Maulid Nabi 2024

Inilah Dalil Tentang Maulid Nabi Lengkap Cara Nabi Muhammad SAW Memperingati Hari Kelahirannya

Inilah dalil tentang Maulid Nabi lengkap cara Nabi Muhammad SAW memperingati hari kelahirannya.

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Nisa Zakiyah
freepik.com
MAULID NABI 2024 - Ilustrasi. Inilah dalil tentang Maulid Nabi lengkap cara Nabi Muhammad SAW memperingati hari kelahirannya. 

Ada sebagian kalangan yang menolak bahwa Shalahuddin sebagai pelopor Maulid Nabi.

Mereka beralasan tidak ditemukan catatan sejarah yang menerangkan perihal Shalahuddin menjadikan Maulid Nabi sebagai bagian dari perjuangannya dalam Perang Salib. 

Menurut beberapa pakar sejarah Islam, peringatan dan perayaan Maulid Nabi dipelopori oleh Dinasti Ubadiyyun atau disebut juga Fatimiyah (silsilah keturunannya disandarkan pada Fatimah).

Al Maqrizi, salah satu tokoh sejarah Islam mengatakan, para khilafah Fatimiyah memang memiliki banyak perayaan sepanjang tahun.

Baca juga: 10 Contoh Teks Pildacil Maulid Nabi 2024 Lucu, Singkat, dan Mudah Dihafal, Cocok untuk Lomba

Antara lain perayaan tahun baru, hari Asyura, Maulid Nabi, maulid Ali bin Ali Thalib, maulid Hasan dan Husain, maulid Fatimah al Zahra, perayaan malam pertama bulan Rajab, perayaan malam pertama bulan Syaban, perayaan malam pertama Ramadan, perayaan Idul Fitri dan Idul Adha, perayaan malam Al Kholij, perayaan hari Nauruz (tahun baru Persia), dan lainnya. (Al Mawa’izh wal I’tibar bi Dzikril Khutoti wal Atsar, 1/490. (Dinukil dari Al Maulid, hal. 20 dan Al Bida’ Al Hawliyah, hal. 145-146).

Sumber lain juga menyebutkan, Moch Yunus dalam Peringatan Maulid Nabi [Tinjauan Sejarah dan Tradisinya di Indonesia] (2019) menuliskan bahwa jika ditarik riwayatnya, perayaan Maulid Nabi Muhammad pertama kali diinisiasi oleh khalifah Mu’iz li Dinillah, salah seorang khalifah dari dinasti Fathimiyyah di Mesir pada 341 Hijriyah.

Kemudian, perayaan Maulid dilarang oleh Al-Afdhal bin Amir al-Juyusy dan kembali marak pada masa Amir li Ahkamillah pada 524 H.

Perayaan Maulid Nabi SAW kemudian dilakukan kembali berdasarkan instruksi Salahuddin Al Ayyubi pada 1183 M (579 H), atas usul Muzaffaruddin, saudara iparnya.

Di antara tujuannya adalah untuk meningkatkan semangat juang umat Islam, serta mengimbangi maraknya perayaan Natal yang dilakukan umat Nasrani.

Meski demikian, perayaan Maulid Nabi sebenarnya terus menyisakan kontroversi.

Dalam Sejarah Peringatan Maulid Nabi (2007) yang ditulis Nashir Al Hanin menyebutkan bahwa memperingati Maulid Nabi adalah bid’ah atau ritual terlarang karena tidak ada tuntunannya dari Nabi Muhammad SAW. 

Dengan alasan bid’ah juga, sebenarnya instruksi Salahuddin Al Ayyubi ini turut ditentang oleh para alim-ulama pada 1183, karena usulnya menghidupkan kembali Maulid Nabi.

Namun Salahuddin membantah bahwa perayaan Maulid Nabi hanyalah kegiatan untuk menyemarakkan syiar agama, bukan perayaan yang bersifat ritual.

Baca juga: 5 Contoh Surat Undangan Maulid Nabi 2024 Lengkap Susunan Acara untuk di Sekolah

Sehingga tidak dapat dikategorikan bid`ah yang terlarang.

Apalagi, selepas disetujui Khalifah An-Nashir di Bagdad, perayaan ini kian semarak dilakukan.

Dalil Maulid Nabi dan Pendapat Para Ulama

  • Dalil yang Menyebut Peringatan Maulid Bid’ah 
Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved