Tribun Kaltim Hari Ini
Kalimantan Makin Sering Gempa, Sudah Terjadi 153 Kali di 2024, Ada Potensi Megathrust di Kaltara?
BMKG Stasiun Geofisika Balikpapan, yang mencakup Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Utara, melaporkan lonjakan aktivitas kegempaan
Selain itu, Sesar Mangkalihat sepanjang 100 kilometer dan Sesar Tarakan yang juga memiliki panjang 100 kilometer turut berperan dalam aktivitas gempa.
Sesar Purba, yang hampir membelah Pulau Kalimantan dari Kalimantan Barat hingga Kabupaten Paser
Bagian Utara, juga mempengaruhi aktivitas seismik meski sering mengalami gempa kecil.
Melalui pemahaman ini, Rasmid menekankan pentingnya kesiapsiagaan dan strategi mitigasi untuk menghadapi potensi gempa di Kalimantan.
Megathrust di Kalimantan Utara
Potensi terjadinya ledakan energi dari gempa megathrust dengan kekuatan skala besar di atas magnitude 8.0 dan berpotensi tsunami ikut ditanggapi pihak BMKG Tarakan.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG Tarakan, M. Sulam Khilmi, menjelaskan, gempa megathrust merupakan gempa dengan skala sangat besar yang diakibatkan oleh dua lempeng.
Satu lempeng menyelinap ke bawah lempeng lainnya, sehingga menimbulkan atau mengakibatkan gempa
dalam skala yang besar dan mencapai magnitudo di atas 8,0 SR.
Terkait kabar yang beredar selama ini terutama yang menyampaikan bahwa gempa megathrust di Indonesia hanya tinggal menunggu waktu saja, Sulam Khilmi menyatakan, bahwa isu tersebut sudah disampaikan sejak gempa bumi di Aceh pada 2004 yang menimbulkan tsunami.
Baca juga: Gempa Dua Menit Lalu Magnitudo 3.5 di Pacitan Jawa Timur dan Bandung Jabar, Cek Info BMKG
"Itu sudah sering disampaikan BMKG. Namun pemicunya kemarin kan gempa megathrust di Jepang. Setelah ada gempa yang besar di atas magnitude 8.0, para pakar mengingatkan kembali bahwa di Indonesia juga ada potensi gempa megathrust," ungkapnya
Di wilayah Indonesia sendiri ada 13 potensi gempa megathrust. Salah satunya yang paling dekat adalah di Utara Sulawesi, apakah Tarakan, Kalimantan Utara terkena dampak.
“Ini ada potensi gempa megathrust. Namun yang disampaikan para ahli, untuk yang sudah ratusan tahun belum melepas energi adalah gempa megathrust di daerah Mentawai Siberut dan Selat Sunda,” katanya.
“Di sana ada zona gempa megathrust dua titik ini sudah ratusan tahun belum melepas energinya. Sementara di sampingnya, sekitarnya sudah melepas. Inilah yang diwanti-wanti oleh para ahli. Sehingga muncul narasi bisa terjadi sewaktu-waktu atau kadang ada yang saya baca tinggal menunggu waktu saja," ungkapnya.
Sulam Khilmi menambahkan, untuk kepastian kapan kejadiannya BMKG tidak bisa memprediksi, namun potensinya sudah sering disampaikan para ahli di bidang geofisika dan BMKG.
"Jadi saya tekankan di Mentawai Siberut dan Selat Sunda itu memang sudah ratusan tahun terakhir melepas energi itu tahun 1.700-an keduanya ini. Artinya sudah lebih 300 tahun itu belum melepas energi yang besar,” katanya
“Itulah yang dipesankan para ahli agar kita selalu waspada dalam arti kita harus meningkatkan upaya untuk edukasi kepada masyarakat," terangnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.