juga mendapat perlakuan bullying di sekolahnya,” ungkap Mangara, Jumat (6/9/2024).

Selain itu, menurutnya, kuasa hukum menambahkan bahwa data pribadi dokter FT telah disebarkan di media sosial. Alhasil kliennya mendapatkan berbagai bentuk teror secara daring.

"Klien kami mengalami persekusi dan pemerasan oleh oknum tertentu, serta teror di media sosial," lanjutnya.

Baca juga: Aktivitas Gempa di Kalimantan Meningkat Tiga Kali Lipat, BMKG Balikpapan Deteksi 153 Gempa Bumi

Mangara merincikan, belakangan kliennya dihubungi melalui WhatsApp oleh sejumlah kontak berbeda dan mengaku dari berbagai institusi, termasuk diantaranya wartawan. 

Isi pesannya beragam, namun rata-rata menggunakan bahasa mengancam dan memeras meski tidak pernah direspon oleh FT. Nominalnya pun bervariasi. Kata Mangara, FT kerap dimintai sejumlah uang mulai kisaran Rp 10-20 juta agar kasusnya diredam. 

"Pada dasarnya kami tahu itu modus penipuan. Tapi ini menjadi serangan psikis bagi klien kami," imbuh Mangara. Dengan situasi yang melebar, Mangara berharap agar masyarakat tidak langsung menghakimi sebelum ada keputusan hukum yang jelas.

Diberitakan sebelumnya, seorang wanita berusia 20 tahun, sebut saja Bunga, diduga mengalami pelecehan seksual oleh seorang dokter berinisial FT saat menjalani medical check-up di sebuah klinik di Balikpapan, pada akhir Agustus 2024 lalu. 

Kejadian ini bermula saat Bunga diminta membuka pakaian dengan alasan prosedur pemeriksaan, namun dokter tersebut malah menyentuh area sensitif tubuh korban.

Meskipun merasa tidak nyaman, korban tetap diam karena diberi alasan bahwa tindakan itu bagian dari prosedur.

Setelah pemeriksaan, korban memeriksa ulang ke klinik dan diberitahu bahwa tidak ada prosedur seperti itu. Korban bersama rekan-rekannya kemudian melaporkan insiden ini ke aparat berwajib.(*) 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved